Sahabat fillah yang di rahmati allah... Pernah menangis sampai nafas tercekat? Ah iya sebelumnya sudah memahami definisi dari takdir atauteguran itu sendiri? Yap, dengan cara allah yang membebankan sesuatu kepada hambaNya itu bukanlah suatu kebencian yang amat nyata dari allah, melainkan kasih sayangNya dan kerinduanNyakepada kita, Allah rindu loh, Allah punya waktu untuk merindukan hambaNya tetapi kenapa sih kita sangat sulit sekali untuk membalas kerinduaNya bahkan meletakkan Dia di dalam hati kita?
Tak menampikkan bahwa saya pernah patah sepatah-patahnya karena sebuah takdir dan teguran yang begitu luar biasa, kesempatan yang hanya sebentar saja untuk bisa menikmatinya, andai kata allah memposisikan saya sebagai orang-orang yang beruntung waktu itu, berapa banyak dosa lagi yg saya ciptakan?
Tidak di pungkiri ketika melihat teman2 seangkatan yang mampu meraih kursi kebesaranya melalui kesempatan-kesempatan yang mereka tempuh sebagai mahasiswa baru tercapai begitu mudahnya, air mata saya berjatuhan ketika melihat mereka, cengeng memang, tapi apa boleh buat?
Hanya itu yang bisa saya lakukan sambil berdamai dengan melakukan apa saja supaya tidak fokus lagi dengan kenikmatan dunia, yap saya sebut itu semua kenikmatan dunia bagi diri saya sendiri dan orang-orang yang tidak mampu mengelola anugerah luar biasa itu dengan baik dan semestinya, hikmah yang saya dapat ketika kegagalan itu merengkuh saya tanpa ampun:1. Allah membuka hati saya bahwa ada kesempatan yang sangat lebih luar biasa untuk saya perjuangkan sampai detik ini
2. Mampu meminimalisir nyeri di uluhati ketika kata-kata tidak pantas itu keluar dengan sangat mudah tanpa mendalami akibatnya, baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain yang menerimanya.
3. Banyak manfaat yang saya dapat, salah satunya saya bisa menyibukkan diri dengan online shop, menulis, membaca koleksi novel yang lumayan menumpuk dan... Mulai mengikuti event-event literasi secara online (semoga tetap istiqomah)
4. Sangat bersyukur sekali allah menunjukkan orang-orang hebat di antara saya, mana yang tetap bertahan dengan keadaan fisik maupun psikis saya dan mana yang lebih memilih menjauhi saya secara diam-diam maupun terang-terangan.
5. Saya bisa menikmati perjuangan hebat itu meski sebentar sebelum akhirnya di patahkan sepatah-patahnya.
6. Saya bersyukur bisa menangis sungguhan setelah sekian lama pura-pura menangis. Dan masih banyak sekali hikmah-hikmah luar biasa yang saya dapatkan.
Saya akui, saya gagal dalam meraih cita-cita saya menjadi tenaga medis, saya gagal dalam pendidikan, saya gagal bermimpi toga melekat dalam tubuh saya,
saya gagal bermimpi bisa bekerja di rumah sakit, menikmati masa-masa kuliah, praktik dan segala macam, saya gagal untuk itu.Saya juga gagal dalam asmara, tapi itu sudah menjadi pilihan saya, prinsip saya dan kecil sekali saya memikirkan untuk itu meskipun cita-cita nikah muda sangat mendominasi, yap saya gagal juga.
Saya gagal dalam pekerjaan setelah lulus SMA ketika saya bercita-cita untuk bekerja dengan nyaman dan lebih baik, SMA tak menyurutkan semangat saya untuk bisa bekerja lebih layak dari cita-cita saya, yap bekerja di lingkungan medis meskipun gelar perawat gagal saya raih, motivasi saya kepikiran mengambil jurusan keperawatan hanya satu, karena separuh hidup saya, haru-hari saya, saya habiskan pada gedung itu, banyak sekali yang saya dapatkan ketika pertama kali kaki saya menginjak lantai UGD sampai pada tahap pemulihan, ya... Kematian, jujur saja sampai saat inipun tentang kematian getaran dalam hati saya belum sepenuhnya,baca alquran belum istiqomah, sholat apa lagi, boro-boro keduanya, melakukan sunah-sunah saja kumat-kumatan, namun sedikit banyak tentang kematian hati saya tersentuh meski belum terbuka, bisa apa? Cuma mengupayakan istiqomah dalam memperdalam ilmu.
Saya juga gagal dalam menjalin silaturahmi, dari kecil sampai sebesar ini... Hidup saya tidak pernah lepas dari keluarga. keluarga, keluarga dan keluarga, apa-apa mengandalkan orang tua sampai hal-hal pribadipun saya tidak malu untuk menceritakan semuanya sama ibu saya, istilahnya saya introvert.
Kegagalan itu istimewa, jangan di anggap beban, anggap saja itu teguran dari beberapa dampak negatif yang akan kita dapat jika suatu hal benar-benar terkabul, dari situ, allah maha adil bukan?
So... Untuk kalian yang sedang berjuang untuk meraih kursi kebesaran dan menyandang mahasiswa baru, untuk kalian yang sedang berjuang mengejar baju toga dan... Untuk kalian yang sudah meraih kursi kebesaran kalian, tetap semangat, tetap istiqomah, kami iri sahabat... Tapi kami lebih iri pada sahabat fillah yang mampu meraih segalanya, meraih syurga dan ilmu lalu mengaplikasikan keduanya, posisikan diri agar ilmu yang kalian tempuh bermanfaat, jaga etika dan adab, jangan pernah sombong dan berbangga diri bahwa kalian bisa menduduki bangku universitas.
Berbangga dirilah ketika kalian bisa menghargai sesama dan mengejar akhirat.Takdir dan teguran
Semoga tetap istiqomah dalam mengikhlaskan karenaNya
Syifa Griya Muslimah❤