Alliya dan Varlan sudah dalam perjalanan pulang. Alliya yang memang mengantuk kini tertidur dengan pulasnya membuat Varlan senyum-senyum sendiri, hingga tidak memperhatikan jalan, saat melihat kedepan ia melihat sesorang yang tengah berlari reflex Varlan menghentikan mobilnya, wanita tersebut sempat tertabrak.
Alliya dalam situasi seperti ini pun masih tertidur dengan pulasnya, Varlan sempat membangunkan Alliya, namun Alliya tidak menggubris guncangan Varlan pada tubuhnya
Varlan turun dari mobil melihat gadis yang berusaha untuk berdiri. Wanita itu terlihat seperti orang luar negri dari samping
"Sorry, Sis. I don't see the road. Sis is okay"
"Ahh yahh I'm okay.. sorry to disturb your trip"
"Ahh, no, I should apologize. do i need to help??"
"Ah Tid- Varlan!! Waw kejutann"
"Naleta?? Kok kamu ada disini?? Bukannya kamu di Aussie??"
"Ahh yahh aku harus kesinu karna Papa menyuruhku"
"Dan, kenap kamu lari-lari"
"HEII.. KAMUU!!" Teriak seorang laki-laki membuat Naleta berdiri dan hendak lari, namun Varlan mencekal tangannya
"Lepasinn aku mau larii aduhh nanti ketangkepp"
"Masuk ke mobil aku ajah!!"
"Yaudah ayukkk buruann"
Dengan cepat Varlan dan Naleta menaiki mobil, kemudian mengemudi dengan kecepatan tinggi
"Kakak.. hwaaa.. ihhh jangan ngebut Mama.. hwaaa dedek aku nanti kenapa-napa!! Kakakk.. hwaa itu itu..itu ada lampu merah berenti!!! Kakak.. hwaaa ihh malah makin ngebut!?"
"Sayang tenang dong, biarin aku fokus"
"Kakakkkkk.. akuu takut!!"
"Iyahh iyahh sabarr"
"Belok kiri ada pertigaan belok kanan terus luruss belok kiri lagi dan belok kanan!! Itu sampai jalan raya Waru"
"Hwaaaa Kak Naleta?? Kakak.. stopp jangan ngebutt"
"Cepetann nanti kekejarr"
Setelah beberapa menit akhirnya mereka tidak kena kejar. Varlan mengemudi dengan kecepatan Normal, Alliya mulai tenang, namun masih keadaan bingung. kumaha teu neangan bingung, urang bangun, ujug eta ngebut mobil. kawas maling neruskeun
"Hoekk hoekk.." Alliya merasakan perutnya mual
"Kenapa yang??"
"Haduhh, gara-gara kamu ini Kak.. perut aku muall!!"
"Iyahh Mapp.. ini udah mau nyampe, kamu tahan dulu yah sayang.."
Tinnn Tinn Tinn
Varlan memencet klakson supaya dibuka kan gerbang oleh satpam rumahnya.
"Hoekk hoekk"
"Sayang tahan sebentar lagi yahh!!" Ujar Varlan menenangkan
Dan ketika sudah sampai didepan rumah, Alliya langsung turun dan berlari. Varlan pun tidak tinggal diam, ia turun dengan mobil yang masih menyala, bahkan pintu mobil pun tidak ditutup olehnya.
Naleta yang masih dimobil hanya menggelengkan kepalanya, ia turun memanggil salah satu satpam untuk memindahkan mobil Varlan.
Dengan santainya Naleta memasuki rumah Varlan dan Alliya, kemudian ia melihat dua gadis yang sedang berbincang di Sofa
"Eumm excuse me"
"Yaa??"
"Var-"
"Mbak Nalleta, maaf yahh aku tinggal tadi.."
"Nggak apa.. eh Btw aku nggak disuruh duduk gitu??"
"Ehh, yahh duduk ajah lah Mbakk"
"Hahhaah.. baperan amat sih"
Alliya hanya tersenyum, dan duduk di Sofa. Varlan datang dengan pakaian santainya, kemudian duduk disebelah Alliya.
"Lett, kuliah kamu sampai mana??"
"Udah lulus aku mah. Masa kamu lupa?? I take the office administration department. the base is not old, has no children, already forgotten"
"Enak ajah. Aku mah mau punya anak"
"Hah??" Semua terpekik mendengar jawaban Varlan, termasuk Valleta dan Mayang. Alliya dan Varlan tampak biasa saja
Yang dimulmed itu rumahnya Varlan ama Alliya yhawwwwww
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)
RastgeleCinta itu tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa diprediksi untuk siapa kita mencintai Walau kita paksakan untuk tifak mencintai. Jika sudah takdirnya, maka sekeras apa pun menghindar. Cinta itu akan tetap terjadi