Suasana kolidor sangat sepi, bagaimana tidak ini terlihat jam sudah menunjukkan 08.15 tetapi masih terlihat seorang siswi sedang mengendap-ngendap agar guru piket tidak melihatnya, karna dia terlambat kesekolah untuk kesekian kalinya.
Dia risya lestari ketua rusuhan kelas XI-IPS3, terlihat dari cara pemakaian baju segaram saja tidak mencontohkan seperti seorang siswa, lihat saja baju dikeluarkan, dasi di atas kepala, rambut urak-urakan, kaos kaki warna biru dan sepatu warna pink putih. Sungguh tidak mencontohkan seperti seseorang siswa.
"Terlambat lagi" risya langsung melompat karna kaget dan berbalik belakang untuk melihat siapa yang menggagetkannya
"Anjir, gue pikir guru piket" ngeyirnya karna yang baru saja menggagetkannya sahabatnya riana cantika. Riana cantika adalah sahabat dari SD, gadis manis yang mempunyai gigi gingsul
"Bisa sih, sehari gak telat? "
"Kerjaan gue banyak tau"
"Terserah loh" ucap riana sambil memutarakan matanya dengan maals
"Kenapa loh disini? Apa pak andi gak masuk kelas" tanyanya
"Sejak kapan pak andi gak masuk kelas, kayak gak tau dia aja loh" sambil berdecak pinggang menghadap risya "ris coba deh sekali-kali rambut loh tuh disisir kalo kesekolah"
"Enak aja, gue sisir tiap detik malah" cetus risya
"Coba sini" menarik lengan risya agar mendekatikannya lalu dia memegang rambut risya "anjir kasar gini, berapa hari loh gak keramasin? "
"Baru 3 hari na" senyum risya
"Jorok banget sih" mendorong risya dengan pelan "astaga kenapa lagi kaos kakinya kek gini? Sepatunya juga, gak capek disita mulu?? Ini baju loh kok di luar"
Perlu kalian ketahui riana adalah sosok perempuan sok keibuan tetapi dia rusuhan aslinya.
"Jadilah diri sendiri itu lebih baik, daripada harus berubah menjadi waw tetapi bukan diri sendiri. Gue kayak gini biar gue tau mana cowok yang suka sama gue apa adanya, bukan karna cantiknya doang"
"Iya, tapi kalo model loh kagak gini mana ada yang suka sama loh" kesal riana
"Biarin dah, gue senang kok jadi kek gini" langsung pergi meninggalkan riana yang mengganga.
~~~
Disinilah risya sekarang dikelas XI-IPS3. Siapa disini yang tak mengenal XI-IPS3? Kelas paling rusuh yang membuat guru-guru semua geleng kepala dan harus berpikir dua kali untuk mengajar disana.Jika kalian bertanya apa disana ada anak yang cupu? Maka jawabannya tidak, dikelas ini sudah tergabung anak-anak tukang rusuh jadi jangan heran kalo mereka mempunyai solidaritas tinggi, satu orang saja tidak mengerjakan PR maka yang laen juga tidak mengerjakannya.
Jadi hampir setiap hari kelas XI-IPS3 ini sering ditengah lapangan karena hukuman tidak mengerjakan PR atau melanggar aturan.
Disini terlihat risya sedang menari-nari diatas meja bersama teman-teman laki-lakinya. Dia mempunyai teman laki-laki yang bernama ilham, yandi, chris, tio, risky, dan zio, mereka sudah berteman dari SMP jadi jangan heran kalau mereka sangat akrab.
"Jaran goyang" Nyayi rizky " Apasalah dan dosaku sayang, cinta suci kau buang-buang" Teriaknya melebihi speaker yang tengah diputar
"Lihat jurus yang kan kuberikan jaran goyang jaran goyang" nyambung ilham sambil memutarkan bajunya dia atas
Mereka sedang asik menari-nari dan bergembira tiba-tiba speakernya mati, otomatis mereka semua kaget dan melihat siapa yang berani mematikan speakernya, dan mereka syok ternyata kepala sekolah yang mematikan speakernya dan tengah menatap mereka dengan tatapan sangar.
Cukup heran dan bertanya-tanya, kenapa bisa kepala sekolah bisa sampai disini? Padahal ruangnya sangat jauh dari kelas kami. Mereka masih setia berdiri dia atas meja karena kaget dan syok, semua dikelas ini terdiam.
"Kalian semua satu kelas ini saya hukum" tegas sang kepala sekolah dengan muka merah karna emosi
Semua masih tetap diam, tapi tidak ada mempunyai rasa bersalah sedikitpun. Akhirnya mereka semua turun dari meja
"Ikut saja" sambil meninggalkan kelas dan di ikut semua murid-murid kelas XI-IPS3. Kini mereka telah sampai dilapangan, terlihat banyak sekali sampah dipinggir lapangan dan ada juga yang tengah latihan basket.
"Saya mau kalian bersihkan pinggir lapangan ini sampai bersih" memunjukkan pinggir lapangan dan langsung pergi
"Gila banyak banget nih sampah" ucap risya berdecak pinggang
"Udahlah biar kita gak belajar" ucap tio
Kini mereka tengah menjadi pusat perhatian dilapangan sekolah tetapi itu sudah biasa buat mereka, selalu jadi bahan pertontonan.
"Daripada kita diem mendingan langsung kerja aja" ucap risya lalu memungut sampah yang berserakkan dipinggit lapangan diikuti oleh anak-anak lainnya
Ditengah risya memunggut sampah tak sengaja ia melihat dipinggir lapangan sebelah kanan terlihat seorang cowok manis, sedang duduk sambil meminum aqua botol dingin.
"Anjir, manis banget" masih melihat cowok manis itu. Tak sengaja zio mendengar perkataan risya otomatis dia menoleh ke arah risya lalu mengikuti arah pandang yang di tatap risya.
"Loh gak kenal sama dia ris? " tanya zio
"Maksudnya? Emang dia terkenal" penasaran risya yang kini tidak lagi memungut sampah
"Dia bryan anak XI-IPA 1, dia yang mengharumkan nama sekolah kita. Dia juara satu olimpiade matematika tingkat nasional" Ucap zio
"Kok gue gak tau?" menggaruk-ngaruk kepalanya yang gatal
"Orang loh kuat bolos sekolah"
"Teman laknat loh" Sambil mendorong zio
"Kata orang, dia orang dia kalo bicara irit banget" ucap zio
"Kok loh bisa tau sih? Apa jangan-jangan loh suka sama tuh orang, ngaku"
"Njer jijik gue, gue masih normal"
"Udah mendingan kita kekantin aja, udah laper nih" teriak risya agar teman-temannya mendengarnya. Otomatis semua pada kekantin mengikuti risya. Risya melangkah paling depan menuju kekantin dikuti teman-temannya.
Semua melihat mereka jadi ngeri, siapa juga yang mau berurusan sama mereka, si biang rusuh sekolah.
Kini mereka tengah dikantin, semua orang kantin pada diam gak ada yang ribut sejak datang mereka.
"Bang ujang seperti biasa" teriaknya menggema
"Oke neng"
"Ris, lapangan tadi belum bersih kok udah langsung kekantin" tanya ilham
"Yailah, kita ini murid bukan pembantu. Apa guna ada petugas kebersihan coba?" ucap risya
"Iya benar juga sih"
"Bos, nanti kalo kita dihukum gimana? " tanya rizky
"Baguslah biar gak belajar"
"Ini pesananya" sambil membawa pesananya ada 9. Dan teman-temannya yang lain berbeda tempat karna udah gak cukup.
Mereka gerombolan 34 akan tetapi yang terdekat dengan risya hanya 7 laki-laki dan 1 perempuan. Prinsip mereka satu di imbas 33 bertindak. Jadi jangan heran jika semua pada takut bermasalah dengan kelas XI-IPS3 yang ketua biang rusuhnnya risya.
Jangan lupa berikan vote and komen agar author bisa semangat bikin cerita selanjutnyaa heheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
RISYA
Любовные романыRisya lestari adalah gadis ketua rusuhan dikelas XI-IPS3, gadis tidak pernah patuh pada peraturan sekolah dan selalu saja saja terlambat, hingga suatu kejadian dimana dia tiba-tiba jatuh pandangan terhadap siswa terpintar disekolah yang selalu diban...