Mataku selalu berbinar tanda kebahagiaan, acap kali kau memberi kabar aku tersenyum lebar, kau berhasil membuat detak jantungku tak normal, gila jika dipikir panjang. Semua yang kau lakukan membuatku berdecak kagum, begitu memperjuangkan, dan begitu menyenangkan. Tapi, sayang. Itu DULU kawan. Semakin lama menjalin hubungan, rasanya semakin hambar, sama seperti sup yang dibiarkan tanpa garam. Sangat tak membuat nafsu makan. Kamu pun, membuatku tak ingin lagi berduaan. Ketika aku sudah mulai sendirian, kamu malah banyak perempuan. Dan ketika posisi mu sudah tergantikan, kamu meminta untuk kembali mengulang. Semudah itukah menjalin hubungan? Jika begitu, aku akan membeli banyak hati cadangan di pasaran, agar langsung tergantikan setelah dipatahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Kamu, Tapi Dia.
Puisimengutarakan rasa yang tak tau arti ingin kemana. dan tak jelas untuk diperjelas karena sebuah rasa yang salah untuk tetap ada.