열여섯

20.8K 1.4K 104
                                    

~Sixteen~
'Can Do'

Taehyung membuka matanya. Kamarnya masih gelap gulita, belum ada cahaya matahari yang menyinari kamarnya dan memasuki dari sela gordennya. Mungkin sekarang sekitar pukul lima.

Dan Jungkook masih terjaga di sampingnya. Memainkan handphonenya. Entah karena makhluk raven ini makhluk nokturnal atau memang... dia tidak suka tidur. Ayolah, manusia butuh mengistirahatkan diri merekaーapalagi semalam mereka melakukan sex.

"Kook..." lirih Taehyung, memanggil. Seluruh badannya terlalu pegal untuk digerakkan. Sakit sekali karena si Babynya bergerak liar semalaman.

"Hm?" Jungkook menyahut, menatap Daddynya yang memasang wajah sexynya. Bayangkan saja, pria ini masih bertelanjang dada di bawah selimutnya. Posisinya tengkurap. Bibir ranumnya sedikit terbuka, dengan mata sayunya yang begitu indah itu. Kalau si raven tak ingat semalaman mereka sudah melakukan banyak ronde, dia masih ingin menerjang pria ini. Sungguh.

"Jam berapa sekarang...?"

"Setengah lima," sahut si raven, melihat jam handphonenya.

Taehyung mengangguk. Kerongkongannya terasa kering sekali, tetapi tubuhnya terasa sukar sekali untuk bergerak. Si pria itu kemudian berucap dengan suara baritonnya yang serak, "Air... Kook, bisa tolong ambilkan? Aku haus sekali."

"Hmmm... ya, ya," Jungkook bangkit dengan wajah malasnya, seperti seorang anak yang malas diperintah oleh ayahnya. Ia meninggalkan handphonenya begitu saja dan mulai memakai baju, beranjak keluar kamar untuk mengambil air putih.

Drrt...

Manik Taehyung menatap handphone Jungkook ketika sebuah pesan masuk, tetapi ia tak berani membukanya atau meraihnya. Ia hanya menatap sekelebat isi pesan itu dari tempatnya berbaring. Sebuah pesan dari nomor asing, 'Kook, kau tak membalas seluruh pesanku? Aku berganti nomor, ini appaー'

Taehyung tak tahu kelanjutan isi pesan tersebut, handphone Jungkook menghitam dengan sendirinya. Manik si pria itu melebar. Appa Jungkook... mencari anaknya? Oh, ya. Itu tentu saja. Mengapa tidak pernah terpikirkan olehnya suatu hari keluarga Jungkook akan mencarinya. Taehyung merasa terlalu egois karena menyuruh Jungkook untuk tetap di sampingnya.

Lamunan Taehyung pecah ketika Jungkook membuka pintu kamar. Ia membawa segelas air mineralnya, Taehyung tersenyum dan berbalik, menunjuk ke araj nakas meja di sampingnya, "Terimakasih. Letakkan di sini saja."

Jungkook meletakkan air itu, Taehyung perlahan meraihnya dan meminumnya. Lega sekali kerongkongannya. Jungkook kembali membaringkan tubuhnya di samping sang Daddy, memainkan handphonenya.

"Daddy, boleh aku bertanya?" Suara Jungkook mengintrupsi. Taehyung meletakkan minumannya dan menatap si Baby, mengangkat alisnya seolah mengiyakan perkataannya.

"Aku penasaran, mengapa kemarin malam kau seberani ituーmaksudku, kau memberiku obat perangsang dan mengikatku. Itu menjengkelkan, tetapi kupikir-pikir kau berani juga. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Jungkook mengeluarkan pertanyaan seraya menatap lurus mata Taehyung.

Lidah Taehyung kelu, sulit untuk menjelaskan kenyataannyaーfakta bahwa ia sebenarnya butuh kebutuhan biologis. Butuh sex. Apalagi kepada Jungkook yang dicintainya.

Little Sugar Daddy《KookV Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang