8.

53 2 0
                                    


Kau adlh tmpt rinduku pulang🥀
Hari ini kukirimkan rindu🍃 pd mendung☁
Dia sampaikan dn teteskan melalui air💦
Smoga tersampaikan rintikannya😊
Sapalah rinduku😄
Dan sentuhlah dia😇
Rindu merupakan wujud dariku🍂
Dimana aku ingin bersandar padamu☺

Menatapmu dengan penuh cinta itulah aku, aku yang mengagumi setiap senyuman indah yang terlukis diwajahmu. Entah mengapa aku selalu menyukai yang engkau lakukan baik buruknya kamu adalah bagian dari diriki yang harus ku lengkapi bersamamu.

Perasaan yang begitu pekat hingga timbul rasa sayang yang begitu kuat. Aku tanpa henti menatap Dion yang fokus menyetir mobil yang kami kendarai. Beruntung aku mempunyai Dion yang begitu romantis, kuharap semua ini takkan berakhir hingga kita nikah nanti.

"beb liatin apasi, daritadi ngeliatin aku mulu ganteng ya!" suara Dion yang menganggetkanku dari sebuah lamunan

" pd amat sih beb, gpapa cuma pengen liatin kamu doang!" jawabku to the point

"kok ngga ngorok kayak yg lain, udah malam mending kamu tidur"pinta Dion

"engga! Cuma pengen nemenin kamu aja" jawabku manja.

Saat mendengar jawaban itu, Dion langsung memegang tangan Syifa dan mengarahkan ke pipi Dion. Dia mengecupnya dengan sangat lama.

"tetap disini bersamaku jangan kemana mana ya"pinta Dion dengan nada tulusnya.

"iya sayang pasti!"jawabku yang berusaha meyakinkannya

Tak lama kemudian, mobil diarahkan disebuah hotel yang mungkin masih jauh dari kota malang.

"ngapain beb?" tanyaku heran

"istirahat dulu sayang sopirnya capek tau, kamu ga mau mijitin apa!" ledeknya sambil mencubit hidungku

"terus mereka?(sambil menunjuk teman teman yang sedang tidur pulas)"

"nanti juga telfon kok!"

Aku hanya mengangguk sambil membuntuti Dion yang sudah dulu berjalan meninggalkanku untuk memesan kamar hotel.

Ya aku tau pasti dia capek menyetir dari Jakarta-Malang, namun aku sangat kagum dia tidak pernah meminta bantuan teman yang lain untuk bergantian menyupir, karena Dion tidak ingin jika mereka kelelahan seperti dirinya.

______

Jam menunjukan pukul 08.34 teman aku dan Dion yang baru saja bangun tidur sudah dikagetkan dengan 189 miscalled dari teman teman, kami pun tergesa gesa karena kasian jika mereka menunggu lama.

"lo itu ke hotel ga ajak ajak" protes Tio

"hehe ya sorry bro gue ga mau bangunin kalian semua."jawab Dion sok polos

Semuanya pada nyalahin aku dan Dion, padahal kan aku juga cuma ikut Dion aja.

Pada pukul 08.00 wib, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju kota Malang, kira kira 5 jam lagi kami akan sampe disana. Ya memang sangat jauh, apalagi kalo kami menyetir sendiri.

Namun semua lelah kami terbayarkan pemandangan yang indah saat kami sudah sampai ditempat tujuan kami.

Kami berjalan mendaki gunung, yang lumayan membuat kaki terasa patah. Dion yang saat itu memapahku untuk terus berjalan, hingga kami berada dideretan belakang.

"woi! Lo berdua kek lintah ya kalo jalan, lemot bgt" protes Tio

"bentar lah gaes princes gue itu lagi sakit kakinya, jadi ya gue sebagai pangeran harus siap siaga membantunya" sahut Dion dengan nada alaynya.

"paansi dion" protesku

Dion pun hanya tersenyum dan terus merangkulku untuk berjalan ke puncak.

Perjalanan kami yang sudah 1,5 jam kini sudah terbayar pandangan yang indah saat kami berada diatas puncak. Dion dan teman laki lakinya yg lain mendirikan tenda sedangkan Tina, Tia, dan Nana mencari batang kayu untuk dijadikan api unggun malam nanti. Aku hanya duduk melihat mereka semua yg bekerja, karena kaki ku yang masih keram sehingga aku tak bisa membantu mereka semua.

Cahaya cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang