Sensitivity Love

402 8 3
                                    

Sudah lama aku mencintainya.. tetapi karna kebodohanku, aku yang tidak berani untuk menyatakan rasa cintaku hingga saat ini, Ia dan aku hanya dikenal sebatas teman masa kecil.. sampai sekarang. Bahkan sekarang, ia telah menjadi seorang pemuda yang tampan dan tinggi. Tidak diherankan dia bisa saja mencari perempuan yang lebih pantas dengannya dalam waktu yang dekat, cepat ataupun lambat.

Kenapa aku terlalu bodoh.. aku bodoh sangat lah bodoh.

"HyeJung-ah panggil seseorang lelaki dibelakangku "Sudah sadar? jangan melamun terus nanti kau dihukum oleh Pak Shang karna terlalu lama melamun!"

"Hei.. ya.. aku sudah selesai melamun, maaf..." jawabku dengan terbata-bata. Aku tau aku seperti seorang yang tolol karna bisa saja aku melamunkan dia.. disaat jam pelajaran lagi.., ya dia Park Chanyeol teman masa kecilku, seseorang yang ku sayangi selama ini, tetapi dia bahkan tidak pernah peka sekalipun terhadap perasaanku.

"Ahh ya, bentar lagi bel akan berbunyi, bisakah kau temani aku beli roti bakar? Aku lapar HyeJung-ah! Kau harus menemaniku, jika kau tidak mau menemaniku, aku bisa mati kelaparan!" rengeknya dengan manjanya tetapi.. bisa kubilang ya dia selalu tampan.

"Ya ya ya" jawabku dengan malas, tetapi sebenarnya debaran hatiku bisa saja terdengar apabila ruangan kelas ini sepi. Dan lagi, dia duduk dibelakangku, bagaimana bisa aku tenang? Aku tau dia teman masa kecilku, bahkan bisa dibilang aku paling mengenalnya dibanding siapapun, tetapi semenjak aku menyadari bahwa aku memiliki perasaan yang lebih dari sekedar teman masa kecil, hati kecilku selalu bergejolak setiap ia berada di dekatku.

*KRINGG* (suara bel berbunyi)

'Yak! sudah bel HyeJung-ah! mari kita beli roti bakar terenak di sekolah ini! Setelah itu mari kita pulang!" ajaknya dengan antusias, Ia tersenyum lalu ia menarik dan menggengam tanganku dengan sangat erat. Aku bisa merasakan hawa hangat yg menjulur lewat telapak tangannya.

"Chanyeol-ah!! bisakah kau menarikku dengan lebih sopan?" bentakku dengan keras.

"Tidak, karna aku sudah tidak sabar untuk mencicipi roti bakar, kau terlalu lama makanya aku menarikmu" ia tersenyum.

"Oh ya kecilkan suaramu atau orang-orang akan melihatmu secara aneh karna suaramu terlalu keras" ia tersenyum tetapi dengan nada menggoda. Ahh stop Park Chanyeol, kau membuat wajahku panas!

"Hmm ya, maaf" jawabku sambil tersenyum dan menunduk kebawah karna malu.

Akhirnya sampai juga kami di kantin. Ia memesankan roti bakar rasa coklat untuk kami berdua, Rasanya lucu melihatnya meminta harga diskon untuk 2 buah roti bakar.

Park Chanyeol kau tidak pernah berubah ya, kau selalu ceria dan bersemangat, kau juga pintar dalam pelajaran dan basket, dan bahkan hampir 70% perempuan di sini mengidolakanmu.

tapi satu kekurangan darimu.... kau tidak peka terhadap perasaanku..

"HyeJung-ah, Ini roti coklatmu" ia menyodorkan roti bakar itu di depan mukaku.

"Thanks chanyeol-ah" jawabku "Roti bakar ini sangat lezat"

"Ne, tak usah sungkan-sungkan" sautnya sambil memakan roti coklat itu.

Ya, akhirnya kami sudah selesai melahap semua roti bakar ini.

Akhirnya bel pulang sekolah sudah berbunyi, kami berangkat pulang menuju rumah kami masing-masing. Rumah kami hanya terpaut beberapa blok saja, tetapi arah pulangnya berbeda arah.

"Sampai berjumpa besok!" ia berteriak dengan lantang dan melambaikan tangannya padaku.

"Iya, sampai berjumpa besok" balasku sambil tersenyum dan membalas lambaiannya. Lalu aku melanjutkan langkahku menuju rumahku yg hanya tinggal beberapa meter lagi. Tidak sabar untuk menjatuhkan diriku di atas kasurku yang sangat empuk.

You're My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang