prolog

13 7 1
                                    

"Cik, puter botolnya"
"iya"
botol berputar dan berhenti mengarah pada seorang remaja lelaki.

"aaa Reza kena! truth or dare?"
"dare" jawab anak bernama Reza itu.

empat orang remaja itu memikirkan tantangan yang akan diberikan pada Reza.

"gue dulu yang kasih tantangan"
"apa cepetan"
"lo nembak salah satu cewe di cafe ini"
"oke, lo kira gue ga berani?"

Reza mulai mendekati seorang gadis yang duduk sendirian disudut cafe, yang dia cap sebagai targetnya itu.

"permisi, boleh kenalan?"
"iya"
"Reza"
"Fanya"
"boleh aku bilang sesuatu?"
"apa?"
"kamu menarik, berbeda dari perempuan lainnya"
"tau dari mana? kita kan baru kenal"
"kalau dekat sama perempuan baik, hatiku ga bisa tenang selalu tak beraturan. kaya sekarang ini"
"hahahahaha"
"boleh tidak aku jadi pacarmu?  mungkin tak perlu dijawab sekarang, kita berbincang saja dulu. kalau kamu nyaman, tolong beri jawaban"
".........."



















disudut yang berlawanan, ada sepasang mata sedang mengamati kejadian itu. membawanya kembali mengingat masa lalu. kenangan mengalir tanpa jeda, alunan musik folk menjadi faktor pendukung untuk bernostalgia.

senyum tipis mengembang diwajah Dirta,

"selamat jatuh dalam jebakan" ucapnya sambil menatap kedua remaja yang baru berkenalan itu.














truth or dareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang