Baekhyun baru saja tiba di rumah setelah Luhan mengantarnya dengan selamat, lalu segera pamit sebelum hari benar-benar menjelang malam.
Baekhyun memasuki rumahnya, menaiki satu persatu anak tangga dengan jalan yang gontai. Bahkan ia tak menggubris ayah dan ibunya yang memanggil namanya berkali-kali. Dan sebelum ia menuju kamarnya, kamar pintu Lee Jong Suk sempat terbuka, menampilkan Lee Jong Suk yang tengah menatap Baekhyun dengan angkuh. Dan Baekhyun lagi-lagi tak menggubris tatapan Lee Jong Suk, lalu kembali melangkahkan kakinya dan menghilang dari hadapan Lee Jong Suk."Ada apa dengannya? Dia benar-benar memusuhiku?" monolog Lee Jong Suk, tampak seperti orang kebingungan.
Baekhyun baru saja memasuki kamarnya, menghempaskan tubuhnya yang lelah dan terasa remuk diatas kasur. Pikirannya melayang memikirkan Chanyeol yang saat ini tengah terbaring di rumah sakit sendirian. Ia membangkitkan tubuhnya, merogoh tasnya untuk mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Herin-ah, aku akan meliburkan diri besok. Aku menugaskan padamu untuk mengawasi kinerja para pegawai. Jika ada masalah hubungi aku, tapi aku tidak bisa hadir untuk mengatasi masalah yang terjadi," terang Baekhyun berpanjang lebar begitu panggilannya tersambung.
"Baik, Nona. T-tapi, apa sesuatu terjadi padamu? Jika aku boleh tahu?" tanya Herin.
"Ya, aku mengalami sedikit masalah. Tapi aku akan baik-baik saja, jangan khawatirkan aku. Beristirahatlah, aku tutup." Tuntas Baekhyun mengakhiri sambungan telpon.
Baekhyun kembali termenung, memikirkan tentang yang harus ia lakukan untuk esok hari. Ia sengaja meliburkan dirinya dari pekerjaan kantor untuk merawat Chanyeol. Dengan begitu mungkin itu akan membalas kebaikan Chanyeol terhadap dirinya.
.
.
.
"Jadi, apa aku bisa mendengarkan sesuatu darimu?" suara Kai mengawali perbincangan."Aku tidak yakin untuk menceritakannya padamu," ucap D.O ragu.
"Apa yang kau bicarakan? Kau bisa menceritakan apapun padaku. Apa wajahku ini terlihat seperti orang yang tidak menyakinkan?" tanya Kai, mencoba menyakinkan D.O.
"Ya, wajahmu memang seperti orang yang tidak menyakinkan." Sindir D.O dalam batinnya.
"Apa kau kenal dengan pemegang perusahan Orscorp?" tanya D.O kemudian, ia menatap Kai.
"Orscorp? Maksudmu Park Chanyeol? Memangnya ada apa?" bukan jawaban yang ia lontarkan, melainkan dirinya balik bertanya.
"Hari ini temanku dibawa pergi bersama pria yang bernama Chanyeol, dan... Chanyeol tertembak," ucap D.O dengan nada merendah.
Mendengar itu lantas Kai membulatkan kedua matanya, ia hampir berteriak, namun mulutnya segera ia tahan oleh tangannya sebelum dirinya benar-benar berteriak dan mengganggu pengunjung yang ada disana.
"Chanyeol Hyung tertembak? Bagaimana bisa?" tanya Kai penuh kekhawatiran.
"Temanku membawanya ke rumah sakit, sepertinya dokter sudah mengatasinya." Pungkas D.O.
Usai mendengar penuturan itu membuat Kai langsung mengambil ponselnya dan menekan salah satu nomor yang sudah tak asing lagi baginya.
"Sehun-ah!" tampaknya Kai tak bersabar diri untuk memanggil nama dari sebrang setelah panggilan telponnya tersambung.
"Ada apa?" pria albino itu hanya menyahutnya datar, tak berminat untuk mendengarkan suara Kai yang sedikit heboh itu.
"Chanyeol Hyung tertembak!" seru Kai langsung pada inti pembicaraan. Sehun, pria itu terhenyak ditempatnya, dan membulatkan kedua matanya.
"Bagaimana bisa? Bukankah Chanyeol Hyung orang yang kuat? Bukankah dia bisa menjaga dirinya sendiri?" tanya Sehun yang masih tak percaya.
"Bodoh! Dia sedang dirawat dirumah sakit!" sahut Kai dengan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄
Romance"𝘚𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵-𝘬𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩-𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪�...