"Bersama Haana, aku selalu ingin lebih dari sekadar menjadi pacarnya." -Jimin Parks Slezy (Prince Tears)
"Jimin adalah ketidakmungkinan yang aku inginkan." -Haana Myn Sviendri
---
"Kau tidak akan sendirian, Nara." -Suga Myn Sviendri (Prince Sweat)
"...
Aku menyapa dari Klan Sweat. uuugghhh di sini dingin bangeeetttt!!! Gila yaa demi ketemu Pangeran Klan Sweat aku harus naik gunung es berhari-hariii 🤣 Sebenernya ada cara cepet buat pindah-pindah tempat di Tranquil.
No.. bukan naik bus, pesawat, kereta api, atauu mobil pribadi, tapi lewat portal ajaib! Ya semacam pintu ke mana saja punyanya kakak Doraemon.
Tapi aku belum punya akses untuk bisa lewat portal iniiihhh.
Syiiippp!!! Semakin lama semakin haluuuu dirikuu 😆 abaikaannn 🛑
Well, sebelum lanjuutttt kalian dapet salam dari the most handsome guy in the world
👇👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gegara nonton ituuuu hasrat nulis akuu jadii bombastiisss bangettt!!! Kabar baiknyaa adalah aku akan posting Klan Tears sekalian malam ini jugaa!!!👏👏
YEEEAAAYYY!!🥂
Iya. Aku baik. Aku tau. Aku juga tau kalian (kita) butuh teman mesra untuk malam minggu syahduuuu inii 😄
Ne..Nee.. selamat membacaaa sobat haluuukuuu. Dan selamat malam minggu 😉
💜
💜
💜
Apakah aku harus melakukan ini? Maksudku menceritakan tentang Kaum Sweat seperti yang sudah V lakukan sebelumnya dengan memperkenalkan Blood.
Kalian harus tau dulu bahwa pekerjaanku sangat berat dan aku sangat butuh tidur. Tetapi Seokjin menghubungi dan mengatakan kalau sekarang giliranku. Oh ayolah aku tidak suka waktu istirahatku diganggu dan berkurang. Aku pemimpin Klan Sweat dan sekaligus harus memeras otak cerdasku untuk memikirkan cara menjaga kedamaian Tranquil setiap hari.
Jadi bagaimana? Bisa kita skip saja soal Klan Sweat? Lagi pula apa yang istimewa di sini. Di sini adalah pusat pemerintahan Tranquil. Masalah hukum, politik dan sebagainya itu berawal dari Klan kami karena kami terkenal sebagai Klan "pemikir".
.
.
.
Baiklah sepertinya usahaku bernegosiasi dengan kalian gagal.
