(Bab 5) Tragedi di Pagi Hari

27 3 1
                                    

Kalau saja boleh meminta dan memilih,
Aku ingin hari ini tidak usah terjadi dan aku akan menuruti permintaannya.


Pagi-pagi sekali Icha sudah siap untuk pergi, semalam dia telah menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya seperti baju ganti, mukena, perlatan mandi dan sebagainya lalu dimasukkan ke dalam tas besar.

Tak terlupa dia juga membawa kamera DSLR karena tujuannya berlibur adalah ingin mencari spot foto terkeren untuk di post di instagramnya.

Jam menunjukkan pukul 05:10 menit, ketika Icha keluar kamar, masih sangat sepi, itu tandanya Indah dan Mila belum keluar dari kamar. Icha membuka pintu kamar Indah pelan-pelan, terlihat Mila yang masih terlelap, dan Indah yang sedang sholat, masih dalam posisi sujud. Icha memasuki kamar Indah, rencananya akan menunggu Indah selesai sholat dan berpamitan.

Namun Indah tak kunjung bangun dari sujudnya, awalnya Icha tak menyadari itu, karena di sedang sibuk membaca pesan di grup whatsapp nya.

Posisi duduk Icha membelakangi Indah, artinya dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

" Bu... Ibu lama banget sih sholatnya, Icha udah mau pergi nih.. " ucap Icha dengan nada sedikit kesal karena tidak sabar.
Dan ketika dia menoleh ke belakang,

Pikirannya langsung buyar, ponsel Icha jatuh begitu saja ke lantai.

" Ibu.................... " teriak Icha panik, membuat Mila terbangun dari tidurnya karena kaget mendengar teriakan Icha.

" Ibu... Ibu bangun bu!!! Ibu kenapa? Ibu.... " Icha panik bukan main, dia lalu mengecek denyut nadi Indah, dan...

" Ibu.... Ibu.... Ibu bangun bu... Ibu.... Maafin Icha semalam udah kasar sama Ibu... Icha ga jadi pergi deh bu... Tapi ibu bangun... Ibu.. " Icha meronta-ronta dan tangisnya pecah, dia tidak berhenti menggoyang-goyangkan tubuh Indah, namun tidak ada gunanya itu dilakukan.

Tepat pukul 05:25 dia menyadari bahwa ibunya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Mila yang masih kurang paham apa yang sedang terjadi, dengan polosnya dia bertanya,

" Ibu kenapa mbak? "

" Ibu meninggal Mil! " ucap Icha dengan masih terus mengeluarkan air mata.

Sontak Mila meloncat dari tempat tidurnya hingga membuat tubuh kecilnya jatuh kelantai. Namun dia tidak peduli dan tidak menghiraukan rasa sakit di pinggangnya. Ia kemudian berlari memeluk Indah, ibunya.

" Ibu... Ibu... Hiks-hiks, ibu... Hiks " Mila tak mampu berkata-kata kecuali hanya bisa menangis dan memanggil-manggil nama ibunya.

Icha bingung apa yang harus dia lakukan, dengan tubuh Icha sendiri yang mungil dia tak mungkin kuat untuk membopong ibunya ke tempat tidur kini yang dia lakukan hanya menidurkan ibunya diatas sajadahnya dan mengambil ponsel yang tadi dijatuhkannya dan buru-buru mencari nomor telepon ayahnya, berniat untuk menyampaikan berita buruk ini.


Terimakasih untuk yang sudah mau membaca,  jangan lupa vote dan comment ya...

Salam kenal,

LN

Karenamu Aku BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang