"Aku bisa pulang sendiri" Alya bergegas pergi dari hadapan Kenzie,Tapi baru beberapa langkah tangannya di cekal oleh Kenzie "Aku Akan Mengantarmu"
***
Alya membalikkan badannya "tapi-" Alya tidak dapat melanjutkan Omongannya,sebab Kenzie segera menarik tangannya keluar,Kenzie membukakan pintu mobil yang berada di sebelah bangku pengemudi,dan mempersilahkan Alya untuk masuk,tanpa membantah Alya pun segera masuk ke dalam mobil.
Alya memberi tahu alamat rumahnya dengan segera Kenzie mengikuti petunjuk rumah Alya,namun ketika Kenzie sedang menyetir mobilnya ada sebuah kucing yang melintas di jalan,dengan segera Kenzie mengeremkan mobilnya.
Dan menyebabkan mereka terpental ke depan,kepala Alya terbentur AC Mobil yang ada di depan, karna dia tidak memakai sabuk pengaman "ada apa sih! mengapa ngerem mendadak?" Tanya Alya sambil memegangi jidat nya.
"Ada kucing yang melintas tadi" jawab Kenzie "lanjutkan perjalanannya" Alya duduk di posisi semula,namun kenzie belum melajukan mobilnya,Alya Pun menolehkan kepalanya ke Arah Kenzie "ada apa?" Tanya Alya.
Kenzie melepas sabuk pengamannya dan memajukan tubunnya kepada Alya,dia membunuh jarak di antara mereka dan membisikkan "jika sedang dalam perjalanan gunakan sabuk pengaman" Kenzie menarik Sabuk pengaman milik Alya dan memakaikannya.
Wajah Alya sudah sangat merah seperti tomat,Kenzie memakai sabuk pengaman milik nya dan melajukan mobil nya.mobil milik Kenzie berhenti di depan sebuah mansion.
Alya melepas sabuk pengamannya dan tidak lupa ia berterima kasih kepada Kenzie namun ketika ingin keluar dari mobil Kenzie memegang Tangan Alya,Alya pun segera menoleh dan menaikan satu Alisnya.
"Siapa nama mu?" tanya Kenzie,Alya pun tersenyum dan mengulurkan tangannya,Kenzie melihat uluran tangan itu dan menanggapi nya "Alya Gabriella Anatasya" Alya memperkenalkan dirinya "Kenzie Alexander Meshach" Balas Kenzie.
Alya pun menutup pintu mobil milik Kenzie dan masuk ke dalam mansion miliknya,Kenzie pun membalikkan mobilnya dan menuju rumah sakit,waktu sudah menunjukan pukul 23:30.
Alya tinggal di mansion sendirian karna orang tuanya sudah tiada sejak ia kecil,dia memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sejak kecil,bisa di bilang Alya adalah anak yang mandiri,cita-cita Alya sejak kecil ingin menjadi seorang model yang terkenala,dan cita-cita itu pun terwujud,sebenarnya tadi Alya habis pemotretan di sebuah gedung,makanya ia pulang larut malam belum di tambah lagi ia bertemu dengan Kenzie.
***
Kenzie memarkirkan mobil nya di parkiran rumah sakit,dia segera memasuki rumah sakit dan menaiki lift,sebenarnya waktu untuk pengunjungan pasien sudah habis,namun para suster dan juga security tidak ada yang berani mencegah Kenzie untuk tidak masuk,karna Kenzie adalah pemilik Rumah sakit.
Ceklekkk.....
Kenzie membuka pintu kamar Clarissa dia melihat adik nya yang tengah tertidur di samping Clarissa,sedangkan dia merebahkan dirinya di sofa dan perlahan matanya mulai terpejam,baru saja ia memejamkan matanya tiba-tiba saja wajah Alya melintas di dalam pikirannya,dengan segera dia membuka matanya,dan mengambil posisi duduk.
'Oh shitt, apa yang aku pikirkan' batinnya,dia pun ke kamar mandi dan membasuh mukanya,lalu dia berdiri di samping ranjang milik Clarissa,dan membelai rambut Clarissa dengan halus.
Jujur saja semenjak Clarissa menceramahinya kemaren,ada sebuah rasa yang tumbuh untuk Clarissa di hati Kenzie,namun setelah mengetahui bahwa Alvariel dan Clarissa pacaran,Kenzie pun memutuskan untuk tidak ingin menyukai Clarissa lagi.
Tangan Clarissa mulai bergerak,matanya pun terbuka perlahan,Kemzie yang melihat nya pun langsung membangunkan Alvariel,Perlahan Mata Alvariel terbuka dan melihat,Clarissa yang sudah sadar,dengan hati hati Kemzie melepaskan Oksigen yang berada di hidung dan mulut Clarissa.
"Kamu udah sadar?" Alvariel tersenyum ke arah Clarissa,sedangkan Clarissa melirik Alvariel dan Kenzie yang berada di samping Kiri Dan Kanan Nya,dia tersenyum dan mengangguk.
Alvariel memeluk tubuh Clarissa di depan mata Kenzie,namun reaksi Kenzie tetap sama yaitu datar,Kenzie bahkan tidak merasakan panas,atau iri sedikitpun karna baru saja tadi dia memeluk seorang Wanita yang cukup cantik baginya.
Jujur saja Kenzie baru pertama kali menemukan wanita seperti Alya,yang tidak takut padanya,bahkan Alya berani membalikan badannya dengan kasar ketika Alvariel berbicara membelakanginya.
Kenzie melamun sambil tersenyum ketika membayangkan wajah Alya,Alvariel dan Clarissa yang melihat Kenzie Melamun dan senyum senyum sendiri pun,merasa bingung,Alvariel menepuk pundak Kenzie,dan seketika lamunan Kenzie pun buyar.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Alvariel "Tidak" Kenzie pergi dari ruangan Clarissa,Alvariel dan Clarissa hanya bisa terbengong melihat Sifat Kenzie yang menurut mereka aneh,"ada apa dengannya?" Tanya Alvariel yang masih memandangi pintu kamar Clarissa "aku tidak tau" jawab Clarissa.
Alvariel mengalihkan pandangannya dari pintu menuju Clarissa "kau tau?seharian ini kau membuatku panik!" Alvariel melipat kedua tangannya dan cemberut,dia berpura pura marah kepada Clarissa.
Clarissa Berusaha duduk dan menarik tangan Alvariel menyuruhnya duduk di kursi dekat ranjang Yang Clarissa tiduri,Alvariel menyampingkan mukanya,berlagak tidak ingin melihat Clarissa.
Clarissa Memegang pipi Alvariel dan menolehkannya,agar menghadap Wajahnya "maaf" Clarissa memandangi wajah Alvariel yang masih berada di tangannya,sebuah senyuman terukir di bibir Alvariel.
"Gkpp ko sayang" Alvariel melepaskan tangan Clarissa dari pipinya dia pun berdiri dari duduknya "ehh iya El,tadi kamu liat gak sih di tangan ka Ken ada kain yang ngiket tangannya" tanya Clarissa.
"Iya sih aku liat kain warna biru yang ngiket tangannya,kayaknya tangannya luka deh" jawab Alvariel "apa sebaiknya gak kamu liat aja tangannya?" Tanya Clarissa "dia sudah besar sayang,di bisa mengurus dirinya sendiri" Jawab Alvariel ddan di sertai anggukan kepala oleh Clarissa.
"Ini sudah larut beristirahatlah" Alvariel menyuruh Clarissa untuk tidur,"tapi El besok aku ingin sekolah,aku sudah beberapa hari ini tidak masuk ke sekolah" Ucap Clarissa memasng wajah sedihnya.
"Kau belum sembuh total,jadi lebih baik kau di rawat beberapa hari di sini" Alvariel memperingati "gak mau,aku kangen teman teman ku,aku ingin sekolah besok titik!?" Rengek Clarissa.
Jika Clarissa sudah merengek seperti ini apa boleh buat,percuma saja dia melarang Clarissa,Cewe itu sungguh keras kepala,dia tidak akan mengalah sebelum apa yang ia mau terpenuhi,Dan Akhirnya Alvariel pun membiarkan Clarissa untuk sekolah besok,Alvariel meminta obat pengurang rasa sakit,agar luka bekas tembakan itu tidak terasa sakit ketika Clarissa bergerak nanti,mereka pun akhirnya pergi ke dunia mimpi masing masing.
Tbc
Belum juga sembuh udah mau sekolah bae:v
Vote yak:)
Ini Aku Up 4 Dulu Ya Tadinya Mau 5 Tapi Yg Satu Lg Blm selesai:v
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIEL ✔
Teen FictionSeorang Gadis Yang Perlahan Mengubah Hidup Ku,Yang Mengisi Kekosongan Hati Ku,Yang Mengobatiku Akan Masa Lalu Yang Selalu Menyakiti Ku, Clarissa Davira Elvina Awal Pertemuan Kita Memang Tidak Sengaja,Dari Situ Aku Sudah Bisa Melihat Ke Lain Nan Nya...