Hari telah berganti, siang menjadi malam. Terlihat wanita yang terbaring lemah di dalam salah satu ruangan rumah sakit.Reina ya wanita itu adalah reina. Sedari tadi reina belum juga sadar. Seperti engan untuk membuka mata
Di lain sisi Arga bingung untuk mencari adiknya kemana, malam menjadi larut semakin menambah kecemasan Arga kepada reina, tadi waktu pulang sekolah ia di berikan tas reina dan kunci motor Reina, kata Doni ketua kelas Reina bilang Reina pergi dengan Dinda begitu saja saat jam pelajaran di langsungkan. Arga menunggu reina di ruang tamu sedari tadi, duduk di sofa dengan fikiran kacau.
☻☻☻
Perlahan namun pasti reina membuka matanya, dan megerjap untuk menyesuaikan lampu yang ada di ruangannya. Saat melihat ruangan yang serba putih dan melihat peralatan medis reina sudah menebak dirinya sedang berada di rumah sakit. Terasa ada yang berat tangan kanannya reina melihat kearah tangannya. Terlihat seorang dokter sedang menanti dirinya untuk membuka matanya dan tertidur. Ka Diva reina terkejut bukan main ternyata dirinya berada di rumah sakit milik ka Diva. Ka Diva terbangun saat aku mengerakan tangan ku dan tersenyum ke arah ku
"Apa saat ini ada yang sakit rei ?" Tanya ka Diva
"Pusing sedikit ka"
"Oke tidak masalah sebentar lagi hilang"
"Hem"
"Sejak kapan kamu mengetahui penyakit ini?"
"Sejak aku masih di itali ka, namun saat di itali tidak sesakit ini jika kambuh"
"Apakah kamu jarang minum obat?"
"I..-iya ka jika kambuh saja reina minum"
"Penyakit jantung kamu sudah lumayan parah rei sekarang berubah menjadi jantung koroner, di mana saat kambuh pada setiap wanita yang memiliki penyakit ini akan lebih sering muncul dalam bentuk dada yang akan mengalami sensasi panas, terbakar atau bahkan dada akan terasa lunak saat di sentuh, tadi kk sudah membelikan obat di optike, ini obat yang kamu harus minum 3× 1 hari pada pagi,siang dan malam. Dan nyeri dada atau di sebut dalam ilmu kedokteran angina. Angina akan terasa seperti menekan pada dada yang akan dirasakan saat kamu terlalu banyak beraktivitas.""Baik lah, ka pliess ya jangan bilang ke Reza atau siapapun tentang penyakit reina"
"Tapi bagaimana jika kamu kambuh rei, kamu tidak bisa menahannya sendiri kamu mebutuhkan bantuan dari orang lain"
"Tidak ka aku akan menangung resikonya apapun itu tapi pless ka jangan ada yang mengetahuinya selain kk dan hanya aku"
"Baik rei"
"Ka apakah aku boleh pulang sekarang?"
"Tidak"
"Ayolah ka aku ga bilang jika aku sedang berada di rumah sakit kasian bang Arga khawatir di rumah nungguin aku di sofa pastinya" reina berbicara dengan wajah merajuknya dan bibir di majukan
"Hahaha kamu pintar sekali membujuk orang, baiklah kamu boleh pulang, tapi kamu kk antar sampai rumah"
"Oke ya rei mau"
" Baiklah, ayo "
Mereka seperti adik-kk terlihat akrap dan mereka pulang dengan mobil ka diva menuju rumah reina.
☻☻☻
Saat di rumah ka Diva tidak memilih mampir melainkan langsung pukang karna malam yang sudah hampir larut jam menunjukan pukul 11 malam
"Assalamualaikum"ucap reina, reina melewati ruang keluarga namun saat hendak menaiki tangga suara ayah dengan nada bicara dingin namun tegas itu membuat reina berhenti menaiki tangga selanjutnya, reina balik badan dan melihat ayah ibu dan bang arga
"Natalia reina yuliana dari mana saja kamu anak perempuan pulang jam segini masih memakai baju sekolah lagi"
Mampus mau jawab apanih gua. Kalo jujur nanti ketahuan ya tuhan tolong hamba mu ini. Reina berbicara dalam hati
"A..-Anu yah tadi reina ada kerja kelompok" terpaksa reina berbohong
"Haha kerja kelompok kamu bilang rei? Mana ada kerja kelompok sampai malam seperti ini. Jawab dengan jujur ayah paling tidak suka di bohongin" ayah tertawa dengan tawa yang menyeramkan harus jawab apa reina? Reina tidak memiliki jawaban dan akhirnya menundukan kepalanya
"Yah aku capek mau istirahat" ucap reina pada akhirnya dengan suara yang di balas dengan dingin
Plakk
Ayah menampar ku ? Oh ini sangat menyakitkan omah opa yang merawatku dari bayi saja tidak pernah berbuat kasar padaku. Tanpa aba-aba air mata ku langsung mengalir dengan derasnya, ku pegang pipi yang terasa panas. Bang arga dan ibu yang menyaksikan reina di tampar langsung berdiri tegak mereka tak akan mengiria sampai sejauh ini emosi sang ayah
"Tampar lagi. Anda tidak tau apa-apa tentang saya. Anda hanya tau duit-duit dan duit seperti orang yang gila harta, melantarkan anaknya hanya demi perkerjaan kantor,anak yang seharusnya di besarkan oleh anda sendiri malah di titipkan kepada orang lain dan mirisnya lagi ketika anaknya tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka" reina berbicara tegas dan dengan suara yang bergetar, kata-kata reina berhasil menusuk sampai ulu hati sang ibunda dan sang ayah. Setelah mengucapkan hal itu, Reina berlari menuju kamar lalu menutup pintu dengan sangat kencang sampai menimbulkan suara gebrakan pintu yang membuat arga ibu dan ayah kaget di tempat.
Setelah menutup pintu dan menguncinya,Tubuh reina luruh dan terperosot di antara pintu yang sudah tertutup rapat. Reina menangis sejadi-jadinya di tempat.
Reina mengambil buku diarynya yang ada di meja belajar dan menulis kata-kata di sana
"Perlahan aku mulai sadar bahwa aku hidup tidak di inginkan banyak orang, mengapa semua orang yang aku sayang pada akhirnya hanya mengecewakan. Sudah cukup aku lelah dengan semua ini"
Reina minun obat sebelun tidur setelah itu reina beranjak dari meja belajar lalu direbahkannya tubuh yang rapuh ini setelah itu pergi ke alam mimpi
☻☻☻
Haii gayss
Gimana nih kasian reina:"
Padahal dia pergi ke rumah sakit ngobatin penyakitnya namun keluarganya malah merahin reina😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinza
Teen FictionMengisahkan seorang siswa bernama Reza zulfikar alfarino, ia adalah putra kedua dari keluarga alfa'grop ayahnya seorang pengusaha yang sangat sukses di semua kalangan asia. Terjebak dalam sebuah perjodohan, sama sekali tak pernah terfikir olehnya...