Reina datang ke sekolah masih teramat pagi jam masih menunjukan pukul 6 kurang sepuluh menit, alasanya berangkat pagi untuk menghindari sang ayah dan ibunya,
Reina berjalan di kloridor menuju kelasnya yang berada di posisi ujung, fikirannya masih terbayang ucapan sang ayah yang ingin menjodohkan dia dengan sang lelaki yang baru di kenalnya saat kemarin. Fikirannya bertanya apakah sang pria baik untuknya? Akankah dia memperlakukan ku buruk? Entahlah intinya aku belum siap jika haru menikah dengannya. Belum lagi jika harus memasak untuknya dan untuk reza menyiapkan pakaian untuk reza dll. Saat sedang berbelok dia terkejut dengan sesosok pria yang menghadang jalannya pria itu yang sedang ia fikirkan ya dia reza.
"Aku perlu bicara sama kamu" bicaranya terkesan dingin dan dengan wajah datarnya
"Bicara saja apa yang ingin kau katakan"
"Tidak di sini" tanpa diduga reza mengengam pergelangan tangan ku dan detik itu juga jantung reina berpacu 2 kali lebih cepat dari biasanya.Reza menarik reina ke taman belakang sekolah dan saat sampai di tengah taman
Reza"Gimana menurut kamu?"
Rain"Gimana apanya?"
Reza"Perjodohan itu, jujur aku ga siap "
Reina"kamu pikir aku siap?semua orang juga akan nolak jika di jodohin gini"
Reza"jadi kamu maunya gimana?"
Reina"kalaupun aku nolak ayah akan tetap melakukannya "
Terjadi keheningan beberapa saat
Mata mereka saling menatapReza" kita jalanin ini sama-sama, kita hanya perlu mengenal satu sama lain, jika kamu sudah saling mengenal karekter ku dan begitu sebaliknya, terserah jika kamu ingin melanjutkannya atau tidak dan begitu sebaliknya dengan aku"
Reina"hem baiklah"
Reza"mana hp kamu?"
Reina mengeluarkannya dari saku baju seragamnya dan memberikan benda tipis itu kepada reza, entah apa yang sedang reza lakukan reina hanya melihat reza yang mengotak ngatik hpnya lalu di birikannya kembali.Reza berjalan untuk meninggalkan taman, sedangkan reina masih dengan posisi sebelumnya tidak bergerak sama sekali, reza menghentikan jalannya dan melihat reina yang tidak mengikutinya
"mau sampai kapan berdiri di situ,ayo ke kelas"
Dan reina sadar dari lamunannya dan mengikuti reza,mereka berjalan beriringan meuju kelas, banyak pasang mata yang memandangnya dengan tatapan iri,kagum dan masih banyak lainnya
Saat jalan bersama keadaan menjadi canggung dan sampai di saat kelas reina,
Reza"nanti pulang sekolah bareng pulangnya bunda nyuruh aku buat ngajak kamu kerumah"Reina"gimana ya?"
Reina bingung harus bilang apaReza"terserah si kalo ga juga gpp kalo i..."
Reina" iya iya mau"
Reza tersenyum manis kepada Reina lalu dengan cepat mengganti mimik wajahnya seperti semula datar. Reza tak ingin membuat suasana semakin ramai karna jam sudah lumayan siang dan sedari tadi mereka terus di tontoni seisi kelas reina dan siswa siswi yang sedang lewat pun ikut berhenti untuk menyaksikannya, tak ingin membuang waktu reza beranjak pergi meninggalnkan reina yang bengong melihat senyum reza tanpa sadar pipi reina menjadi panas dan setelahnya merah apakah ini yang di sebut blushing? Entahlah namun reina baru merasakannya sekarang, setelah itu reina merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan dan rasanya sangat membahagiakanreina masuk ke kelas dengan wajah juteknya lagi namun saat duduk di meja reina tidak berhentinya senyum-senyum sendiri hari ini sangat membahagiakan bagi reina, Dinda yang baru datang pun binggung dibuat reina yang sedari senyum-senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinza
Teen FictionMengisahkan seorang siswa bernama Reza zulfikar alfarino, ia adalah putra kedua dari keluarga alfa'grop ayahnya seorang pengusaha yang sangat sukses di semua kalangan asia. Terjebak dalam sebuah perjodohan, sama sekali tak pernah terfikir olehnya...