Chapter 1

5 1 0
                                    

P
P
P
P
P
P
P
P....

"Apa bngst!"

"Keluar, w depan rumah"

"Kemana? Udah malem bg"

"Temenin w minum"

"Bentar"

.........

Aku mengambil hoodie hitam yang menggantung di belakang pintu kamar ku. Memakaikan kaos kaki lengkap dengan sepatu ket kanan dan kiri. Membuka pintu depan dan menemukan sosok familiar yang telah menungguku sedari tadi.

"Ada masalah?"

"Uang gue sisa nih, daripada mubazdir buat minum aja barengan.  Hehe" ajak Farren.

"Cepet dah. Keburu malem" jawabku. Sembari menarik tangan Farren  dan berjalan menuju mobil pajero hitam nya.

Kami menuju tempat karaoke terdekat. Lengkap dengan minum-minuman yang seharusnya menemani malam kami.

"Tumben si Rion sama Def gak ikutan? Kemana?" tanyaku pada Farren.

"Gue maunya sama lo doang Za"

"Ini udah jam 11 lo Ren, lo harus mulangin gue jam 1 maximal" pintaku.

"Ya sampek minuman ini habis. Lo bantuin gue dong Za. Lu kan tau kalau gue ini lemah kalau minum ginian"

"Lah,  kan elu sendiri tadi yang minta. Enggak ah,  lo habisin aja sendiri."

udah hampir 2 botol,  Farren menghabiskan minuman itu sendirian. Dan sekarang dia sudah mabuk berat.
Aku yakin,  dia sudah ada di alam lain sekarang. Wkwkwk.

"Za,  lo cantik banget sih hari ini.. Pinjam pundak mu za..."

Yah dia mulai ngelantur deh.
Sudah biasa sih aku sama Farren minum bareng. Walaupun Farren yang selalu lemah dan jatoh duluan 😂

Dia menarikku dalam dekapan nya,  mengangkat kepalaku dan menatap ku seperti aku adalah mangsanya. Mendekatkan bibir nya dengan bibirku. Bahkan kami sempat memainkan lidah kami. Saling bertukar saliva,  tangan nya juga meraba bagian atasku. Aku selalu menikmati momen seperti ini. (Ini sudah terjadi beberapa kali setiap kami minum bersama).

Andai saja lo tau apa yang lo lakuin setiap kali lo mabuk Ren.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.12 dini hari.  Aku segera membopong Farren menjuju mobilnya. Mengantarkan dia pulang ke rumahnya.
Rumah kami memang cukup jauh satu sama lain, tapi karena aku dan dia sudah kenal sejak bangku pertama di SMA,  aku jadi sering ke rumahnya dan begitu sebaliknya sampai tak terasa seberapa jauhnya.

Farren adalah anak sulung dari 2 bersaudara.  Dia punya adik perempuan yang selisih 2 tahun dengan kami. Dan orangtuanya,  sibuk bekerja di luar kota. 

Sampai di rumah Farren, Lina menyambut kami dengan membukakan pintu depan.

"Kakak mabuk lagi?" tanya Lina.

"Iya nih,  bantuin buka pintunya Lin."

"Iyaa iya"

Aku membawanya ke kamar dan menjatuhkannya di ranjang empuk miliknya.

"Maafin kakak ya Mbak, lagi-lagi harus diantar pulang sama Mbak Zara"

"Nggapapa Lin, mobil nya gue bawa ya. Nanti berangkat sekolah gue jemput aja" ucapku pada Lina.

"Iya kak,  lagian udah malem"

"Zaa.. Raa.. Jangan per.. Gi. " kata Farren mengigau dengan memegang tangan ku erat.

"Eh"

"Udah kak,  temenin dia ya.  Lina capek baru ngerjain tugas sekolah, aku gamau ngeladenin orang bg. kalau tidur sini juga gapapa. Daripada pulang malem sendiri.  Kak Farren nih bego, masak malah di anter cewe pulang"

"Udah gapapa Lin, sementara gue disini dulu ya. Nih tangan gak bisa lepas. Hehe"

"Iya kak"

..

Aku menemani Farren di kamarnya. Yaah lo tau,  gue dibawah sambil terduduk dan Farren tertidur pulas dengan menggenggam tanganku. Dasar ni bocah.

Lama-lama mataku mulai berat dan akhirnya aku pun ikut tertidur.

Tbc.

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang