~ Part 15 ~

20 3 0
                                    

"Ekhem..ekhem..ekhem,berduaan aja nih.." ujar Nico.
"Jangan-jangan mereka udah jadian yank "Riska kemudian duduk disamping Kath.
"Riska ngomong apa sih gaje tau gak" Kath salah tingkah sendiri.
"Pantes,berangkatnya siang" ucap Alex kemudian masuk kelas .
Lho kok Alex masuk kelas dia gak jadi nembak Kath , coba aja klo Nico sama Riska gak datang ujar batin Kath.Sekarang Kath merasa Ke gee-ran sama pertanyaan Alex.

Lima belas menit kemudian Kelas masuk . Kath , Riska dan yang lainya juga masuk begitupun juga Vany yang hampir saja telat.

Saat pelajaran sosiologi , Kath tidak fokus pelajaran dia memikirkan pertanyaan yang diutarakan Alex tadi pagi.

Saat di kantin Kath juga memikirkannya , ia melamun dan kadang tersenyum sendiri seperti orang gila.

Fany dan Riska yang melihat itu heran mengapa sahabatnya bagai orang gila.

"Woi! Kath , lho udah gila ya , ngelamun habis itu senyum sendiri jangan - jangan lho kerasukan setan pohon beringin depan sekolah ya" ucap Fany seraya menggebrak meja.

"Apaan sih Fan , ngagetin aja klo nih meja patah gimana" ujar Kath

"Klo gak diginiin lho masih aja ngelamun , ingat ngelamun itu gak baik" Fany menggebrak meja lagi hingga seluruh orang yang ada di kantin melihat ke arah meja Fany , Kath dan Riska.

"Fany..." ucap Kath dan Riska bersamaan.

"Iyaiya , eh kalian ngapain lihat lihat " ujar Fany pada orang yang melihatnya.

"Lho itu berisik ! udah kaya preman pasar aja gebrak gebrak meja, minta maaf kek malah nyolot gitu" ujar Neli anak 12 Ips 1 pada Fany.

"emm..okok , semuanya gue minta maaf udah ganggu makan kalian" Fany pun meminta maaf.

"Untung cewek klo cowok udah gue.." salah seorang cowok berkacamata yang duduk di sebrang bangku Fany membicarakan Fany dan ia mendengar itu.

"Apa lu , ngomongin gue ya ,kayanya lho adek kelas ya mana nerd gitu , dasar belagu lho !" Fany berkata sinis dengan cowok berkacamata itu.
Lalu teman disampingnya meminta maaf pada Fany.

" maaf kak temen saya memang suka asal klo bicara " ujarnya.
"Okok gue maafin" ujar Fany.

"Kok lho kaya takut gitu sama dia " ujar cowok berkacamata pada temanya yang tadi meminta maaf .

" dia altet Karate sabuk hitam , gue sempat lihat beberapa waktu yang lalu dan dia adalah seniorku di padepokan, tapi dia udah jarang ngikut sekarang." Ujar temanya.

"Oh..gitu"ujar cowok berkacamata.

"Kath lho ada sesuatu yang lho gak ceritain ke kita kan ? " tanya Riska.

"Okok ,Kath bakal cerita "

" yaudah gih cerita gak usah lama - lama ntar masuk nanti pelajarannya Miss Ellen kita harus ontime " ujar Fany sambil menunjukkan jam tangannya berbahan kulit berwarna navy.

"Jadi..tadi pagi Alex kayanya mau nembak Kath deh .." Kath tersenyum sendiri
Untung tidak ada Alex biasanya dia akan mabar di kelasnya bersama Nico kalau tidak ke kantin.

"Apa!!" Ucap Fany dan Riska bersamaan dan tak lupa Fany menggebrak meja kembali , dan lagi lagi membuat sejumlah pasang mata yang ada dikantin melihat pada Fany Riska dan Kath.

"Mbak , jangan digebrak - gebrak dong mejanya ntar klo rusak saya yang rugi " omel mbok Timah si penjual bakso.

"Huuuuuu...." seluruh siswa yang ada di kantin menyoraki Fany , Kath dan Riska.

"Lho sih Fan , ngapain sih pake acara gebrak gebrak meja segala, kangen lho sama jurus jurus karate lho? " ujar Riska.

"Iya nih Fany, Kath kan jadi malu diliatin banyak orang " Kath menutupi wajahnya dengan sendok .

Sicret  Admirer ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang