Pagi cerah dengan kicauan burung bagaikan irama lagu menemani terbitnya Surya. Seorang wanita sebaya tengah menyiram bunga-bunga koleksinya dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya. Diumurnya yang bukan lagi muda, dia tampak cantik bahkan tak nampak tua. Sambil bersenandung dia pindah dari bunga satu ke bunga yang lain.
Marissa Claudya, nama wanita cantik itu. Diumurnya yang sudah 39 tahun beliau dikaruniai 3 anak dan mempunyai suami yang begitu ia cinta dan sebaliknya.
Istri dari seorang pengusaha sukses itu tak mau bergantung pada suaminya. Walaupun suaminya sukses dengan bisnis yg mendunia, ia juga seorang desainer yang terkenal. Namun profesinya tidak meninggalkan hak dan kewajibannya sebagai istri dan ibu bagi keluarganya.
Selepas menyelesaikan kegiatannya, Marissa memasuki rumah dan menuju lantai atas."Ck. Kebiasaan. Gak anak gak bapak sama aja. Kalo gak dibangunin gak bakal bangun." Gumamnya sambil menaiki tangga
Disatu kamar lantai atas , seseorang tengah terbawa mimpi yang indah. Tidurnya terusik silau matahari setelah korden jendela terbuka. Tentunya itu ulah sang bunda yang telah tau kebiasaan anaknya.
"Rey, bangun. Mandi terus Bunda tunggu dibawah." Sang Bunda mengusap kepala Rey dengan kasih sayang.
Sang anak hanya menggumam sambil tersenyum. Ia senang, ditengah umurnya yang bukan lagi anak kecil, ia masih diberi kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Ia bersyukur.
"Bunda kebawah dulu. Awas kalo gak turun turun kamu ya" ucapnya sambil mengelitik perutnya. Sedangkan yang di gelitik hanya tertawa..
"Morning Bun, Yah."
"Morning juga sayang"****
Emmmmm. Gimana awalannya?? Lanjut gak ya?? Kasih masukan ya buat revisi biar nambah menarik. Tqqq and see youu
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita
Teen FictionApa yang lebih menyakitkan dari hancurnya persahabatan? Sahabat yang retak karna cinta segitiga yang muncul tanpa diminta. Kau baik. Aku tak mampu membedakan. Mana kepedulianmu dan mana ketertarikanmu. Kau penawar. Ketika rasa sakit datang dan kau...