.
.
.
.Suara ricuh terdengar begitu pekat di kolam renang outdoor sebuah villa pribadi milik keluarga Udomkaewkanjana di tepi pantai sebelah barat kota Bangkok. Udara musim panas yang kering dan terik matahari yang membakar sama sekali tidak menyurutkan semangat para laki-laki di kolam renang dan beberapa lagi berjemur di atas pasir putih bersama pasangannya masing-masing.
Ah~ thanks God.
Kiriman musim panas di Bangkok memang selalu lebih panjang daripada musim dingin, sehingga liburan musim panas adalah waktu yang sangat berharga bagi mereka
Menghabiskan waktu dengan cara pergi ke laut bersama keluarga, pacar dan semacamnya sudah menjadi ritual wajib setiap tahunnya ketika musim panas datang ke Bangkok.
Begitu pula dengan teman-teman Mean. Lebih baik dikutip, 'teman-teman'. Sulung Udomkaewkanjana itu memboyong seluruh teman sejenisnya ke dalam villa keluarga dalam rangka menghabiskan akhir pekan musim panas di tempat itu. Well, selain teman kantornya, kerabat perusahaan yang dekat dengannya, juga... beberapa teman-teman klubnya ikut dia bawa ke villa.
Bukan sebuah pesta biasa.
Catat lagi, bukan sebuah pesta bi-a-sa.
Mean senang dengan pesta-pesta semacam ini, hanya saja kali ini dia ingin yang lebih menantang. Mumpung ayah ibunya sibuk di London dan tidak bisa pulang untuk liburan musim panas tahun ini, jadi si putra sulung keluarga akbar tersebut menggelar acara pesta kolam renang dan sebuah pesta topeng malamnya.
Damn! Tidak akan ada wanita disana oke?
Oke... welcome to the gays' paradise.
Benturan gelas piala dengan isi cocktail menjadi penyela suara tawa di minibar kolam renang outdoor villa Mean.
Teriknya matahari tidak menghalangi sang bartender untuk cekatan meracik minuman para undangan Mean, meski pacarnya ikut-ikutan nimbrung mengganggu kegiatannya meracik cocktail dengan cara mencubiti putingnya yang sudah tegang.
Shit. Dimana-mana laki-laki dude!
Beberapa bergerombol di bawah payung lebar dengan kartu poker di masing-masing tangannya, sesekali menciumi yang kalah bahkan mengusap-usap kasar kejantanan yang kalah. My God, it is the real paradise for unnormal guys. Thank you so much.Saint duduk di salah satu kursi minibar tidak jauh dari kolam renang bersih di villa keluarganya tersebut dengan segelas pepsi cherry menemani siang hari yang sangat terik tersebut. Dia duduk sendirian, berada paling belakang di bawah payung berwarna kuning cerah. Matanya yang coklat hanya menatap hamparan pasir putih dengan deburan ombak yang menyapu bibir pantai dari atas atap villa dimana pesta kolam renang digelar.
Angin kencang menyibakkan rambut berwarna softbrown yang sangat lembut tersebut ke belakang telinga sehingga menunjukkan wajahnya yang putih bersih.
Saint pun menyesap pepsinya dengan nikmat sembari mengayunkan kaki kirinya yang menompang di atas kaki kanannya. Hot pants putih yang sangat pendek mengekspos kedua kakinya yang jenjang mulus bagai kaki cewek, kulit pucatnya terpampang bebas tanpa penghalang.
Bertelanjang dada adalah cara terbaik baginya untuk memamerkan bentuk tubuh langsingnya pada para laki-laki di tempat tersebut. Membuat para uke merengut melihat bahwa ada laki-laki yang jauh lebih seksi dan manis, serta membuat para seme bernapsu melihat goyangan pantatnya yang begitu sekal.
"Sendirian manis?"
Tiba-tiba sebuah suara bas menyergap pendengaran Saint bersamaan dengan sepasangan lengan besar yang datang untuk melingkari pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT SUMMER
AléatoireHanya musim panas yang benar-benar panas untuk Saint, karena seorang lelaki Hot bernama Perth