Song for this part : Yes or Yes - Twice
HAPPY READING!
"Jadilah pacarku."
Apa aku tidak salah dengar?
Aku senang mendengarnya. Iya, senang karena orang yang kusukai mencintaiku. Tapi, aku sedih. Kenapa? Karena berpacaran dengan idol tidaklah lucu. Bagaimana para penggemar tahu tentang kami, dan seluruh penjuru dunia membenciku?
"DAAARR, KETANGKAP KAU!"
Demi apapun aku terkejut, lalu menoleh ke belakang dan menampilkan seorang adik kelasku bernama Hueningkai. Astaga, astaga, astaga, jangan sekarang! Aku sedang bersama Jeon Jungkook!
"J-Jeon J-Jungkook?" Katanya tak percaya saat meliha Jungkook berada disampingku.
"Kamai? Ada urusan apa kau kesini? Kenapa bisa melihatku? Kau menguntitku, yah?" Tanyaku dan menghujaninya dengan pertanyaan.
"Eoh? Tidak. Aku tadi kesini sendirian. Niatnya mau membeli eskrim, dan aku melihatmu sedang bersama laki-laki. Jadinya aku berniat mengejutkanmu, sunbae. Eh, dan, kau... Kenal dekat dengan pria terkenal ini," katanya sambil menunjuk Jungkook.
"Hai, aku Jeon Jungkook. Senang bertemu denganmu," kata Jungkook, lalu mengulurkan tangannya, berniat menyapanya.
Demi apapun, aku takut sekali. Aku takut laki-laki ini akan membeberkan ke seluruh penjuru sekolah bahwa aku bertemu dengan Jungkook, dan tentunya membuat namaku terpampang di majalah dinding sekolah. Aku tidak mau menjadi bahan perhatian sekolah. Tidak mau, tidak akan mau.
"Aku Kamai. Adik kelasnya Rose sunbae."
"Hm, Kamai," panggilku, "Jangan menyebarkan apapun perihal ini, yah? Kumohon."
"Hah? Oh, jelas tidak bisa, Chaeyoung sunbae. Ini harus aku sebarkan. Dan kau tahu? Aku memiliki buktinya! Lihat saja, akan kutempelkan ke majalah dinding sekolah biar mereka tau kau dekat dengan Jeon Jungkook," katanya bangga. Sungguh, jika dia bukan manusia, sudah kubunuh menggunakan sinso.
"Kumohonn, yah?"
"Aku akan memberikanmu uang asalkan kau tidak menyebarkan ini," seru Jungkook, dan membuat diriku serta Kamai menoleh.
Hueningkai tampak berpikir. Selang dua detik kemudian, dia bersuara, "Aku tidak mau uang, tapi... Kau bisa memenuhi permintaanku?"
"Apa?" Desak Jungkook.
"Masukkan aku ke agensimu?"
Demi tuhan, dasar laki-laki tidak tahu diri! Ingin sekali kulempar dia ke dasar laut agar dia mati dan tidak ada satupun orang yang mengetahui keberadaan anak sialan ini. Tapi tentunya tidak. Itu akan membuat diriku rusak nantinya.
"Aku tidak janji, tapi aku akan berusaha. Berikan nomormu," kata Jungkook, dan menyodorkan handphonenya agar Hueningkai memberikan nomornya.
Hueningkai tampak senang, lalu mengisi nomornya di telepon Jungkook. "Terima kasih, Jungkook sunbae. Baiklah, aku tidak akan membeberkan ini semua."
"Silahkan pergi!" Kataku, dan menatap adik kelasku ini dengan sinis. Tidak peduli nantinya dia akan mengejekku sebagai kakak kelas baru yang kasar, yang penting dia tidak mengganggu kehidupanku, setidaknya.
Setelah badan Kamai tidak ada lagi, sekarang tersisahlah kami berdua ditaman ini. Kami berdua masih sama-sama terdiam, pasalnya perkataan Jungkook tadi. Sungguh, aku tidak tahu harus menjawab apa. Apa mesti aku membuka pembicaraan?
"Rose."
Untunglah aku lebih dulu tidak berbicara. Jika aku lebih dulu berbicara, pastinya dia akan membeberkanku beribu-ribu cara agar aku lebih dulu menyampaikan perkataanku ketimbang dirinya. Aku hanya berdehem sebagai jawaban darinya, "Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Milky Way | Rosekook [✓]
FanfictionJeon Jungkook, maknae BTS terkenal di negeri ginseng, bertemu dengan Park Chaeyoung. Laki-laki bermarga Jeon ini membenci sifat Rose yang dianggap tidak sopan di awal pertemuan. Tapi, lama-lama, justru ia semakin menyukai gadis itu.