Banyak orang bertanya dengan ku, kenapa sih, kisah pertama kamu ini diberi judul "Lintas Hati" ?
Mudah sih bagiku untuk menjawabnya.Sebab, Lintas Hati ini adalah kisah dimana Aku menemukan orang-orang yang pernah menetap di hati, atau hanya sekedar melintas layaknya kendaraan. Maka dari itu bagiku, judul ini cocok untuk merangkap semua kisah perjalanan hati, dari merasakan bahagia atau merasakan duka. Tentu saja akan di tuang di dalam kisah ini.
Oke, lanjut aja nih, kali ini, bagian pertama dari kisah ku, aku beri judul "Pernah Satu Lokasi". Di bagian ini Aku akan menceritakan kisah, yang mana kisah ini aku alami disaat aku menginjak kelas Satu Madrasah.
Pagi itu, tepatnya tanggal 20 Agustus 2017 merupakan hari pertama dimana aku merasakan suasana MA (Madrasah Aliyah) . Agak berbeda bagiku, sebab peralihan dari SMP ke MA, butuh adaptasi kembali. Sebab bukan hanya tempat yang baru, melainkan juga teman yang baru.
Dan saat itu pembagian gugus MOS pun di laksanakan. Dan alhasil, aku dapat gugus 3. Ketika memasuki ruangan gugus, kami semua di persilahkan untuk memperkenalkan diri dihadapan kakak OSIS dan teman-teman baru.
Dan saat itu tiba giliranku. Aku pun berdiri dan memperkenalkan diri.Kira-kira kayak gini nih.
"Assalammualaikum wr.wb"
"Namaku Alan"
"cita-cita ku menjadi sutradara"
"Hobiku menulis"Setelah aku memperkenalkan diri, aku pun duduk. Setiap dari kami memperkenalkan diri. Dan diantara kami mulai saling mengenal, walaupun terkadang memanggil "woi", sebab belum terlalu ingat nama satu sama lain. Namun lama-kelamaan kami akrab.
Hari pertama MOS, merupakan hari perkenalan, dan hari itu pun berlalu, kami pun pulang sembari menanti hari esok. Sungguh melelahkan hari itu, walau hanya perkenalan dan di dalam kelas saja.
Yang kuingat dari pesan kakak OSIS adalah untuk datang pagi-pagi besok, dan jangan sampai ada yang terlambat, sebab jika terlambat akan di kenai sanksi. Ku bergegas cepat berangkat dari rumah, pukul 05.30 aku telah berada di sekolah. Tak mengapa, jika harus menunggu lama, asalkan tak dikenai hukuman.
Hari kedua ini, adalah hari perkenalan guru dan murid. Mulai dari kepala Madrasah, wakilnya, dan guru-guru disekolah itu. Kami pun diarahkan ke ruang audotorium untuk mendapatkan gambaran dan sistem sekolah MA. Bayangkan saja aku duduk diruang audotorium itu selama 5 jam, rasanya punggungku serasa mau patah sebab hanya duduk dan mendengarkan guru menjelaskan.
Namun disana tak kulihat Dilla. Dilla? Pasti kalian bertanya siapa dia. Waktu aku mendengar dirinya memperkenalkan diri, terlihat dia anak yang jutek, yaa dia satu gugus denganku, menurutku dia wanita yang sangat dingin di dalam kelas. Terlihat biasa saja, dan dia tak terlalu merespon lelaki yang mengajaknya berkenalan. Hmmm biasa saja sih, mungkin dia orangnya seperti itu.
Saat itu tak kulihat dia, terkesan aku mencarinya saat itu. Tak lama kemudian dia masuk ke dalam ruangan. Lama kami mendengar arahan guru, tak terasa hari itu hanya dihabiskan untuk mendengar guru berbicara. Setelah selesai, Akhirnya kami di kembalikan ke gugus masing-masing untuk mendapat arahan dari kakak OSIS untuk agenda hari ke tiga, serta apa saja perlengkapan yang mesti dibawa.
Aku selaku kepala gugus 3 diberikan tanggung jawab, untuk memperhatikan teman-teman se-gugusku. Kulihat semua teman-temanku bersemangat, sebab esok adalah hari terakhir MOS. Namun hanya Dilla yang ku lihat biasa-biasa saja. Entahlah apa yang ada di pikirannya, saat ku tatap dia, dia juga menatapku, namun tak lama dia menatapku, dia langsung memalingkan wajahnya.
Hmmm, mungkin dia lelah hahaha. Ketika jam pulang tiba, ingin rasa aku menyapa nya. Namun aku ragu. Akhirnya ku urungkan niatku, dan mungkin aku akan menegurnya di hari ketiga. Ku harap dia tak seperti yang terlintas di benakku.
(to be continued)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Lintas Hati
Short StoryKisah ini menceritakan betapa banyaknya seseorang yang dihadirkan di kehidupan kita, terkadang bukan untuk dipersatukan. Melainkan agar kita mengambil hikmah dan pelajaran dari hadirnya mereka. Kisah ini diangkat dari kisah ALAN & DILLA created by:...