Reza dan zahra telah sampai di depan rumah berlantai dua, minimalis, berwarna abu-abu muda yang di padukan putih, tetapi tampak terkesan mewah. Iya rumah itu adalah rumah zahra.
Zahra pun segera turun dari motor reza "makasih ya za, udah anterin gue balik dengan selamat." ucapnya seraya tersenyum hangat.Reza yang melihatnya tanpa berkedip "senyummu melemahkanku." -batin reza apa kalian bisa bayangkan betapa senang nya reza?
Zahra membuyarkan lamunan reza dengan melambaikan tangannya di hadapan reza "hei kok lo bengong?"
"Hah-hh a-ppa ra? Tadi lo ngomong apa?" tanya reza kembali.
"Heem makasih reza" ulang zahra seraya tersenyum.
"Eeh iya sama-sama. Hem oh iya gue boleh minta alamat lo ga? Ini supir gue katanya udah selesai di bengkel tinggal mau nganterin ke sini" jelas reza seraya mengasih hp-nya ke zahra.
"Oh boleh boleh, sini hp lo"
Zahra pun sudah selesai share lokasi nya ke supir reza.
"Nih hp lo"
"Oke"
"Za, sekali lagi makasih ya. Hem maaf jadi ngerepotin lo, oh iya sama nanti bilangin juga ya ke supir lo makasih."
Reza pun tersenyum hangat pada zahra "iya ra sama-sama. Btw lo ga ngerepotin kok"
"Reza kalo senyum manis juga. Eehh apa sih gue ngelantur aja ngomongnya."
"Heheh iya za. Lo mau mampir ga?"
"Lain kali aja deh ra, ini juga udah malem entar babang tamvan di cariin sama emak babeh." ucap reza yang membuat zahra tertawa.
"Hahahah bisa aja lo. Hem ya udah deh gue masuk dulu ya. Lo hati-hati za."
Saat zahra ingin membuka gerbang rumahnya, ia di panggil oleh reza dan membalikan tubuhnya menghadap reza.
"Hem ra itu."
"Kenapa za?"
"Hem anu sweater gue" sambung reza seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Oh iya lupa, besok aja ya za gue balikin. Lagian juga sweater lo belum gue cuci, ga enak juga." sahut zahra.
"Udah gapapa ra, santai aja ga usah di cuci."
"Tapi za.." ucap zahra terpotong "gapapa kok ra beneran deh. Lagian biar gue bisa nyium wangi lo di sweater gue." gumam reza pelan yang hampir di dengar oleh zahra.
"Apa za?" tanyanya.
"Eehh bukan ra. Gapapa udah ga usah di cuci"
"Ya udah deh kalo lo maksa" sahut zahra seraya mengembalikan sweater milik reza "makasih ya" kata zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReZahra
Novela JuvenilKisah tentang seorang pasangan kekasih yang aneh, konyol, dan gila. Mereka bisa saja romantis, tapi mereka juga bisa bertingkah layaknya seorang musuh. Kadang mereka menertawakan hal yang tidak lucu, terkadang juga mereka bisa bertengkar karena hal...