*
*
*
*Seseorang pernah mengatakan... jika kau sakit, maka kau mungkin membutuhkan obat. Jika obat itu terasa begitu pahit, bertahanlah.... selalu ada sakit dan juga pahit untuk mengingatkanmu betapa manisnya sebuah kesempatan.
Sakura berjalan menuju halte untuk menunggu bus. Ia melihat jam di pergelangan tangannya, pukul 10. Sakura bernafas lega, ia tak perlu terburu buru mengejar waktu. Mata kuliah pertamanya berlangsung pukul 11. Ia masih punya banyak waktu. Gadis itu menempatkan diri di sebuah kursi panjang di halte tersebut. Sekitar 6 orang yang juga duduk menunggu bus bersamanya.
Seorang gadis mendekatinya, Sakura mendongak untuk melihat seseorang itu. Wajah cantiknya tersenyum, saat gadis pirang itu meminta ijin untuk duduk di bangku sebelahnya.
"Silahkan kursi ini terlalu luas untuk ku duduki sendiri." Sakura tertawa setelahnya. Sedangkan gadis itupun juga ikut terkekeh pelan.
"Ino Yamanaka." Gadis pirang itu mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri. Sakurapun langsung menyambut uluran tangan itu dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Sakura, Haruno Sakura."
*
*
*Sekitar 15 menit bus yang mereka tunggu berhenti tepat di halte. Sakura mencari kursi yang nyaman untuknya. Ia menarik tangan kenalan barunya untuk duduk bersamanya. Bus sedikit lebih lenggang dari biasanya.
"Tujuanmu?" Gadis pirang itu bertanya.
"Konoha University, kau?"
"Senju Gakuen, tunggu, kekasih sahabatku juga di KU."
"Benarkah? Siapa?"
Gadis merah muda itu tampak begitu semangat saat mendapatkan bahan obrolan dengan kenalan barunya.Gadis pirang itu tampak berfikir,
"Emmm, entahlah aku lupa." Gadis bernama Ino itu menggendikkan bahunya sambil terkekeh pelan.____________________________________________
Sakura mengedarkan pandangannya. Sesekali ia melihat jam di pergelangan tangannya. Ia tengah berada di dalam kelas tepatnya. Namun sepertinya matanya lebih fokus melihat di luar kelas melalui pintu yang terbuka ketimbang memperhatikan dosen bersurai merah yang menjelaskan pelajaran di depannya.
Jam 12 siang, seharusnya Sasuke sudah menyelesaikan kelasnya, begitulah fikir gadis merah muda itu. Sakura ingat hari ini sahabatnya itu masuk kelas pagi, dan seharusnya jam segini laki laki itu sudah selesai dan akan menghampiri Sakura di depan kelasnya. Sakura tersenyum samar saat ia mengingat hal kecil yang selalu Sasuke lakukan saat menunggunya. Laki laki itu selalu memasang wajah kesalnya saat Sakura tak bisa pulang bersamanya. Setelah itu ia akan datang kerumahnya hanya sekedar menumpang nonton tv.
"Apa ada yang lucu, Haruno?"
Seru sebuah suara yang berasal dari seseorang di depan menyapa pendengarannya. Sakura berjenggit kaget saat marganya di sebut. Ia mendongak pelan dan sudah mendapati dosen cantik bersurai merah itu berdiri di sampingnya."Emmm, itu.. tak ada Terumi Sensei." Sakura gelagapan saat mengucapkan kata katanya. Kemudian ia mencoba tersenyum kaku.
*
*
*"Huh, apanya yang keibuan? Aku jadi semakin yakin kenapa wanita itu betah melajang di usia tuanya."
"Kenapa?"
Sakura berjenggit kaget saat seseorang tiba tiba datang di sebelahnya. Gadis itu mendengus keras lalu melayangkan tangannya ke arah bahu seseorang yang mengagetkannya barusan.
"Apa?" Neji mengusap bahunya yang baru saja menjadi korban pemukulan Sakura.
"Kau mengagetkanku kau tau? Aku fikir kau Terumi Sensei."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS
FanfictionSASUSAKU----- ❤❤❤ Ketika sebuah hubungan yang tanpa ikatan mengarapkan sesuatu yang berbeda..... Semisal ketika persahabatan memunculkan suatu rasa yang tanpa disadarinya.. namun dirinya juga yang harus menghentikannya....