{♡Pertama♡}

36 4 0
                                    

Suara tepuk tangan bergemuruh kala itu. Membuat jalanan ramai dengan teriakan dan tepukan yang dilakukan oleh orang orang disana. Jabatan tangan juga bergantian menghampiri seorang pria yang memenangkan pertandingan balap motor itu.

"Selamat ya Chan"

"Chandra selamat ya"

"Congrats Chan..."

Kira kira begitulah kalimat yang diterima oleh pria berdarah Indo-Jerman tersebut. Lebih tepatnya Wahyu Muhammad Chandra, yang jika di Jerman akrab disapa dengan Edward Mark.

Setelah selesai melakukan kegiatan rutin nya saat malam minggu tersebut, Chandra dan 5 orang temannya pulang ke rumah menggunakan motor motor sport dengan harga fantastis. Chandra, Amar, Putra, Danang, Berli, dan Bima adalah salah satu most wanted dan famous student disekolahnya.

Chandra terlebih dahulu mengendarai motornya memimpin teman temannya yang menyusul dari belakang. Ia sangat ingin sampai dirumah dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

Citttttt.....

Chandra mengerem motornya dengan tiba tiba, lalu menghentikan motornya. Teman temannya kaget dan ikut berhenti

"Chan kok lo berhenti tiba tiba si" teriak Putra dari belakang Chandra.

Tak ada jawaban apapun dari Chandra. Ternyata Chandra terfokus dengan seorang gadis yang jatuh dan tergeletak di jalan dengan motor matic disampingnya.

"Chandra lo gila ya? Anak orang lo tabrak" Amar dan yang lainnya kaget. Mereka langsung turun dari motor dan mengecek keadaan gadis itu.

Chandra menopang kepala gadis itu, lalu ia mengecek dahi dan juga kedua pipi gadis itu.

"Lo kira dia demam" sahut Danang.

"Ya siapa tau kan" jawab Chandra singkat. "Ber, tolong telfonin supir gue ya. Suruh anterin mobil kesini" lanjut Chandra sambil memberikan ponsel nya ke Berli.

Berli langsung mengambil ponsel milik Chandra lalu menghubungi nomor supir pribadi Chandra.

"Gimana?" Tanya Chandra setelah Berli selesai menelfon.

"Dateng 20 menit lagi" jawab Berli sambari mengembalikan ponsel Chandra.

"Yaudah Chan, mendingan sekarang kita pinggirin cewek ini dari jalan. Tu ada halte bus. Lo gendong dia kesana. Biar kita berlima pinggirin motornya" saran Bima.

Lalu Chandra menggendong seorang gadis yang tengah pingsan tersebut menuju halte bus. Ia menidurkan gadis itu dan menaruh kepala sang gadis di paha Chandra. Tak lama kelima teman Chandra tadi datang dan berdiri di depannya.

"Ini pertama kalinya kita ngeliat seorang Chandra gendong cewek dan numpangin pahanya untuk cewek juga" kata Putra tiba tiba yang diikuti dengan anggukan dari yang lainnya.

"Mungkin cewek ini adalah cewek paling beruntung di dunia untuk malam ini" Amar melanjutkan

"Kenapa?"

"Karna dia bisa di gendong sama pangeran es kaya Chandra" sahut Amar lagi diikuti dengan tawa dari teman temannya.

Chandra hanya memutarkan bola matanya malas. Lalu tak lama mobil pribadi Chandra datang dengan seorang sopir didalamnya. Sopir itu langsung membukakan pintu bagian belakang, dan Chandra menggendong gadis itu dan membawanya ke mobil.

"Pak pak tolong bawain motor saya. Biar saya aja yang bawa mobilnya" Chandra

"Baik tuan" supir Chandra itupun mengemudikan motor sport Chandra yg barusan dibelikan ayahnya sebagai kado ulang tahun.

Kelima teman Chandra itu pun mengendarai motor mereka masing masing dan menuju rumah Chandra. Chandra mengendarai mobilnya dengan wanita yang pingsan tadi.

Chandra menghentikan mobilnya didepan rumahnya dan menggendong gadis itu masuk kerumahnya. Ia membawa gadis itu ke kamar tamu di samping kamar pribadinya.

"Tuan, saya minta izin mau ambil motor nya nona ini di tempat tadi" izin sopir Chandra.

"Aa iya pak. Setelah itu bapak bisa pulang kerumah. Ini sudah larut malam"

"Baik tuan" jawab sopir Chandra yang langsung pergi.

"Chan, kenapa cewek ini gak lo bawa rumah sakit?" Tanya Berli

"Iya Chan. Kita gabisa temenin lo malem ini. Soalnya gue udah janji sama nyokap bokap gue bakal pulang jam 1 malem, kalo gak fasilitas gue bakal ditarik" lanjut Putra.

"Yaudah. Lo semua ada orang tua dirumah. Ada yang nungguin kalian. Sedangkan gue? Nyokap bokap ada di Jerman"

"Lo bakal berduaan sama cewek ini Chan? Kalo dia kenapa napa gimana. Bisa bahaya lu"

"Yaelah Mar.. kagak. Gue juga ga nafsu sama cewek. Lu kan tau sendiri klo gue benci cewek kecuali bunda gue. Mereka tu lebay" kata Chandra menanggapi perkataan Amar.

"Yaudah Chan. Kita balik duluan ya" Bima dan teman temannya itupun pergi.

Chandra memandang gadis yang sedang berbaring didekatnya. Ia memperhatikan gadis dengan rambut indah tersebut. Dan tak lama terdengar suara dari gadis itu menandakan ia telah sadar dan membuat Chandra kaget.

"Gu.. gue dimana?" Tanya gadis itu sambil mencoba duduk.

"Lo di rumah gue"

"Lo siapa? Kenapa gue disini?" Tanya gadis itu lagi.

"Aa em.. ee. Kenalin.. gu gue Chandra. Tadi lo tabrakan sama gue di jalan raya." jawab Chandra panjang.

"Motor gue mana? Gue mau pu.."

"Motor lo aman. Lo kenapa? Mau pulang? Rumah lo dimana?" Tanya Chandra lagi

"Engg.. enggak. Ini jam berapa?"

"Jam 00.40"

"What??? Tolong anterin gue pulang.. tolong anterin gue"

"Rumah lo dimana?" Tanya Chandra..

"Rumah gue di..." gadis itu menggantung perkataannya, mengingat ia belum membayar uang kosan sehingga ia tak diperbolehkan tinggal disitu lagi.

"Hei.. rumah lo dimana?" Tanya Chandra lagi.

"Aaa nggak jadi. O ya salken gue Anna Daniela. Panggil aja gue Anna" gadis itu memperkenalkan dirinya dengan semangat pada Chandra.

"Salken too" balas Chandra singkat.
"O ya lo ada urusan sama gue. Motor gue lecet gara2 tabrakan sama lo tadi. Lo harus ganti rugi" lanjut Chandra membuat Anna terbelalak.

"What? Ganti rugi? Berapa sini gue bayar" Anna mengeluarkan lembaran uang nya dari kantong.

"Lo yakin mau ganti rugi?"

"Iyalah palingan cuma dua ratus ribu. Nih gue kasih. Itu udah uang terakhir yang gue punya, uang gue udah kepake semua buat keperluan study tour tiga hari lalu" jawab Anna memberikan lembaran uang dua puluh ribu dan sepuluh ribu yang seluruhnya berjumlah dua ratus ribu.

"Lebih baik lo simpen aja uang lo. Itu gak akan bantu sama sekali" jawab Chandra

"Songong amat lu pak. Emang berapa si biaya perbaiknnya"

"Sekitar dua puluh juta atau bahkan lebih" balas Chandra

"What? Biaya perbaikan motor apaan sampe segitu. Dua puluh juta udh bisa beli motor baru kalik kaya punya gue"

"Motor lo juga rusak. Tapi gue ga peduli itu terserah lo"

"What? Dimana sekarang motor gue?" Tanya Anna histeris.

"Di garasi" jawab Chandra simple.






Next👉👉

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang