37

1.2K 121 9
                                    


PLAK

"Ka-kakak?"
Jennie meringis mengusap pipinya yang di tampar Jinan.

"Su-sumpah dek bukan gue yang nglakuin. Ta-tangan gue gerak sendiri"
Jinan bingung memandangi tangannya yang sudah menampar pipi adeknya.

"Kak... Hiks..."
"Gue kecewa sama lo"
Jennie memandang nanar Jinan yang berdiri di depannya.

"Dek sumpah bukan gue yang nglakuin"
Jinan nunduk menangkup kedua pipi Jennie.

PLAK

Kedua kalinya Jinan menampar di pipi yang sama. Pipi Jennie sebelah kiri.

Jinan menatap heran tangannya yang bergetar. Di tatapnya Jennie yang menggeleng tak percaya pada sang kakak yang sudah tega main kasar sama dia.

Tak

Lampu kamar mendadak mati.

"WOY SIAPA LO? KELUAR GAK?"
Jinan yang sadar bahwa dia sudah di peralat mulai geram.

BRAK

Pintu di buka kasar. Menampakkan sosok cewek yang asing bagi Jinan. Tapi tidak bagi Jennie.

"Siapa lo?"
Tanya Jinan yang mengira dia teman Jennie.

"KATANYA PENGEN GUE MUNCUL"

Jinan yang paham situasi refleks menangkup mulutnya sendiri. Pasalnya dia baru percaya dengan omongan teman-temannya tentang sosok cewek ini. Sebenarnya dia gak mau percaya sama gituan.

"HEH MAU LO APA? GAUSAH GANGGU HIDUP ADEK GUE LAH"
Teriak Jinan nyolot.

"Udah kak"
Kata Jennie yang menarik baju kakaknya.

"Gak bisa gitu dek. Salah kamu apa sampek di teror dia"

"SALAH ADEK LO? YA NGREBUT HANBIN DARI GUE LAH"

"Heh lo kira lo siapa?"
Tanya Jennie yang memberanikan diri. Pertanyaan yang sudah di pendamnya dari dulu akhirnya dia ungkapkan.

"GUE SIAPA?"

SRING

Sebuah pisau melayang tepat menuju mata kanan Jennie yang berada di balik punggung Jinan.
Refleks Jinan langsung balik badan dan melindungi Jennie di pelukannya.

"ARGHHH"
Melindungi Jennie membuat punggungnya tertancap pisau itu.

"KAKAK"
Jennie langsung menopang tubuh Jinan yang refleks ambruk di pelukan Jennie.
Dilihatnya tak ada tanda-tanda keberadaan cewek tadi. Jennie langsung meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Hanbin.

Tut

Tut

Tut

"Halo sayang"

"KAK... KAKAK KESINI CEPETAN. BAWA MOBIL YA"
Panik Jennie refleks membuatnya teriak.

"Ada apa sayang?"

"Pokoknya kakak kesini bawa mobil. Cepetan!"

Tut

Jennie langsung mematikan panggilannya dan coba memapah Jinan yang semakin lemas agar duduk di ranjangnya.

"Kakak"
"Kakak bertahan dulu ya. Kak Hanbin bentar lagi kesini"
Kata Jennie memeluk kakaknya yang hanya meringis.

"ARGHHH..."
Jinan mencoba meraih pisau yang masih tertancap di punggungnya.

Asrama Putri [IKON X BLACKPINK] (JenBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang