9 - gws abang

1K 112 22
                                    


***

Hari ini, hujan turun sejak pagi. Terkadang berhenti lalu hujan lagi. Seperti sekarang, Byounggon terjebak di halte bis setelah jajan di gedung seberang. Dia tidak bisa menerobos hujan sama sekali karena selain hujannya deras, ditambah angin kencang juga.

Jaketnya ada di himpunan kampus. Mau minta jemput temannya, tapi dia tidak membawa handphone.

Selama 20 menit Byounggon menunggu, hujan tidak juga reda. Akhirnya, mau tidak mau Byounggon menerobos hujan. Sehingga hampir seluruh bajunya basah.

***

"Yaampun, kamu hujan-hujanan?!" Ucap Jinan heboh begitu lihat Byounggon pulang dengan keadaan basah kuyup.

"Hehe, habisnya kalo nungguin hujan gak reda-reda, Pa," Jawab Byounggon sambil mengambil handuk yang diberikan Jinan.

"Makanya Papa udah bilang, tadi bawa mobil aja."

"Ya aku mana tau Pa kalo bakalan hujan gede banget kayak gini." Jinan masih menatap khawatir Byounggon yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Papa siapin air hangat ya."

"Iya, makasih Pa."

Setelah mandi, Byounggon turun ke bawah. Badannya terasa panas tapi Byounggon tidak peduli jadinya dia duduk di meja makan, memakan makan malamnya lalu makan es krim yang tersedia di freezer kulkas.

"Abang gak boleh makan es krim! Habis hujan-hujanan juga!"

"Tadi lo udah makan tiga es krim dek!"

"Tapi abang makan yang 700ml sendiri!"

"Ya suka-suka abang dong!"

"Abang sama adek berantem mulu ah, Jae pusingg!"

"DIEM!" Ucap Byounggon dan Doyoung kompak. Jaehyuk hanya diam saja, dia kan jadi tidak fokus main pabji.

"Byounggon, kasih adeknya dikit," Tegur Jinan sambil duduk disamping Byounggon disusul June.

"Gak."

"Kamu habis kena hujan tadi! Udah diminum belom obatnya?!" Tanya Jinan ngegas.

Byounggon cemberut sambil menjawab, "Belum."

"Taruh es krimnya, minum obat flu sana!"

"Iyaaa Papaaa." Doyoung ketawa ngakak lalu Byounggon memukul bahunya sebelum beranjak untuk menaruh es krim di freezer.

"PAPA ABANG MUKUL!"

"BYOUNGGON!"

Bukan keluarga June namanya kalo gak berisik:)

***

"Byounggon, ayo bangun. Kamu kampus kan?" Ucap Jinan sambil memasuki kamar Byounggon dan membuka gorden kamarnya. Jinan melihat Byounggon masih tiduran dengan selimut tebal menutupi tubuhnya.

"Gon," Panggil Jinan lembut sambil mengelus pelan lengannya. Jinan mengernyitkan alisnya begitu merasa badan Byounggon yang hangat karena dia memakai tangan panjang. Begitu Jinan menyentuh dahi Byounggon, rasa panas langsung menjalar di telapak tangan Jinan.

"Astaga Gon!" Jinan panik. Dia langsung berlari ke bawah untuk mengambil air kompresan. Byounggon yang mendengar grasak-grusuk karena kepanikan Papanya akhirnya pun terbangun.

"Astaga dinginnya," Keluh Byounggon sambil merapatkan selimutnya. Sesekali dia melirik pintu kamarnya yang terbuka- memikirkan siapa yang masuk ke dalam kamarnya. Tak lama kemudian, Jinan masuk membawa air kompresan dan segera mengompres dahi Byounggon.

Family ; junhwan [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang