32. Pulang (revisi)

4.6K 291 40
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, dan kini Arya, Haifa beserta rombongan sudah berada di bandara untuk segera pulang ke Jakarta.

Dan kini mereka tengah menunggu pengumuman untuk naik ke dalam pesawat. Karena pesawat baru akan berangkat satu jam lagi, sehingga mereka dapat beristirahat terlebih dahulu

Haifa duduk di kursi tunggu dengan Kiara yang berada di pangkuannya, Lalu di samping kanan dan kirinya terdapat bunda dan juga mama Arya.

Sedangkan yang lain juga ada yang duduk, juga ada yang berdiri, ada juga yang tengah pergi, entah membeli makanan dan sebagainya.

Haifa dan juga yang lainnya sesekali bertukar obrolan, hingga Arya datang menghampirinya dan memberikan sekantung cemilan.

"Nih buat cemilan!"ucap Arya seraya memberikan kantong plastiknya kepada Haifa

"Apa ini?"tanya Haifa seraya membuka kantong plastik itu.

"Cemilan aja, siapa tau kamu pengen nyemil!"ucap Arya berjongkok di depan Haifa yang masih memangku Kiara

"Lo ngapain di situ?"ucap Haifa menatap Arya

"Gak apapa, bentar lagi juga pesawatnya udah mau berangkat"ucap Arya

"Haifa?"tanya Fira menatap putri nya

"Iya bun?"tanya Haifa menatap bundanya

"Kamu itu yang sopan dong, sama suaminya!"kritik Fira

"Sopan gimana bun?"tanya Haifa bingung

"Ya masa sama suaminya panggil nya lo gue, ya gak sopan dong, mending aku kamu!"nasehat Fira

Haifa hanya diam tidak merespon ucapan sang bunda

"Bukannya apa apa, bunda tau kalian belum saling mencintai. Tapi apapun alasannya, kamu tetep harus berbakti sama suami kamu, kamu gak boleh bersikap tidak sopan sama suami.

Bunda tau kalian sahabatan, tapi mulai sekarang kalian harus bisa merubah, ya minimal lebih sopan sedikit lah. Jangan mentang mentang udah biasa panggil lo gue, jadi gak mau pakek yang lebih sopan.

Kamu harus tetep menghormati Arya layaknya suami kamu. Arya juga, harus bisa menghargai Haifa layaknya istri kamu.

Kalian harus bisa saling menghargai, saling menghormati layaknya pasangan suami istri yang lain. Paham?"ucap Fira menasehati keduanya

"Iya bun!"jawab Haifa lirih

"Arya paham?"ucap Fira menatap menantunya

"Paham bunda!"jawab Arya sambil tersenyum.

"Nah gitu, mulai sekarang kalian harus sama sama berusaha menjadi suami dan istri yang baik bagi pasangan masing masing! Oke?"ucap Intan

"Siap mama! Bunda!"ucap Arya tegas sambil tersenyum lagi

Sebenarnya Haifa bukannya tidak mau memanggil Arya dengan sebutan yang lebih sopan, hanya saja ia terlalu canggung.

Ia tengah berusaha agar tidak merasa gugup saat di depan Arya. Jika ia terlihat gugup, maka akan terlihat aneh di depan Arya, dan kemungkinan Arya akan curiga dengan perasaannya.

Ia masih ingin berusaha untuk menyimpan rasa cintanya, karena menurutnya ini belum saatnya untuk memberi tahu Arya tentang perasaannya itu

"Kia itu belepotan mulutnya ihh!!"ucap Arya yang membuat Haifa tersadar dari lamunan sesaatnya.

"Di lap in dong mulutnya, ih jorok!"ucap Arya sambil menatap Kia yang masih sibuk memakan ice cream nya

"Kak Haifa tissu dong!"ucap Kia menatap ke arah Haifa, dan Haifa segera merogoh tas kecil yang nerada di sambilnya duduk, lalu mengambilkan tisu untuk Kia.

Kesempurnaan Cinta #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang