Bab 4

29 5 12
                                    

It's a bad day
Ternyata hpnya Ar juga off. Ternyata sia-sia saja perjuanganku. Padahal ini pertama kalinya aku chat cowok duluan hmm -_-

Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu Tia. Setelah beberapa menit, mereka pun datang, dan kalian tau Tia datang dengan memakai jaket Ar.

Eh sejak kapan aku tahu itu jaket Ar, dan kenapa aku merasa tidak nyaman melihatnya, Ah sudahlah

"Tia, kamu dari mana aja sih? Hp ga aktif pula." kata Fasya.
"ehehe, maaf ya teman-teman tadi habis muter-muter cari makan"
"yuk balik, udah malem" ajakku

Kami pun berjalan keluar Mall. Setiba di depan mall, Fasya pun meringis.
"kamu kenapa Sya?" tanyaku
"ehmm ini perutku perih" jawabnya sambil meringis
"kamu belom makan ya, makan dulu yuk" ajakku.
"makan di tempat aku tadi aja" kata Tia.
"oke deh" jawab Fasya
Kami pun menuju tempat tersebut, Ar dan Yuda juga ikut.

Kami pun sampai di gang kecil, gelap banyak cowok-cowok yang sedang main kartu, ngopi, juga dengan tawa yang keras. Sepertinya itu adalah tempat geng motor atau komunitas-komunitas lain yang aku tidak tahu dan tidak mau tahu.
"tempat apa ini Tia?" tanyaku dengan wajah tegang.
"hehe emang disini kayak tempat nongkrong gitu, makanya Ar sama Yuda ikut, kalo engga bisa bahaya." jelasnya

Kami pun makan di salah satu warung nasi goreng di gang tersebut.
"kalo gini sih cewek-cewek aja emang bahaya." kata Fasya sembari mengedarkan pandangan ke sekitar.
"iya, makanya itu ada mereka, tadi aku juga awalnya takut, tapi berhubung ada mereka berdua jadinya aman hehe." kata Tia.

Aku pun melirik mereka sekilas, terlihat santai dengan kopi dan hpnya masing-masing dan diselingi dengan tawa sesekali.

Kenapa melihatnya aku jadi tenang? Rasanya aman tanpa rasa takut sedikitpun. Entah mengapa aku sudah percaya sepenuhnya padanya.

Setelah makan, kami pun segera kembali. Sesampainya di kos alumni, kami segera beristirahat dan bersih-bersih diri alias mandi. Aku mendapat giliran paling awal, setelah mandi, ada notif dari hpku.

What? Itu pesan dari Ar. Oke jantung tolong kali ini jangan bereaksi.

"aku nggak sama Tia, Al. Udah ketemu sama Tia?" begitu isi pesannya.

Hah? Bukannya tadi dia sudah tau kalo aku dan Tia sudah bertemu? Malahan dia yang menemaniku dan teman-teman untuk makan di gang kecil tadi, dasar aneh.

Aku membalasnya "sudah kok", tak sadar aku pun tersenyum, dan akhirnya kami saling mengirim pesan hingga tengah malam. Padahal besok pagi harus segera ke stasiun untuk kembali pulang.

Keesokan harinya, aku, Tia, dan Fasya bersiap-siap untuk pergi ke stasiun. Teman-teman lain juga berkumpul disana.

Saat semuanya beres, kami berpamitan dan segera meluncur ke stasiun naik gr*b car. Ya, memang jasa transportasi online sedang marak di masyarakat.

Di dalam mobil aku asyik bermain hp dan sesekali membalas chat dari Ar. Ternyata dia orangnya seru, ya walaupun terkadang caranya itu menyebalkan tapi entah malah  membuatku tertawa.

Setiba di stasiun, sebagian dari mereka sudah datang, terlihat Shofi sudah datang terlebih dahulu. Ar dan teman-teman lain juga sudah datang.

"Al, makan yuk, laper nih" ajak Fasya yang sudah kelaparan dari tadi pagi.
"yuk, Tia kamu juga makan ya" ajakku
"oke, beli di situ aja yuk" kata Tia

Setelah membayar, aku baru ingat...
"teman-teman.....

Yuhuu balik lagi
Jangan lupa vote dan commentnya ya😉
Thanks😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang