part 5

21 0 0
                                    

Rumah reza

Saat sudah sampai di rumah reza,Reina panas dingin mengingat dia baru kenal kemarin dengan keluarganya apakah keluarga reza akan menerimanya atau memperlakukan buruk padanya, ntahlah intinya saat ini perasaan rei tak menentu.

"Ayo rei nunggu apa lagi?"
"Za a.. aku ga mau ah mau pulang aja"
"Loh ko gitu kenapa?"
"Ih reza aku belum siap ketemu keluarga kamu"
"Udah gapapa, rei mereka semua baik ko"
"Ih tapi"
"Ah kebanyakan tapi, intinya terserah deh mau ikut apa ga, aku duluan"
"Yah za ko di tinggal sii"
"Makanya ikutin sini"
"Hmm"

Dan siap tak siap reina haru berhadapan dengan keluarga alfaro.
Saat di dalam, bayangan reina tentang yang tidak-tidak hilang seketika saat di sambut sang ibunda reza, rumah reza sangatlah besar namun tidak sepi seprti di rumahnya, keluarga yang hangat, tidak kekurangan kasih sayang dari sang bunda, tidak seperti dirinya yang ingin berbicara pun susah kepada sang ibu, ibu dan ayah seakan gila harta tanpa memperdulikan reina dan arga
"Assalamualaikum mah nih katanya suruh ajak reina"
"Waalaikum salam, reina sini nak"
Reina berjalan menghampiri ibunda reina dan mengecup tangan ibu reza,
"Eh rei kenapa itu bibir kamu ko agak lebam?"
"Itu bun reina berantem tadi pas istirahat"
sial kenapa reza memberitahunya reina sudah melototi reza namun yang di pelototinya malah cengar-cengir menyebalkan,
"Loh ko berantem ?"
"Panjang tan ceritanya"
"Reina jangan pangil tante dong, kan sebentar lagi kamu akan menjadi menantu bunda, sebut saja bunda ya seperti reza"

Degg menantu, blushing pipi reina yang sekarang mungkin berwarna seperti tomat,

"Eh iya tan ehh bunda" reina salah tingkah dibuat bunda

"Rei pipi kamu kenapa ko merah si" dengan jailnya reza mengoda reina dan mencolek-colek pipinya yang terasa panas reina hanya memalingkan wajahnya agar tidak di lihat oleh reza

"Reza sudah jangan mengoda reina, kamu ajak reina ke kamar kamu ya bersihkan luka yang ada di sudut bibir reina dengan kotak P3A"

"Iya bun, sini rei"
Tangan reza mengenggam pergelangan tangan reina dan di ajaknya reina ke kamar reza

Saat di kamar reza,reina duduk di sofa yang ada di kamar reza , reina melihat kamar reza berdisain elegan namun natural cat kamar berwarna abu-abu, barang-barang berwarna putih, sepringbet berukuran besar dan ada meja belajar, paling pojok yang menghadap jendela,

"Sini gua bersihin luka lo, biar nga infeksi" why kenapa reza bilang lo gua? Ntahlah reina bingung. Reina menghadap posisi reza dan jadi posisi mereka saling menghadap satu sama lain, Reza mulai menuangkan alkohol ke kapas untuk membersihkan luka reina, saat kapas itu menempel di luka Reina, Reina hanya memejamkan matanya karna rasanya yang perih, Reza melihat ekspresi reina memejamkan matanya membuat reza gemas melihatnya dengan sengaja reza menekan luka yang sudah mulai lebam itu.

"A aww sakit"
"Ah gini aja sakit, siapa suruh berantem tanggung resikonya sendiri "
Reina berdecak sebal

Ting
Hp reina berbunyi menandakan ada pesan masuk dari whatsaap

Bang Arga
"Ko pulangnya lama? Kemana dulu ? Abang mau bicara sama kamu"
Reina membalas pesan Arga
"Lagi di rumah Reza bang, sebentar lagi pulang"
Reina beralih ke pesan Dinda yang sudah mensepam chat dirinya

"P"
"P"
"Reina nanti balapan yu ikut gua jam 9 gua jemput lu di perempatan rumah lu "

"Iya gua nanti ikut sekalian udh lama ga balap lagi" pesan reina langsung di balas oleh dinda

"Ciee gua kira lu belum pernah balapan rei, boleh lah nih ada yang nangtangin" balas Dinda

"Berapa taruhannya?"Reina

"Lumayan siapin 15j aja"Dinda

"Oke bilang gua mau"Reina
Setelah itu reina mematikan ponselnya lalu memasukan ke
kantung seragamnya kembali

"Nih udh selesai"Reza
"Thenx"Reina
"Ya, turun yu kebetulan kk gua lagi ngambil libur hari ini"Reza
"Yu"reina
"Lu duluan gua mau ganti baju dulu"
"Ok"

Reina menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur sepertinya bunda ada di dapur karna terdengar seperti ada yang masak. Dan saat sampai dapur benar dugaannya di dapur sudah ada bunda dan perempuan yang sudah dewasa mungkin kk dari reza

"Bunda sini reina bantu"
"Eh Rezanya mana rei?"
"Katanya mau ganti baju dulu bunda"
"Yasudah kamu bantu potong wortel, buncis, dan kentang ya"
"Siap bunda"
"Hai, kenalin nama kk, ka Diva natasya alfaro"
"Natalia reina yulian, salam kenal"
"Kamu cantik sekali reina"
"Bisa saja kk ini, kk juga cantik ko"
"Tapi bener rei kamu cantik, kaya ada campuran orang luar negrinya"
"Hehe iya ka omah opa aku orang itali dan aku sedari kecil ikut omah opa dan sekarang baru menentap di sini sejak 2 minggu yang lalu"
"Ouh pantes, tapi maaf kk mau tanya kamu ada penyakit dalam ya rei" kk mengecilkan suarnya agar tidak di dengar orang lain selain aku sendiri

"I-iya ka"

"Besok kamu dateng ya kerumah sakit harapan indah itu rumah sakit punya kk"

"Duh gimana ya ka"

"Gapapa rei kk janji ga akan kasih tau siapa-siapa"

"Iya ka aku besok dateng"
Ka Diva tersenyum manis kepada ku, lalu kita mengerjakan masakan yang akan di buat bersama.

Masakan selesai Reza sedari tadi sudah ada di ruang makan dan memperhatikan reina yang sedari tadi sedang membantu bunda dan ka Diva, tanpa di sadari, reza telah mengembangkan senyum manis untuk reina, satu kata untuk reina istri idaman

Lalu mereka makan bersama dalam keadaan diam.

🍀🍀🍀

Setelah makan-makan selesai reina diantar pulang oleh Reza
Saat di perjalanan menuju reina reina bersenandung mengikuti lagu yang di putar oleh radio yang ada di mobil

Reza sedaritadi hanya diam dan fokus kepada jalanan yang lumayan macat sambil mendengarkan nyanyian reina yang suaranya agak bagus dan merdu.

Lama menempuh perjalanan akhirnya sampai di depan rumah Reina.

"Mau mampir gk?"
"Ga usah deh, langsung pulang aja"
"Ya udah hati-hati"
"Iya"

Saat sudah masuk reina tidak melihat keberadaan Arga langsung saja reina naik tangga menuju kamrnya lalu reina mandi setelah itu bersiap balap motor karna jam sudah menunjukan pukul 9 kurang 15 menit. Reina menggunakan pakaian kaos yang  pendek selengan berwarna putih lepis hitam yang terdapat sobekan-sobekan di dengkul lalu jaket hitam yang di lengan kanan terdapat tulisan racing queen.

Setelah dirasa sudah siap reina pergi ke kamar agra meminta izin, tentunya bukan izin balapan, reina berbohong.

Tok tok tok

"Bang argaa"
"Iya sebentar"sahutan dari dalam ceklek kemudian pintu terbuka dan menampakan arga dengan muka bantalnya
"Bang reina mau main sama Dinda boleh ya"
"Ke mana?"
"Rumah dinda"
"Ya udah boleh tapi jangan malem-malem pulangnya"
"Iya palingan jam 12 ko pulang"
"Rei itu udah larut malam"Arga berbicara tegas
"Iya-iya engak ko ga sampe jam 12, dah abang ku tercinteh jangan lupa makan"
"Lebay"

Lalu reina salim dengan sang abang setelah itu mengambil helem di meja ruang tamu, memakai sepatu putih merek nike lalu pergi melesat mengunakan motornya ke perempatan jalan yang ada di depan rumah.

🍀🍀🍀

Hai guysa👋
Aduh gimana tuh Reina mau balapan??
Kira-kira menang gak yah ??
Truss apa tuhhh penyakit dalam yang reina punya???
Apakah sakit hati🤣
Yu lanjutt baca ceritanyaa

ReinzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang