Tembok di tiap sisi ruangan bergetar memercikan debu halus. Iringan suara serangan besar kembali terjadi. Kedua bola mata Kanna membelalak, ia mendesis dengan geretak gigi. Sepertinya para Gort kembali menyerang. Di depan mata wanita itu, Yeva tengah menyipit sambil berjalan menuju ke arahnya. Langkahnya pelan seakan memberikan teror pada mangsa.
Kanna mengangkat tongkat biru saat Yeva kembali melompat dan menyerang. Gadis kelelawar itu terbang dan menyabet bahu Kanna. Kanna mendecih kesal, matanya memicing. Ia berbalik dan hendak menyerang kembali. Namun, sosok kelelawar besar itu menghilang.
Bola mata Kanna melirik ke kanan dan kiri. Telinganya ia tajamkan agar dapat mencari keberadaan suara sekecil apapun. Memiringkan wajahnya ia memejamkan mata. Bayangan hitam berkelebat berputar-putar mengelilingi dirinya terus menerus.
Kanna beringsut mundur, dengan setengah mengeratkan pegangan ia kemudian melemparkan tongkat. Tongkat bersinar terang dengan getaran yang menahbiskan udara semakin sesak bagi siapapun yang menghirupnya.
"BRRRAAKKK!" pintu tertutup dengan keras. Kepak sayap besar menyambar membuat Kanna harus merunduk dan berguling menghindari cakaran Yeva. Pekikan Yeva semakin beringas, dan serangan selanjutnya membuat Kanna harus mempertahankan diri dengan mengejar kecepatan serangan musuh.
Kanna berputar lalu melompat menendang wajah lawan. Tangan Kanna mengacungkan tongkat, melemparkannya, tongkat biru bergetar hebat lalu meledak dan berubah menjadi seekor phoenix biru.
Phoenix mengepakkan sayap, paruh burungnya membuka dengan suara jeritan melengking. Kepakkan sayap phoenix membawa api biru yang membesar menyerang Yeva. Yeva berkelit. Gadis kelelawar itu berputar lalu melompat terbang.
Dari kepakan sayap kelelawar, jarum hitam berisi racun dilepaskan menyerang Kanna. Kanna melompat dan mengibaskan tangannya menyingkirkan jarum beracun.
"KKKHHHAAAA!" si gadis kelelawar kembali berteriak. Asap putih kehijauan keluar dari mulutnya. Menyadari kandungan racun yang begitu pekat, Kanna beringsut menutup hidung. Phoenix biru mengepak sayap mengusir asap yang entah mengapa semakin membesar.
"Ini salah – tidak mungkin." Kanna beringsut menutup hidungnya. Sesak mulai ia rasakan dengan mata yang semakin berkunang-kunang.
Phoenix biru berhenti mengepakkan sayap. Asap tersebut semakin membesar pada setiap kepakannya. Kanna mengangkat tangannya lalu menggenggam kalung amethyst lizard, matanya terpejam dan rapalan mantra kuno terucap dari bibirnya.
Tubuh phoenix biru bergetar dan kepakan sayapnya kemudian melebar dengan warna berganti menjadi putih. Sang phoenix menyipit lalu mengepakkan sayap dan membekukan seluruh asap beracun menjadi gumpalan es, dengan sekali kepakan sang phoenix terbang dan membawa sumpalan beracun itu keluar ruangan.
Kanna terbatuk karena ada sisa racun yang terhisap hidungnya. Menenangkan diri ia kemudian memejamkan mata, aliran cahaya biru mengalir pada setiap aliran darah, menekan dan mengeluarkan racun yang berada di tubuhnya.
Yeva tertawa terbahak-bahak. Ia lalu berbalik dan dari punggung yang berbentuk kelelawar itu, kumpulan serangga keluar secara bergerombol. Serangga penghisap darah. Mata Kanna melebar, pupil ungunya bergerak liar. Dengan cekatan ia berjengkit dan mengibaskan tangan. Api biru keluar dan membakar setiap serangga. Akan tetapi, serangga tersebut terus menerus muncul. Setiap terbakar menjadi bubuk hitam dari bubuk tersebut keluar kembali serangga baru.
Kesepuluh jari Kanna terentang lalu keluar air yang memancar. Setelah itu sapuan gelombang meliuk berputar dan menggulung para serangga. Mata Kanna dipejamkan. Dari tanda teratai di dahinya sinar biru menyoroti pusaran air dan angin tersebut. pusaran dan angin semakin besar meninggi lalu menghilang seketika bersama kumpulan serangga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY (TAKDIR)
FantasíaZarkan Tar, Sang Mahadiraja dari Samhian. Mempunyai kekuatan setingkat dewa tertinggi. Keabadian dan segala keberuntungan selalu berpihak kepadanya. Raja yang sangat dihormati oleh para rakyat dan negara lain. Hingga suatu hari, ramalan besar datan...