Part 8

55 15 6
                                    

"LA!"

"RIS! Keluar bentar!" bentak seseorang yang berasal dari luar toilet.

"Sebentar." ucap ku.

"La, mending gue aja yang keluar, lo tetep disini aja ya." pinta Risha.

"Sip," aku mengacungkan jempol ke Risha, lalu Risha keluar dari toilet untuk mencari tahu siapa pemilik suara yang baru saja memanggil nama kami.

"Owh kalian toh," ucap Risha.

"Iye, tadi gue sempet liat sebentar kejadian yang di kantin barusan,"kata Vian.

"Tadi kenapa?" tanya Zakcy penasaran.

"Tadi Raka gak sengaja nabrak Kyla, baju Kyla jadi basah gara gara kena es kelapa Raka, dan terjadilah perdebatan di kantin barusan," kata Risha yang memberikan penjelasan pada Vian dan Zacky.

"Oh gitu, pantesan tadi ada suara teriak gitu, sekarang baju Kyla gimana?" tanya Vian.

"Ya mau gimana lagi, dibersihin dulu terus di keringin," ucap Risha. Tiba tiba Zacky pergi dari tempat itu.

"Lah itu Zacky kenapa yak?" kata Vian heran.

"Ntah," Risha mengangkat bahunya karena dia tidak tahu mengapa Zacky meninggalkan mereka begitu saja.

"Ohh iya, tolong ambilin kipas yang ada di tas gue ya," pinta Risha.

"Ogah, mager ah," tolak Vian.

"Ih bantuin dong. Atau mau gue laporin ke mama kalau lu suka..... " ucapan Risha sengaja tidak dilanjutkan karena ia berencana mengancam Vian.

"Astaga! Jangann!"

"Ya makannya ambilin cepetan! Biar baju Kyla cepet kering!"

"Iya bawel, " ejek Vian lalu meninggalkan Risha.

"La sini gue bantuin bersihinnya, pake tisu nih," ucap Risha memberikan tisu pada ku.

"Iya, thx ya, " kata ku berterimakasih pada Risha.

"Iya, hehe"

Beberapa menit kemudian terdengar langkah kaki dan deru nafas yang tak beraturan. Itu apaan si? Emangnya ada yg marathon ya? Batin ku.

"La!"

"Eh gilak tu orang seneng banget teriak," kata ku yang terkejut akibat teriakan barusan.

"Keluar bentar, bentaran doang," teriak cowok itu. Lalu aku pun keluar menghampiri cowok tersebut.

"Ppppftt, muka lo hahahahahaa, ngapain lari larian?? "

"Nihh," ucap Zacky sambil memberikan seragam sekolah baru yang berasal dari koperasi.

"Ehh, lo kesini buat ini doang? Makasih lho, aduh baik bet, pasti ada udang di balik batu nih," tebak ku.

"Gak lh, bego juga lo,"celetuk Zacky.


Bukan sulap bukan sihir Vian sudah berada di depan kami. "Rissss!! Nihh udah gue bawain kipasnya!" bentaknya sambil mengatur napas.

ZackylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang