EPILOG

3.2K 280 32
                                    


Untuk beberapa alasan, aku merasa rindu.
Bertanya bagaimana kabarmu?
Apa kamu makan dengan baik?
Apa....

Merindukanku?

Tapi semua itu hanya bisa kulontarkan pada angin.
Tanpa suara.
Juga tanpa jawaban.

🌻🌻🌻


Seungkwan melempar berkas-berkas didepan Myungeun. Tatapannya begitu nyalang penuh amarah.

"Kau bercanda denganku Park Myungeun?"

Myungeun yang tidak paham situasinya menatap Seungkwan bingung. Tangannya sibuk memunguti berkas-berkas yang berjatuhan.
Netranya mendapati apa isi berkas itu.

"I-ini..." gagap Myungeun.

"Kau mencoba menipuku?" Cercah Seungkwan sedikit berteriak.

"T-tidak. Bukan seperti itu—"

"Apa maksudmu melakukan ini? Hmm?"
"Memalsukan catatan kesehatanmu? Meminta Dokter Hong melakukannya?"

"Maaf. Maafkan aku. Aku—"

Seungkwan menghela napas kasar. Kepalanya begitu pening saat mendapat kabar ini dari Dokter Hong— teman Jiyeon di Las Vegas yang sekarang menjadi Dokter pribadi Myungeun.

"Aku hanya tidak ingin menghambat kalian untuk menikah!" Seru Myungeun.

Seungkwan menatap Myungeun tak percaya. Tidak— bukan seperti ini caranya.
"Kau akan menikah setelah aku sembuh. Aku— aku tidak akan sembuh! Mana mungkin aku membuat impian Jiyeon Eonni hancur begitu saja?"

"Seungkwan mengertilah! Semua ini tak ada gunanya. Aku tak akan sembuh sekalipun kau yang melakukannya."

"Okay, jika itu mau-mu. Jangan pernah kembali ke Seoul sebelum kau sembuh!"

Seungkwan pergi.

"Egois! Kau pikir kau siapa untuk memerintahku seperti itu?" Teriak Myungeun, air matanya sudah membasahi pipinya. Ia frustasi.

Seungkwan yang hendak membuka pintu berbalik, "Kau lupa aku siapa? Okay!"

Myungeun terisak ketika Seungkwan menutup pintu dengan keras. Apa salahnya ia berbohong untuk kebaikan orang lain? Ia hanya ingin Seungkwan dan Jiyeon segera menikah.

Myungeun juga ingin segera kembali pada tempat kelahirannya. Tapi Seungkwan selalu melarang seolah menjauhkannya dari sana. Myungeun tau. Sangat tau jika Seungkwan menjauhkannya dari orang bernama Jeon Wonwoo.

🌱🌱🌱

"Hyung, bisa tolong benarkan headpiece-nya?" Pinta Mingyu lalu kembali sibuk dengan kameranya.

"Sudah." Wonwoo— orang yang disuruh Mingyu menyingkir dari sana.

Wonwoo menatap layar yang menampilkan foto hasil jepretan Mingyu. Ia mengangguk singkat sebagai tanda puas atas pekerjaannya ini.
"Cukup. Ganti gaun yang lain." Perintah Wonwoo.

Beberapa staff sibuk mengikuti sang model kembali ke ruang rias, sisanya sibuk dengan property yang akan digunakan.
Mingyu duduk disamping Wonwoo. Menyesap kopinya yang hampir mendingin sebelum menatap Hyung-nya yang terlihat menyedihkan.

"Sudah berapa lama?" Tanya Mingyu.

Wonwoo yang tau kemana arah pembicaraan ini langsung menjawab, "Hampir 3 tahun."

"Harusnya kau sudah menggandeng seorang anak sekarang." Ucap Mingyu tanpa rasa bersalah.

Ya, seharusnya begitu— jika saja gadisnya tidak pergi. Wonwoo menghela napas kasar, tentu rasa sesal yang sudah lama dikuburnya kembali bangkit.
"Kapan ia kembali?" Lirih Wonwoo.

[✔] MOON RISE - JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang