#17; Penyebab, dan pembuat masalah.

2.3K 140 2
                                    

Tring! Tring! Tring! Tring!

"Haduh berisik amat dah, gabisa ngerti apa Gue lagi tidur?"

Lea meraba nakasnya untuk mengambil ponselnya, kemudian ia melihat pop up dilayar ponselnya.

Ia mengernyitkan dahinya. "Eh buset. Ini instagram kenapa dah? Kok notip nya terus muncul?"

Dengan cepat ia membuka notifikasi yang ada di instagram, dan seketika itu juga matanya membulat.

"Astaga, siapa nih yang fotoin? Jahat amatan" gumamnya.

Matanya masih tertuju pada foto yang  ada di akun gosip, fotonya dengan Ginting yang sedang berada di dokter kandungan.

"Jahat jahat amat komennya. Ginting gaboleh tau nih, nanti baper lagi dia, ya kalau Gue mah bodo amatan."

"Gaboleh tau apa?"

Lea menoleh ke arah Ginting. "Eh udah bangun?"

"Udah semenjak kamu manggil aku."

"Idih GR siapa juga yang manggil."

Dengan cepat Lea menaruh ponselnya kembali di nakas.

"Pagi pagi udah mainin hp sambil ngomel ngomel gajelas, ada apa?"

Lea menggelengkan kepalanya. "Gada apa apa, tadi aku lagi liat liat IG aja."

Ginting membulatkan mulutnya.

"Bangun atuh Ting, kita sarapan kebawah yuk?"

Bukannya bangun, Ginting malah memeluk pinggang Lea.

"Bentar ah, ngumpulin nyawa dulu" Ginting menyandarkan kepalanya pada bahu Lea.

"Ngumpulin nyawa ya ngumpulin aja, gausah modus juga keles!"

Ginting terkekeh, tapi ia tak menjawab ucapan Lea.

"Perasaan dede bayinya masih ada diperut deh, tapi kenapa sekarang ada disini ?" Ucap Lea sambil mengusap wajah Ginting.

"Siapa dede bayi?" Tanya Ginting

"Kamu"

"ih apaan."

"Iya kamu manja kaya dede bayi, jadi pengen aku gulingin dari atas gedung hotel."

Ginting tak menghiraukan, ia malah mengeratkan pelukannya.

"Jangan tidur lagi, bentar lagi kita sarapan."

Tak ada jawaban dari Ginting, Lea mencoba melihat wajahnya.

"Alah tidur lagi, gimana sih?"

"Le, lo udah liat akun gosip?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Le, lo udah liat akun gosip?"

Lea mengangguk.

"Kok lo masih diem aja?"

"Ya terus Gue harus guling guling mbak? Eh btw jangan panggil Gue Le dong, Gue kan bukan pak Le lo mbak."

Widya terkekeh. "Hehe lupa, nama lo nanggung amat soalnya."

"Yaudah panggil Gue Pev aja."

"Pev?"

"Iya, Pevita pearce."

Widya kemudian berakting seperti orang mau muntah. "Bodo amat lea bodo amat."

Lea terkekeh. "Tapi asli mbak, jahat banget yang potoin, jadi kan ketauan Gue lagi bunting."

"Lo ketauan lagi bunting, dan lo santai aja gitu?" Tanya Widya.

"Iya lah bawa enjoy aja sis, emang kenyataan kan Gue lagi Bunting?"

Widya menepuk dahinya. "Gila emang si Ginting nyari istri, setengah waras orangnya."

"Kalau Gue waras, Ginting gakan nikahin Gue mbak."

"Bodo amat Le bodo, yaudah Gue mau liputan dulu, lo duduk aja disini ya?."

Lea mengangguk kemudian Widya pergi untuk memulai liputannya.

"Bosen ah, mending jalan jalan keluar."

Lea pun berjalan keluar dari gor dan berjalan mengelilingi arena ini.

"Kantin dimana sih? Pengen makan Gue."

Lea lalu kembali berjalan, tapi tak lama kemudian ada yang menepuk bahunya.

"Lea?"

Lea menoleh pada orang yang menepuknya.

"Siap--- eh."

Dadanya terasa sesak ketika melihat orang yang barusan menepuk bahunya.

Dengan segera ia mengambil ancang-ancang untuk berlari, tapi sayang ia kalah cepat karena tangan orang itu segera menarik Lea.

"Lea Gue pengen ngobrol dulu sebentar."

"Gada yang harus dijelasin lagi!"

"Le, sebentar aja.."

Plak!

Lea menampar orang itu dengan keras. "Setelah semuanya terjadi, lo gak pantas buat muncul di hadapan Gue!"

"Demi tuhan Le, lo pasti tau alasannya apa kan?"

"Alasan Lo itu gak make sense tau gak!, semua alasan bodoh itu ga akan Gue maafin semudah itu Gerald !"

"Ada apa Le?"

Mendengar suara yang ia sangat kenal, dengan sigap ia menoleh ke belakang.

"Loh Ginting?"

Ginting mengernyit. "Kamu sama siapa? Kok teriak teriak gitu?"

"Ini siapa Lo, Le?" Orang yang tadi Lea panggil dengan sebutan 'Gerald' itu menghampiri mereka berdua.

"Saya Ginting, suami Lea. Anda siapa ya?"

Gerald mengernyit. "Suami?"

Ginting mengangguk. "Iya, apa ada masalah?"

"Le, kok Lo?"

"Ting, ayo kita pergi."

Dengan segera Lea menarik Ginting untuk pergi agar menjauh dari Gerald.

Setelah cukup jauh Lea membawa Ginting, Ginting menghentikan langkahnya.

"Lea stop."

Lea pun menghentikan langkahnya.

"Ting, kita gaboleh deket deket sama orang itu."

"Ada apa? Kenapa dia juga kaya yang kaget ketika aku bilang kalau aku suami kamu?"

Lea menundukan kepalanya. "Dia bajingan, Ting. Aku benci banget sama dia."

"Kenapa?" Ginting menangkup wajah Lea dengan sebelah tangannya.

"Kamu yakin mau tau alasannya?"

Ginting mengangguk.

Lea menatap Ginting. "Dia yang bikin aku kaya gini sekarang."

"Maksudnya?"

Lea menghela nafasnya, kemudian ia mengusap perutnya.

"Ini gak akan terjadi, kalau bukan karena bajingan itu."

RankleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang