Secret Mariage

1.3K 49 2
                                    

"Kenapa papah masih saja melindungi Daniar. Bukankah dia hanya anak pungut!" Seorang wanita paruh baya sedang beradu mulut dengan suaminya.

"Cukup, mah. Papah tidak mau mendengar mamah mengatakan hal itu lagi!" Bantah sang suami

"Lantas, sebagai ganti dari perjanjian itu, apa papah akan mengorbankan Ivanka? Tidak, aku tidak setuju anakku menikah dengan laki-laki buruk rupa itu. Walaupun dia kaya, mamah tidak akan pernah setuju!" Wanita itu langsung pergi setelah mengatakan ketidak setujuannya.

Dengan kasar, Sugeng menghela nafas, "apa aku ikhlas melepas Daniar bersama Revan!" Ucapnya gusar

Setelah menarik nafas panjang beberapa kali, Sugeng mendapat panggilan telepon dari asisten Revan yang menanyakan hal tentang perjanjian itu.

"Assalamualaikum, pah, Niar pulang!" Sahut Daniar menuju papahnya dan memberi ciuman ditangan Sugeng. "Papah kenapa? Papah sakit!" Niar meraba kening Sugeng cemas.

"Tidak, nak. Papah baik-baik saja! Kenapa baru pulang?"

Niar duduk disamping Sugeng, "hari ini kantor sedang mempersiapkan acara untuk ulang tahun perusahaan. Makanya seluruh karyawan diminta ikut berpartisipasi!"

"Kapan acaranya?" Tanya Sugeng

"Tiga hari lagi, pah. Ya udah, Niar ke atas dulu yah!" Pamit Biar, namun Sugeng mencegah langkah Niar.

"Tunggu, Niar. Bisakah kita bicara di ruangan kerja papah!" Dengan terpaksa Sugeng memberikan Daniar kepada laki-laki buruk rupa itu.

Sugeng dan Daniar sedang serius membicarakan tentang perjanjian hutang piutang perusahaan Darmantyo.

"Tapi, pah. Bagaimana dengan Markus, papah tahu kami sudah bertunangan!"

"Papah minta maaf, nak. Papah tidak punya pilihan lain. Jika papah tidak menyetujui perjanjian itu secepatnya, bukan hanya perusahaan, tapi rumah dan semua aset papah juga akan disita untuk menutupi keadaan perusahaan yang terus mengalami pailit." Sugeng sangat menyesal harus mengatakan semua itu kepada putri angkatnya.

"Pah, berikan aku waktu satu atau dua hari, aku akan memikirkannya dengan baik." Pinta Daniar. Dania meninggalkan ruang kerja Sugeng Darmantyo dan kembali ke kamar.

"Haruskah aku berkorban demi orang tua angkat yang sudah ku anggap seperti orang tua kandungku?" Daniar menatap langit-langit kamarnya saat merebahkan diri. Tak terasa ia langsung terlelap.

...

Pernikahan Daniar dan Revan berlangsung tertutup. Hanya dihadiri orangtua angkat yang menjadi wali dan Ivanka, serta assisten Revan.

"Bahkan pernikahan impian yang aku impikan bersama Markus harus kandas ditengah jalan seperti ini. Maafkan aku, Markus!" Sesal Daniar sambil menatap cincin pertunangannya dengan Markus.

Sejak Daniar menyetujui permintaan ayahnya, kini Daniar resmi menyandang status nyonya Revan.

"Permisi nyonya, adakah yang bisa saya bantu?" Seorang pelayan yang sudah cukup tua datang menemui Daniar di kamar utama.

"Eh, tidak bibi Yul, nanti kalau aku butuh apa-apa, aku akan panggil." Sahut Niar tersenyum.

Bibi Yul mengangguk dan kembali ke tempat kerjanya.

Didalam sebuah kamar dan rumah megah bak istana ini, Daniar akan memulai hidup baru bersama suaminya.

Ceklek... pintu kamar kembali terbuka, Daniar berdiri dan melihat suaminya datang. Namun, ia tidak menampakkan wajahnya. Ia selalu memakai jaket dengan penutup kepala serta topi tak lupa juga masker wajah.

Kumcer (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang