Pagi itu kediaman keluarga Alkatri hening,walaupun biasanya juga seperti itu,tetapi pagi ini lebih mengerikan.
Dimeja makan seperti biasa ada Sara,Tana,dan Sean,sedangkan Atha sendiri belum turun dari kamarnya.
"kemana adik kalian?kenapa belum turun?"Tanya Sean pada kedua anaknya,yang ditanya hanya mengangkat bahunya tanda tak tau.
"biar aku lihat!"Tawar Sara kemudian berdiri dari duduk nya dan berjalan menuju kamar Atha.
Sara langsung membuka pintu kamar Atha,tetapi ada yang aneh pintu itu dikunci dari dalam.
tok tok tok
"Atha!"panggil Sara didepan pintu,tak ada dahutan dari dalam kamar,Sera sedikit panik akhirnya ia memanggil bi Sari umtuk meminta kunci kamar Atha.
"ini buk!"ujar Bi Sari menyerahkan kunci sadangan kamar Atha,Sera membuka nya tetapi ada yang menghalangi pintu itu dari dalam sehingga susah dibuka.
Sera melongokkan kepalanya saja ke dalam kamar Atha,dan betapa terkejutnya ia ternyata yang menghalangi pintu adalah Atha.
"Athaya!"pekiknya hingga Atha terkejut dan terbangun dari tidirnya,Atha terkejug melihat mama nya dan segera menyingkir dari pintu.
Sera memasuki kamar Atha dengan tatapan tajam "kamu belum siap2!cepat mandi dan berangkat kesekolah!"Atha hanya mengangguk kemudian berlari menuju kamar mandi.
Sera hanya diam,entah kenapa bisa Atha tertidur disana,Sera berjalan menuju meja belajar Atha dan melihat sebuah buku diary berwatna biru laut disana.
Ia mengambilnya ketika hendak membukanya ternyata buku itu terkunci,Sera meletakan kembali buku itu dan segera membereskan buku Atha dan menyiapkan untuknya ke sekolah nanti.
Tak lama Atha keluar dari kamar mandi sudah mengenakan seragam nya,Sera menoleh "cepat kebawah dan sarapan!ingat nanti sore ada latihan karate dan setelahnya les piano!jangan berani bolos lagi!"ingat Sera,Atha hanya menunduk dan mengangguk,setelahnya Sera melenggang meninggalkan kamar Atha.
Atha hanya memandang punggung mama nya sendu,kemudian berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil buku diary nya dan memasukannya ke tas kemudian ia turun kebawah.
Sesampainya dilantai bawah Atha melihat seluruh keluarganya sudah berada dimeja makan,Atha lantas segera bergabung dan duduk dikursi nya seperti biasa.
Sera bangkit dan mengambil kan sarapan Atha dan memberikannya kepada Atha,Atha hanya melihatnya kemudian memakannya dalam diam tanpa bantahan.
Menu makan Atha memang selalu berbeda dengan yang lainnya entah apa itu,jika ia berani memakan makanan selain yang diberi oleh mama nya maka ia akan diberi hukuman entah itu mempelajari struktur perusahaan,belajar terus menerus hingga tak diberi makan jadi Atha hanya menurut.
"sekarang segera berangkat,pak Joko!"Atha hanya mengangguk patuh dan segera memakan makanan nya.
Setelah sarapan Atha pun segera bergegas dan berangkat kesekolahnya dengan diantar oleh pak Joko tanpa ada bantahan lagi.
Atha sudah lelah dengan semuanya jadi tinggal ini saja yang dapat dilakukan nya, menjalanu nya dengan ikhlas dan diam.
Orang tua nya hanya butuh otak nya, jadi sebisa mungkin ia hanya akan memperkuat otak tanpa memikirkan hal lain.
Sesampainya disekolah, Atha langsung masuk dan menuju kelasmya, matanya melirik sekilas ke gerbang sekolahnya tepatnya ke dua orang berbadan beaar yang berdiri di dekat pos satpam.
Sean tidak main-maim dengan semua perkataan nya, ia menyewa bodyguard untuk mengawasi Atha dan juga menambah jam les Atha yang dulu hanya sampai jumat, kini setiap hari Atha akan menjalani Les tambahan yang diberi Sean.