00.

470 102 29
                                    

4 tahun, 7 bulan, 15 hari. adalah waktu yang cukup lama untuk seorang pria bernama Kim Kai mendekam di balik sel isolasi Departemen keamanan Korea Selatan karena menjadi otak atas perampokan 5 kasino dalam satu malam dengan para rekannya.

Namun ia dibebaskan 6 bulan lebih cepat dari hukuman aslinya karena bersikap baik selama di dalam sel.

Kini ia sedang duduk di sebuah kursi yang menghadap langsung ke salah satu petugas.

"Itu adalah sebuah kesalahan yang mengalir seperti air, sekarang aku hanya ingin menjalani hari-hari baru sebagai pria biasa, mencari pekerjaan, membayar tagihan bulanan, menikah, mencintai istriku nanti, dan masih banyak hal lain yang akan ku lakukan," ujar pria itu dengan ekspresi sedih.

"Pastikan kita tidak bertemu lagi di gedung ini, karena aku berharap kau benar-benar berubah."

Setelah berbagai percakapan, Pria itu mengganti setelannya dengan pakaian biasa.

"Ini barang barangmu, Tuan Kim." kali ini seorang sipir perempuan menyerahkan sebuah kotak.

"Terima kasih."

"Kemana kau akan pergi?"

"Aku punya 60 dolar, aku bisa pergi kemanapun aku mau." ia tersenyum, lalu pergi meninggalkan gedung dengan berjalan kaki.

Tujuan utamanya sebuah adalah telepon umum bobrok yang sudah sangat ketinggalan jaman.

Setelah memasukkan dua uang koin, ia memencet beberapa digit nomor dan menempelkan gagang telepon di telinganya.

"Halo?"

"Kau sudah dimana?"

"Sebentar lagi sampai, kau sudah keluar?"

"Sudah, aku di telepon umum sekitar dua ratus meter dari sana."

"Oke."

klek.

ia menaruh kembali gagang telepon itu lalu mengintip jam tangan yang melingkar di pergelangannya.

Setelah beberapa saat, sebuah mobil SUV berwarna abu-abu berhenti di depannya. Dua orang pria yang sama-sama bertubuh tinggi itu keluar, mereka melakukan Bro Hug.

"Rambutmu keren juga.." kata salah satunya meledek.

"Sialan. antar aku ke barber shop, rambut seperti ini menjijikan."

Mereka bertiga memasuki mobil dan pergi dari kawasan isolasi tersebut.

"Bagaimana kabarmu di sana? orang-orang bilang bahwa sel isolasi itu menyeramkan."

"Biasa saja, Justru menyenangkan. Aku bisa berpikir tanpa ada yang mengganggu."

"Harusnya kita berbuat kekacauan seperti dia, Yeol. Aku nyaris mati karena harus mendekan di sel biasa tahu!" ungkap pria berkulit putih itu.

"Ya tapi di sana aku selalu di awasi dan itu cukup mengganggu di awal."

"Apa kau dikelilingi kamera CCTV?"

"Tidak, hanya ada seorang wanita yang terus menatapku dari pojok langit-langit. tapi akhirnya ia hilang setelah satu tahun." Jelasnya yang membuat Kedua orang lainnya bergidik ngeri.

"Yak! Kim Kai, sudah kubilang ratusan kali jangan bilang apapun padaku jika mata sialanmu bertemu dengan para makhluk keparat itu."

"Kau sendiri yang bertanya, Oh Sehun-ssi."

"Cerewet!"

tak terasa mobil SUV berukuran sedang itu sudah diparkir di depan salah satu kedai cukur rambut khusus pria.

Ketiganya turun dan mengurus keperluannya masing-masing.

"Yeol, kau tahu keluarga Jung tidak?" tanya Kai dengan mata yang tertutup karena sedang menikmati pijat.

"Tahu, ada apa?"

"Saat aku bertamu kerumahnya bertahun-tahun yang lalu.."

"Saat kau masih akur dengan ayahmu?" selak Sehun.

"YAK! JINJJA, Kau benar-benar.." Kai bangkit secara tiba-tiba karena hendak memukul Sehun dan membuat sang pegawai dibelakangnya ikut terlonjak. Sedangkan Sehun hanya mengangkat sepotong mentimun yang di taruh di atas kelopak matanya lalu berkata, "Apa? aku kan hanya bertanya." Lalu menempatkan mentimun dingin itu kembali. Kai juga melakukan hal yang sama, merilekskan tubuhnya seperti semula.

"Lalu apa?"

"Aku melihat sesuatu yang menarik."

"Apa itu?"

"Kemarikan ponselmu."

Chanyeol memberikan benda pipih itu ke tangan Kai, "Kurasa aku masih menyimpannya." Kai menancapkan sebuah Flashdisk yang disimpan di kantung celananya.

"Nah.. Lihatlah." Pria itu memberikan ponselnya kembali ke Chanyeol yang sukses membuat pria bertelinga peri itu membelalak, "Berapa harganya?"

"Kalau aku tidak salah, sekitar seratus lima puluh juta dolar. Berminat?"

"Apa yang 150 juta dolar?" Sehun bangkit, membiarkan mentimun-mentimun dingin itu berjatuhan ke lantai.

Kai menyuruh para pegawai Salon untuk pergi sebelum menunjukan ponsel Chanyeol pada Sehun. "Oh tuhan, siapa yang mau memakai kalung sebesar itu?"

"Dirancang oleh Pengrajin master asal Cina, beratnya 370 karat. Tersimpan rapih di sebuah brangkas yang terletak 50 kaki di bawah tanah, juga dinding beton baja anti bom, air, api, dan bencana alam setebal 15 sentimeter. Dan dua bulan lagi, manusia tertua di keluarga itu akan memakainya di ulang tahunnya yang ke-92."

"Kau tahu resikonya? kau bisa dipenjara seumur hidupmu!" Chanyeol menatap Kai dengan alis yang berkerut.

"Tidak akan, Aku sudah memikirkan semuanya."

"Tapi kita hanya bertiga.." kata Sehun.

"Itu mudah."

"Bagaimana caranya?"

"Bangkitkan EXO kembali." seringai khas milik pria berkulit gelap itu kembali tersungging setelah sekian lama.

***

The TriumviratePark Chanyeol, Kim Kai, Oh Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Triumvirate
Park Chanyeol, Kim Kai, Oh Sehun







COMING SOON
only on Wattpad
-Owen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vous Me VoyezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang