Di kediaman Rumah Josua, terlihat Ayah Josua sedang bercengkrama dengan seorang wanita paruh baya. Kelihatannya mereka berbicara tentang sesuatu yang serius.
“Dia terlihat baik-baik saja, dia sekarang tumbuh menjadi pria yang gagah dan memiliki wajah yang tampan” ucap wanita tersebut memulai percakapan.
“Iya benar ngikutin aku pastinya” canda Ayah Josua.
“Bisa aja kamu muji diri sendiri, Mas”
“Ya gimana udah mendarah daging PD-nya aku”
“Hahaha, lucu aja inget betapa PD-nya kamu nembak aku dulu”
“Iya ya, sekarang nurun dong ke anak kita” ucap Ayah Josua. Yup, wanita paruh baya tersebut merupakan Ibu Josua. Ia datang kembali untuk menepati janjinya kepada Anak yang ia “sayangi” tersebut.
“Emang iya? Aku lihat dia selalu bersama perempuan yang perawakannya kecil imut gitu, itu pacarnya, Mas?”
“Ah iya itu Adelia, pacar Josua. Mereka udah lama jadian, dan kelihatannya Josua sayang banget ke Adel”
“Tapi dia masih sama seperti saat aku ninggalin dia kan? Aku sangat minta maaf, Mas. Pasti susah kan ngebuat dia balik lagi ke yang dulu”
“Iya dia masih pendiem, gak suka keramaian. Tapi sewaktu Josua masuk rumah sakit, aku melihat Josua mulai terbiasa dengan suasana ramai walaupun kelihatan belum sepenuhnya tapi aku senang”
“Ah iya aku juga lihat, kayaknya kehadiran perempuan itu membuat ia balik lagi”
“Tapi, dengan begitu dia mungkin sudah tidak membutuhkanmu lagi”
“Entahlah, Mas. Aku juga bingung apa harus aku membawanya pergi, tapi janji adalah janji. Aku sudah berjanji padanya untuk kembali saat ia lulus SMA”
“Aku takut ia tidak akan mengikutimu atau mungkin ia sudah lupa akan janjimu”
“Tolong aku kali ini saja, Mas. Setelah lulus kuliah aku akan mengembalikan dia kepadamu”
“Aku merasa kita membuat ia seperti barang”
“Jadi aku harus bagaimana?”
“Aku akan mencoba berbicara dengannya tentang ini. Ini sudah jam pulang Josua, sebaiknya kamu pulang dulu, aku tidak mau dia dikejutkan dengan kehadiranmu disini, oke?”
“Baiklah, kabari aku jika semuanya berjalan lancar”
Setelah Ibu Josua pergi, Ayah Josua nampak bingung harus menjelaskan hal ini kepada Josua.
***
Josua yang telah sembuh sekarang berada di perpustakaan bersama Adelia. Karena ketidakhadirannya selama 3 hari berturut-turut membuat ia ketinggalan pelajaran padahal itu hanya 3 hari bukan seminggu.
“Josua mah gak usah belajar lagi, kan udah pinter”
“Enggak juga, Josua sama kayak anak-anak lain”
“Iya sama banget samaaa bangett”
“Adel belajar aja jangan kebanyakan baca novel”
“Ini namanya menyegarkan otak dari serangan non-fiksi”
“Padahal bagus baca buku non-fiksi, Adel bisa tau hal yang belum Adel tau di dunia ini”
“Emang apa yang Adel gak tau?”
“Ehm.. besar cinta Josua ke Adel mungkin?”
“IH BELAJAR DARIMANA BAHASA KEK GITU?!” teriak Adel sehingga membuat seluruh penghuni perpustakaan tertuju padanya. Alhasil, Adel malu dan meminta maaf atas keributan yang ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boyfriend[TAMAT]
Novela JuvenilKisah cinta antara dua insan yang karakternya sangat bertolak belakang. Si cewek bisa dengan mudah mendapat teman, meanwhile pacarnya dapet satu teman aja udah lebih dari syukur. Akankah cinta mereka bertambah besar seiring berjalannya waktu? Atau...