Jeongin tengah bersiap siap.
Dengan balutan parka army ia merapikan rambutnya yang telah kering dikaca kamar mandi.
Setelah siap, ia kembali kekamar dan membawa tas berisi pakaian.
Jeongin menatap jam di pergelangan tangannya.
Pukul 10.32 pagi
Jeongin memakai sepatu conversenya dan membuka pintu kamar.
Seharusnya,
Seharusnya ayahnya telah pergi bekerja pada pagi buta.
Tapi kini Jeongin mendapati ayahnya tengah duduk di sofa ruang tamu dengan sebotol minuman keras ditangannya.
Mendengar pintu terbuka, ayahnya membalikan badan dan menatap Jeongin.
Ia menatap dingin anak bungsunya itu.
"Mau kemana?"
Jeongin meremat tas yang tengah ia bawa.
"sekolah"
Ayahnya mengernyitkan keningnya,
"seragamnya mana?"
Suara ayahnya kian meninggi,
Jeongin tidak pandai berbohong
Tanpa basa basi, ayahnya berjalan cepat kearahnya dan mencengkram kerah parka yang tengah ia kenakan.
PLAK
Menamparnya keras hingga membuat koyakan yang mulai mengering disudur bibir Jeongin teRbuka lagi.
Jeongin didorong keras kearah pintu lalu tanpa ampun ia ditendang dengan sangat kuat
Jeongin tidak melawan
"ANAK SIALAN GA TAU DIUNTUNG! UDAH DIURUS SEKARANG MAU KABUR?!"
BUGH
BUGH
Ayah Jeongin meremat kepalanya dan pergi menghilang dibalik pintu kamarnya.
Jeongin terbatuk batuk dengan keadaan yang lebih menghawatirkan
Mukanya dipenuhi memar dan luka. Tidak terlewat badannya yang dipenuhi juga dengan lebam parah dan luka.
"uhuk...uhuk"
Jeongin mencoba mengangkat dirinya dan berjalan menuju pintu utama,
Ketika Jeongin menarik Knop pintu,
Pintunya terkunci.
"ah.. Aku terkurung"
Jeongin tidak memiliki kekuatan lagi untuk bangun
Ia mengambrukan dirinya ke lantai dan bersandar pada sofa,
Ia merogoh ponselnya,
Berniat menelfon Hyunjin, tapi ia teringat bahwa Hyunjin masih dirumah sakit
Jeongin menelfon kontak kedua di ponselnya,
Jinyoung Hyung.
.
.
.
.
.Jeongin meminta kakak nya itu untuk menjemputnya dan membawanya jauh dari sini,
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETED
FanfictionLangit gelap bergemuruh tidak memperlambat langkah laki laki berparaskan tampan yang tengah menjepit sebuah rokok di antara kedua belah bibirnya sambil meraba raba saku celana seragam sekolahnya yang tengah ia kenakan. "Tch. sial" langkahnya terhen...