Pagi hari di kampus~
"Kaniaa.." sapa Lisa sambil memeluk erat tubuhku dari belakang.
"Sudah sudah lepasin..aku ngga marah kok, masalah pengkhianatanmu udah aku lupain." pungkasku.
"Kaniaa, jangan bilang seperti itu. Aku bukan pengkhianat." kata Lisa sembari menatapku dengan mata berkaca-kaca.
"Aku hanya bercanda, jangan terlalu dibaperin Lis." kataku sambil mengusap air matanya.
Lisa pun kembali tersenyum bahagia, seakan penerimaan maaf dariku sangat berarti baginya.
Kelas pertama pun dimulai dan kali ini berlangsung lancar seperti biasanya.
Setelah kelas selesai, Dimas menghampiriku yang sedang duduk bersama dengan Lisa dan Ajeng di kantin kampus.
"Kania, temani aku keluar sebentar." kata Dimas.
Lisa, sahabatku itu sontak memasang raut wajah kaget dan penasaran dengan kedekatan kami berdua.
"Apa kamu belum kasih tau Lisa tentang hubungan kita?" tanya Dimas.
"Sulit untuk memberitahukan bocah petakilan itu. Dia pasti akan membuat kehebohan besar jika ia tau hal ini." jawabku.
"Apakah kehebohan besar tentang kita yang sudah jadian bakal mempersulit dirimu?" tanya Dimas dengan tegas.
"Ah.., bukan itu maksudku. Kehebohan yang diciptakan Lisa itu berbeda. Dia bakal terus-menerus menggoda ku."
Dimas pun mengangguk, pertanda ia mengerti dengan maksudku.
Lalu kami pun pergi keluar. Yang tak di sangka, Dimas ternyata mengajakku pergi untuk mengurus administrasi penerbangan ke luar negeri.
"Kamu memangnya mau kemana Mas?" tanyaku heran.
"Aku sudah lama ngga pulang ke rumah nenekku di Australia. Kemarin malam, nenekku meminta ku untuk menghabiskan waktu liburan semester nanti di sana."
"Berarti aku ngga bisa bertemu denganmu selama sebulan?"
"Dasar gadis lugu..., aku memesan dua tiket penerbangan ini untuk siapa lagi, kalau bukan untuk kita berdua." jawab Dimas seakan coba menghilangkan kekhawatiranku.
"Tapi, aku belum mempersiapkan hal ini."
"Aku yang akan mengurus semua hal dan juga aku takkan membiarkanmu menghabiskan sebulan penuh hanya berdiam diri di kota ini." kata Dimas padaku.
Dimas tau bahwa aku memilih tidak pulang dulu saat ini ke kotaku.
Perasaan senang, kikuk, sedih, khawatir, semuanya bercampur aduk. Aku harus menemui neneknya Dimas. Apakah ini berarti bahwa hubungan kami selangkah lebih maju ke tahap yang lebih serius.
Waktu pun terasa semakin cepat berlalu~
Tibalah saatnya untuk menghadapi UAS dan juga pertanda sebentar lagi liburanku bersama Dimas akan terlaksana.
********
Apakah liburan mereka akan berjalan mulus?
Apa malah terjadi masalah sebelum hal itu terlaksana?Tungguin update-nya yah!
Jika memungkinkan bakal update tiap hari kaya biasanya, soalnya author juga lagi persiapan UTS :")NOTE : Mohon dukungan dengan Voment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKUT JATUH CINTA
RomanceJudul cerita yang sudah awam, tapi tidak dengan kisah mereka yang selalu terselimuti dengan perasaan yang tak pasti. Kania sesosok gadis nan cantik dengan raut wajah sedingin es yang penuh dengan misteri. Dimas seorang lelaki dengan tampang biasa-bi...