08. GUE CEMBURU?

81 14 18
                                    

Tiba-tiba bel berbunyi, tanda waktu istirahat telah berhenti. Ronald yang membuka tanda tanya, meninggalkan teman-temannya dan kembali ke tempat duduknya di seberang sana.

Sementara Raihan, Arka, dan Gian masih kepo dengan pernyataan Ronald yang melarang Qalbi untuk mendekati Cinta.

Sementara Qalbi, cuek saja.

"Si Ronald, ngomong satu kata aja bikin gue kepo banget" Gian meremas tangannya.

"Dingin banget" sambung Arka.

"Iya, kayak es batu" giliran Raihan.

"Udah, berisik. Arka, Gian, Lo balik sana ke tempat duduk lo" Qalbi mulai risih dengan tingkah teman-temannya.

"Santai" jawab Arka dan Gian serentak.

"Sabar" ucap Raihan berbisik kepada Arka dan Gian sambil mengeluskan dada bidangnya

•===•

Kringgg..

Bel tanda pulang sekolah berbunyi.

Semua siswa berhamburan keluar dari kelas. Tampak wajah-wajah lesu yang berubah menjadi berbinar dikarenakan bel terakhir itu

Begitupun juga dengan Cinta yang tampak bergegas cepat keluar dari kelas. Mata Qalbi tertuju pada Cinta dikarenakan melihat Cinta yang tampak buru-buru.

"Ehh, kita keluar bareng yuk" Arka memutus tatapan Qalbi pada Cinta.

"Bentar lagi lah. Di parkiran pasti banyak orang. Capek nunggu di sana" sambung Raihan.

"Btw, si Ronald kemana sih? Langsung ngilang aja? Di jam istirahat kedua juga nggak kelihatan hembusan napasnya" Gian memutarkan kepalanya memastikan untuk melihat Ronald.

"Heh, Giant(pake logat bahasa Inggris yang berarti Raksasa) yang namanya napas nggak bisa dilihat kali" sambung Raihan sambil memukul kepala Gian.

"Ya kali aja, santai dong. Lo pikir gue gue raksasa?" ucap Gian menghembuskan napas.

"Sebelas-duabelas, sama raksasa" sambung Raihan datar

"Njir" ucap Gian

"Iya, dia kemana sih? Hilang aja, setelah membuat kita kepo, pergi ngilang" ucap Arka.

"Udah lah, ngapain itu kalian pikirin. Yang dilarang gue , yang kepo kalian"
Sambung Qalbi sambil mengambil tas dan melangkah keluar meninggalkan ketiga temannya itu.

"Eh, tungguin kita" sambung Raihan.

•===•

Setelah keluar dari kelas, mereka melewati koridor sekolah dengan bercerita tentang kehidupan mereka, dari rumah dimana, hobi, game yang paling disukai, sampai hal-hal yang menurut Qalbi aneh.

"Seperti sampah apakah mantan menurut Lo?"

Pernyataan itu yang membuat Qalbi semakin jengkel bersama mereka.
Karna Qalbi nggak punya mantan:v

Setiba di parkiran, mata Qalbi tertuju pada sebuah motor gede berwarna coklat yang ditumpangi seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah mengenakan helm.

QALBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang