14

1.1K 68 1
                                    

Selasa.

"Hey Na. Lu hari ini ekstra bahasa kan? Sama Kak Allan kan? Jam berapa sampe jam berapa?" Tanya Echa sangat ingin tau.

Echa itu yang paling antusias kalo masalah cogan. Apalagi kalo partner nya ada, Nadia. Wah udah itu sampe ke akar akarnya mereka tau.

"Pulang sekolah sampe jam 5, kenapa?"

"Gapapa. Pengen tau aja"

"Lu nanti pulang jam berapa nyet?" Tanya gue.

"4 mungkin. Gatau juga sih"

Gue menganggukkan kepala, lalu menghadap ke depan.

Menyapu pandangan ke seluruh kelas.

Sampe akhirnya mengunci di satu titik. Gilang.

Kenapa dia sangat menarik perhatian gue.

Kenapa???

Terkunci gitu aja pandangan gue.

Ga bisa lepas.

Akhirnya Gilang menyadari kalau sedang gue amati.

Tapi gue ga bisa ngelepasin pandangan dari dia.

Gue liatin dia, matanya. Sejuk dan damai.

Dingin juga.

Seorang guru masuk ke kelas.

Mulai mengajar. Gue menghentikan aktifitas memandangi orang.

Gue fokus ke pelajaran.

💜

"Naaaa. Ngantin kuyyyy!!! Sekali kali keluar kelas gituuu.. masa di dalem mulu!" Ajak Echa heboh.

"Ogah males"

"Ya uda. Mau nitip? Ga usah deng!"

"Gak!"

"Ya uda bay!"

Echa, Nadia, dan Katya pergi ke kantin.

Gue mager banget bangun. Mending gue di kelas ngadem.

Gilang lagi makan di mejanya. Bareng temen temennya pasti.

Lalu terdengar ketukan dari pintu kelas.

"Na buka tuh!" Perintah Cornel.

"Ogah! Kok gue, ngapain?"

"Roi bukain!" Sahut Muel.

"Oke oke" jawab Roi.

Emang ni orang satu gampang banget dimintain tolong. Hehe.

"Noh Na. Kak Allan" kata Roi.

"Ohh nyariin gue?" Tanya gue.

"Bukan! Nyariin kakek gue! Ya lu lah!"

Tanpa basa basi, dengan malas gue berjalan ke pintu.

"Eh Anna. Sorry ngganggu bentar. Ntar ekstranya di ubah di lab ya. Sementara doang kok" katanya.

"Oke kak. Thanks"

Lalu disambut senyum manis dari Kak Allan.

Orang orang di sekitar gue langsung kena serangan jantung.

Gue masuk ke kelas setelah Kak Allan pergi.

"Ngomongin apaan Na??" Tanya Gilang kepo.

"Anuu.. ekstranya nanti dipindah ke lab untuk sementara waktu" jawba gue.

Gilang dan yang lainnya hanya bergumam.

Gue lanjutin menghayal gue.

Gue gabut, jadi gue nulis puisi dan quotes di buku.

Mengagumimu dalam diamku [SELESAI ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang