ASTORET 15❤

2K 114 27
                                    

Yang kemudian dilakukan Siwon setelah mendengar pertanyaan Yoona adalah berdiri, menghadap Yoona yang masih menatapnya begitu tajam.

"Kau merasa pantas untuk menjadi penting bagiku?"

"Bukankah seharusnya begitu?"

"Seharusnya itu kau menyingkir, sadar setelah melihat sekelilingmu. Sudah tidak ada lagi tempat bagimu untuk pulang. Karena rumah yang kau bangun sudah roboh, hancur menjadi abu. Dan semua itu salahmu, karena rumah yang sudah sempat kau tempati dengan nyaman kau bangun dengan pondasi kebohongan, kejahatan dan hal-hal tidak baik lainnya"

Oh astaga.......

"Kebohongan itu mungkin menyelamatkanmu sementara, tapi itu akan membunuhmu pada akhirnya"

Cukup Siwon!!!

"Lihat dirimu sekarang Yoona. Bercerminlah. Jangan bersikap seolah kau adalah korban. Sejak kau hadir di keluarga kami, tidak satu bagian hidup kamipun yang berjalan normal"

Baiklah semua itu sudah cukup untuk didengar Yoona, itu saja sudah sangat mencabik-cabik perasaannya. Itu saja sudah berhasil membekukan kaki serta mulutnya, dia bahkan sudah tidak memiliki kata-kata yang bisa menjawab Siwon. Itu terlalu menyakitkan untuk didengarnya.

"Setelah apa yang sudah kau lakukan dengan gadis lain di belakangku, kau yakin semua itu yang harus kau katakan padaku?"

Nada suara Yoona mulai pelan, dan lagi Siwon menanggapi decakan tidak percaya pada pertanyaan itu.

"Bukan penjelasan atau semacamnya?"

"Aku tak punya sesuatu untuk ku jelaskan padamu. Bukankah sudah jelas?"

"Apa yang jelas?"

"Jika kau salah, dan seharusnya kau pergi seperti yang dikatakan Eomma dan Aboeji"

Untuk kesekian kali Yoona menahan napas, tidak percaya jika Siwon bisa menjadi sekejam itu.

"Jadi mereka menyuruhku meninggalkanmu karena permintaanmu?"

"Aku tak ingin memperjelasnya"

Oh Siwon... Haruskah?

Jadi kenapa Tuan Choi sekekeh itu meminta Yoona meninggalkanmu atas dasar permintaanmu? Kalian sudah membicarakannya sebelumnya?

"Atas dasar apa kau menyuruh mereka mengatakan padaku untuk meninggalkan kalian?"

"Sudahlah Yoona, kau tidak akan tetap menjadi tunanganku hanya karena merasa orangtuaku terlalu mencintaimu"

"Lalu kau tidak?"

"Jangan memberikan aku pertanyaan yang jabawannya sudah kau ketahui"

Itu kata lain dia tidak mencintaimu seperti orangtuanya mencintaimu Yoona. Apa sesulit itu untuk memahami keadaannya?

Hingga akhirnya Yoona menangis, menjatuhkan air matanya di depan Siwon saat merasa begitu kecewa dengan jawab yang begitu enteng dikeluarkan Siwon.

Gadis itu mencoba untuk menghentikan kelemahan sialan itu, tapi hatinya sudah bicara lain. Semua sudah terlanjur, rasa sedih dan sakit hatinya sudah berpesta lagi.

"Karena ternyata dia masih hidup? Lalu kau meninggalkan aku?"

"Saat ku kira dia tak ada sekalipun, pernah kau melihat aku bersikap seolah sangat mencintaimu?"

"Pernah"

Siwon terkekeh dengan jawaban Yoona

"Jangan membual"

Siwon masih saja bertahan seolah kata-katanya tidak menyakiti siapapun. Dia bahkan tidak peduli saat air mata Yoona berjatuhan bahkan untuk kesekian kali berusaha menghindari jumpa mata mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTORETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang