3.Papasan

22 3 3
                                    

Helo gaes! Kambek lagi ni ama author² kece, betewe ini gue jodohnya ceye mwehehehehehe (paan si lo cumi)
Oke² gosah basa basi..

Happy Reading all! 😊

Pagi hari pun tiba. Reona pun bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Tak terasa Reona dan Revan sudah sampai disekolah.

Reona langsung berlari kearah kelasnya. Saat menuju kelasnya, Reona berpapasan dengan seseorang laki-laki.Tetapi mereka tetap berjalan, Tidak ada sapaan, senyuman. Bahkan mereka tidak saling melirik. Alxi pun melihat mereka dari kejauhan dan ia berlari mendekati laki-laki yang berpapasan dengan Reona itu.

"Wey Bro, sendirian aje? " Ucap Alxi dengan tampang sok akrabnya. Tetapi pertanyaan Alxi hanya dijawab dengan naiknya alis laki-laki itu .

"masih pagi woy! Udah jutek ae loh.."

"Terus lo maunya gue ngapain? " Tanya laki-laki itu dengan nada datar. Alxi pun hanya cengengesan.

"Bro, gua mau nanya nih" ucap Alxi sambil memegang pundak laki-laki itu.

"hmm" jawab nya.

"Cewe tadi yang papasan ama lu siapa?"Tanya Alxi

"Mana gue tau, emang gue peduli! "jawab laki-laki yang bernama Reon itu.

"si odol, gue kira lo tau. Makannya pedulikan sekitarmu nak" Ucap Alxi dengan menepuk-nepuk pundak Reon dan menatap Reon prihatin.

"serah. "ucap Reon singkat. Alxi pun hanya diam tidak menjawab.

Alxi dan Reon telah sampai dikelas mereka. Reon melihat Caven yang sedang merecoki Legan.

"Hai sayang, lagi apa? "Ucap Caven sambil memonyong-monyongkan mulutnya seperti ingin mencium Legan.

"Apaan sih lu anjing dasar! homo lu Tai!! " Ucap Legan sambil menampar Caven pelan.

"Aduh beb, pipi ko sakit" Caven menempatkan tangannya dipipi yang tadi di tampar pelan oleh Legan.

"Ga jelas lo monyet, jauh-jauh sana! "Ucap Legan menatap Caven dengan jijik.

Sedangkan Alxi hanya tertawa sampai terpingkal-pingkal. Reon hanya tersenyum tipis melihatnya. Siswa-siswi yang melihatpun juga ikut tertawa.

Caven memang sangat suka merecoki Legan. Katanya karena Legan itu selalu bermulut pedas dan jutek-jutek manjah. Jadi Caven sangat suka memancing emosi Legan dengan mengganggu nya.

"Sumpah, Caven bukan temen gue njir" Alxi masih Tertawa.sedangkan Reon hanya melihat sekilas.

"Ah ga asik lo yon" ucap Alxi saat merasa diabaikan oleh Reon.

"Udah taik. Udah bel. Guru udah mau dateng. Jangan gangguin gue mulu sialan. " Legan berusaha memukul-mukul Caven.

"Ah bebep mah gitu, aku kan masih kangen beb" Caven merentangkan tangannya ingin memeluk Legan.

Reon langsung mengambil buku tulis dan melemparnya kearah Caven.

"Adohh! Sakit reon onyon! Napa sih?! Cemburu lo? Mau gua peluk juga?! Sini -sini! " Ucap Caven sambil berjalan dan merentangkan tangannya ke arah Reon.

"Duduk! Guru udah dateng! " Ucap Reon

Setelah mendengar kalimat Reon, Caven pun berbalik dan melihat guru Fisika sudah datang.

"Hehehehe... Pagi Ibu! ibu cantik banget hari iniii" ucap Caven sambil cengengesan.

Murid-murid di kelasnya tertawa pelan. Caven segera duduk ketempatnya, disebelah Legan.

VAREONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang