"ADUHHHH! GUE UDAH GAK TAHAN LAGI!"
Sagara yang baru turun dari Motornya memakai earphone ketika mendengar Akina berteriak di depannya.
"GOSHEP SYALAN ITU! SAGA!"
Sagara tetap jalan dan stay cool tidak menggubris apa yang Akina bicarakan dengan dirinya.
"SAGA! LO DENGER GUE GA SI? LO GA KEPO?"
Sagara memasukan tangan kirinya ke saku celana Abu abunya dan tangan kanannya memegang Hp.
"lo tetep ga perduli gitu pas gosip sialan nyebar yang katanya gue pacaran sama lo?"
Kini Sagara membuka mulutnya dan berbicara.
"gue gak mikirin opini publik"
Sagara mengambil jalan memutar, ia tidak berjalan ke koridor dimana tempat kelas 12 berada, tetapi ia berjalan ke area gedung belakang sekolah.
"saga! Lo kenapa si jadi irit ngomong?"
"emang biasanya gue gimana?"
"nyerocos mulu kek toa rusak"Sagara yang tidak ingin Akina tahu bahwa ia akan membolos jam pelajaran pertama berjalan ke arah taman sekolah
"gue lagi gak mood biar lo tau aja"
"orang kayak lo punya mood juga?"
"gak cuma mood, gue juga punya hati"
"cih kaya judul lagu"Sagara yang sudah berdiri itu memutar badannya menghadap Akina yang masih duduk.
"jadi, lo jangan ngebohongin gue ataupun nyakitin hati gue, ok? Nanti gue marah. Marahnya gue gak tanggung tangguh lho"
Sagara berjalan kearah Gudang sekolah dan meninggalkan Akina yang masih duduk di taman sekolah.
---
Akina berjalan menuju kelasnya, bell masuk berbunyi saat dirinya sampai di kelas.
Akina terus terusan kepikiran oleh apa yang Sagara katakan di taman. Apakah Akina menyakiti Sagara? Tapi kapan?
"pagi pagi udah ngapel aja" goda Andra saat melihat Akina duduk di bangkunya
"anjir siapa?"
Andra dengan santainya berbicara. "lo"
Akina tertawa menanggapi. "aneh lo, siapa juga yang apel"
"oh jadi ga pacaran lo sama Saga?"
"engga. Cuma temen kok"
"loh semuanya kan berawal dari temen"
"bisa aja lo. Gue ama Saga ya gini, kaya gue sama lo"
"aduh jadi ngerasa istimewa"Akina dan Andra tertawa bersama, Elsana yang tidak tahu apa apa hanya terbengong melihat keduanya.
"gimaan chat lo sama Raden?" tanya Elsana saat Andra pergi
Setelah dipikir pikir, Raden tidak mengiriminya pesan lagi semenjak ia dekat dengan Sagara. Apakah Raden marah? Atau
Cemburu?
Mungkin?
Tidak mungkin.
But, in this world, impossible is nothing.
Jadi, mungkin saja kan?
Memikirkan hal itu membuat Akina senyum senyum tidak jelas. Jadi, hari ini Akina akan bersama dengan Raden saja. Sudah lama ia tidak bersama Raden.