12

841 103 5
                                    

Author

bughh bughh

bughh bughh

"berengsek!"

bughh

"belum puas dengan apa yang lo lakuin dulu?"

bughh

"selama ini gue yang selalu nemenin dia ketika dia bener-bener down gara-gara orang berengsek kaya lo!"

bughh

"tapi, dengan mudahnya lo balik lagi"

huhh huhh

Napas Taehyung masih memburu. Ini adalah kali keduanya habis-habisan menghajar Hanbin. Ia masih tidak terima dengan kenyataan bahwa nara lebih memilih Hanbin yang telah menyakitinya dimasa lalu ketimbang dirinya seseorang yang dari masa lalunya juga namun dengan senang hati menemaninya saat dirinya sedih.

Hanbin tidak melawan. Ia merasa kata-kata Taehyung dan pukulan itu memang pantas untuk dirinya, karena dengan sangat lancang kembali ke kehidupan nara. Semua itu tidak akan terjadi jika Hanbin jujur dengan perasaannya, tanpa harus bimbang apakah itu perasaan sementara atau selamanya.

"Oke gue gabakalan nyalahin lo lagi. Tapi satu pesan gue, tolong jaga nara baik-baik, gue gak mau lagi denger satu tangisan, satu kebencian, satu kemarahan dari nara terhadap lo. Kalau sampai semua itu terjadi gue gak segan-segan buat bunuh lo sekalian." Taehyung kemudian pergi meninggalkan Hanbin.

Drrtt Drrtt

Nara's Calling

"Ha-halo," luka di sudut bibir membuatnya kesulitan untuk berbicara

'kamu kenapa? kok suaranya gitu?'

"Gakpapa kok. Kenapa sayang?"

'Beneran?'

"Iya, Nara."

'Besok aku udah masuk kuliah,'  ucapnya dengan girang

"Serius? Mau aku jemput?"

'Boleh deh. Sampai ketemu besok. I love you.'

"I love you too," sambungan telepon terputus.

Hanbin baru sadar apa yang ia lakukan tadi. Menjemput Nara? Dengan wajah seperti ini? Gawat. Ia perlu menyiapkan sejuta alasan.

***

Pagi ini Hanbin bangun dengan kondisi mengenaskan. Wajah babak belur. Badan terasa nyeri. Dan demam. Dia teringat akan janjinya menjemput Nara. Tapi kondisinya tidak memungkinkan.

Belum lagi kupingnya yang masih terasa panas akibat sang mama tadi malam marah-marah. Mengira Hanbin habis berkelahi, ia pun dengan senang hati memberi ceramah gratis.

Tutt Tutt

Tutt Tutt

Tutt Tutt

'Halo, bentar aku lagi siap-siap,' terdengar grasak-grusuk dari telepon jika Nara memang benar-benar sedang bersiap.

"Ra,"

'Iya,' Nara menghentikan aktivitasnya, ia tahu ada hal serius jika Hanbin sudah memanggilnya dengan nama

"Kayaknya aku gak bisa jemput kamu. Tiba-tiba aja aku gak enak badan"

'Kamu sakit? Yaudah kalau gitu, aku diantar Jungkook aja. Nanti aku mampir'

APA?!

"Maaf ya. Gak usah mampir, nanti nular kamu. Aku gak mau kamu ikutan sakit"

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang