Sagara sedang berjalan menuju kelasnya bersama Naomi yang kebetulan bertemu di parkiran.
Sagara terkejut ketika melihat Akina yang berdiri didepan kelasnya seperti satpam. Tatapannya menajam ketika melihat kedatangan Sagara.
"gue duluan ya, Nom"
"oke"Sagara berhenti tepat di depan Akina yang menatapnya kesal. Ia tahu Akina berada dirumahnya kemarin.
"wuih! Galak banget muka lo, jadi takut gue. Takut lo makan" goda Sagara yang membuat Akina semakin menajamkan tatapannya.
"kemarin kemana? Lo gak pulang kerumah?"
"semalam dimana~ Bobo sama siapa~ Telfonku gak diangkat~ Akina kangen~"Akina menatap Sagara tak berkedip, lalu ia melayangkan satu pukulan yang mengenai lengan lelaki itu.
"JYJYQ GUE!"
Sagara tertawa melihat reaksi dari Akina yang mukanya sudah merah padam, entah karena marah ataupun malu.
Sagara berjalan memasuki kelasnya dan menaruh tasnya di kursi. Seragam OSIS yang bajunya ia keluar kan itu dan dibalut dengan jaket berwarna navy yang biasa ia kenakan.
"ini nih kebiasaan lo yang gak gue suka" ucap Akina yang berlagal seperti preman, dia bersender di pintu kelas Sagara tanpa rasa malu sedikitpun.
"apaan?"
"lo tuh suka banget ninggalin orang yang lagi ngomong sama lo"
"jadi, selain kebiasaan gue yang itu, lo suka semuanya dari gue dong? Aduh jadi malu"Akina sudah siap menghujani Sagara dengan kata kata makian yang sudah bersarang dipikirannya. Tetapi Sagara berbicara dahulu.
"iya iya. Udah sana lo ke kelas. Uda masuk" usir Sagara.
Akina memberikan tatapan tajam sebelum meninggalkan kelas Sagara dengan kaki yang di hentak hentakan.
---
Sagara yang duduk di kursinya dan memainkan Hpnya menoleh ketika namanya Raden sebutkan.
"kenapa Den? Mau ngomong apa?" tanya Sagara yang tahu bahwa Raden akan berbicara.
Sagara tidak memandang Raden tetapi tetap fokus pada Hpnya.
"kemarin Kina kerumah lo,"
"iya tau"
"lo dimana? Dia nyariin ke rumah gue"
"oh ada. Oh gitu"Raden kini berhadapan dengan Sagara yang menyender di tembok. Dan memainkan game online diHpnya.
"hargai dikit kek Ga"
"berapa? 80 juta?"
"dia butuh lo bego"
"ya gue tau"
"setidaknya jangan bikin dia capek capek ngejar lo terus"Sagara yang tadi hanya berfokus pada Hpnya, kini meletakan Hpnya itu di meja dan menatap Raden dengan tatapan yang aneh.
Ia tertawa yang terlihat dibuat buat. Sagara tidak menyukai apabila ada yang membuat dirinya tidak nyaman.
"oh, lo mulai suka sama dia? Ya wajarlah baper yakan"
Sagara kembali mengambil Hpnya dan bermain Game Online lagi dan mengabaikan Raden yang berada di depannya,
Yah seperti apa yang Akina bicarakan, Sagara memang suka meninggalkan atau membiarkan orang yang sedang berbicara dengan dirinya.
---
"kin, gue rasa akhir ini lo jadi ngintinin Saga mulu ya?"
Akina yang sedang mengadahkan Kepalanya dimeja pun menjawab pertanyaan Elsana seadanya.