Manager Rockester

538 55 3
                                    

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada cewek yang menempati salah satu kursi di meja anak Rockester. Yap! Dia adalah Janina Matcha! Dia disitu bukam tanpa alasan, dia kini menjadi manager Rockester. Sebenarnya Janina terpaksa ada disitu untuk membahas jadwal Rockester minggu ini. Tahu sendiri lah, anak rockester sok sibuk!

"Doomba doomba doom ba ba doomba ~"

Kapan dan dimanapun, Rockester selalu berisik. Sampai Janina khatam dengan nada pemanasan mereka.

"YAHOOOO! BABEH UJANG, BAKSONYA NAMBAH SATU DONG! YANG JUMBOO!! Dicabein yang banyak beeh!"

Dan Janina harus terbiasa dengan suara berisik Juna yang maha dahsyat bisa membuat gendang telinga Janina roboh. Sekarang disampingnya Vabion sedang mengecek jadwal mereka.

"O OOW, I LOOOOVE YOU, BABEEEH~" Teriak Juna dengan nada lagu The Changchuters ketika Babeh Ujang ( nama bapak kafetaria yang sudah dianggap Rockester Bapaknya sendiri) mengantarkan bakso ukuran jumbo dihadapan Juna.

"Beh beh, tebak beh! Babeh nambah anak satu, siapa namanya? Kalo Babeh bener, bobob borong sambelnya dah beh!" Bobi langsung heboh sendiri dihadapan Babeh Ujang. Babeh Ujang langsung melihat Janina disamping Vabion.

"ALLAHUAKBAR! ADA LUCINTA LUNA?!!" Teriak Babeh Ujang tak kalah heboh, Janina yang ada disitu Cuma meringis sedangkan semua anak Rockester udah ngakak nggak ketulungan.

"YAILAH BABEEH LAWAAK!! DIA CEWEK BENERAN BEH!! BUKAN KALENG-KALENG" Ezra menjelaskan disela tawanya, Bobi masih ngakak sambil mukulin meja pakai jidat dan giginya. Juna yang biasanya masang tampang judes, udah hancur mukanya karena ketawa.

"EH EH MAAP NENG! Babeh kaget ndak ketulungan atuh, nih enam wong edan ada yang bawa awewek, mana geulis lagi kayak Luna maya." Babeh Ujang menghampiri Janina karena tak enak. Janina hanya tertawa kecil dan mengangguk dan menggeplak kepala Bobi karena masih ngakak aja bikin Babeh Ujang makin nggak enak.

"WANJIR! Dari lucinta luna ke luna maya? Nggak sekalian nenek buaya beh?!" Juna yang mereda malah kembali meledek. Baru tiga hari Rockester bareng dengan Janina, Juna sudah mendapat calon musuh abadi baru, yaitu Janina!

"Diem nggak lo Jun?! gue tumpahin sambel ke muka lo nih!!" Janina sudah memegang wadah sambel ditangannya. "Yee si nenek buaya ngamuk." Juna dan Janina sudah bersiap untuk berperang namun terinterupsi dengan suara cempreng mirip chipmunk yang berasal dari pintu.

"BABEEEEEH UJAAAANG!!"

"Kaya kenal tuh suara?" Juna langsung melirik pintu kafetaria, Janina juga membatin mengenali suara itu.

"BEEEH!! Bakso jumbo dicabein kesayangan Rosa yaah!!" Rosalatte menghampiri etalase makanan sambil meloncat-loncat kecil dan tersenyum ceria.

"WADUUH Neng Rosa, bakso jumbo terakhirnya udah abis buat Den Juna." Babeh ujang menghampiri Rosa sambil membawa nampannya. Rosa mencebikkan bibirnya sebal dan memberi pelototan andalannya pada Juna yang memakan baksonya dengan tampang tanpa dosa.

"ADOOOOH!!" Rosa menjambak rambut Juna kesal sambil meneriakinya. "RAJUNA MANUSIA RACUUN!! Berani-beraninya lo embat bakso jumbo terakhir kesayangan GUAA!!!" Rosa menjambaki rambut Juna dengan gemas tanpa menyadari disitu Janina memandangi Rosa dengan horor.

"WAH JUN!! ini baru namanya nenek buayaa!!" Bobi langsung ikut mempercikan api perkelahian Juna-Rosa. Padahal Juna sudah mengaduh kesakitan dari tadi. Rosa doang memang yang bisa membuat si judes bulldong Rajuna menjadi cowok cemen yang mau-maunya dijambak cewek.

"DOOH BUSET! TANGAN LO NAFSU BENER SIH?!" Juna memegangi tangan Rosa yang berada di rambutnya, mendengar perkataan Juna, Rosa langsung melepas jambakannya dan menggeplak belakang kepala Juna.

B I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang