"Kau... siapa?"
Suasana disana menjadi canggung. Namja yang ditanya Yoora tadi pun tak kunjung bersuara. Akhirnya Yoora bertanya sekali lagi. "Kalian siapa?"Mendengar hal itu akhirnya Jimin membuka mulutnya. "Ah kenalkan aku Park Jimin. Panggil saja aku Jimin. Aku temannya Taehyung di Amerika", ucapnya sambil menebar senyum. "Oh kenalkan aku Min Yoora. Panggil saja Yoora. Lalu dia siapa?", tanya Yoora sambil menunjuk Taehyung. Taehyung yang mendapat pertanyaan itu lagi akhirnya menunjukkan senyumnya. Mungkin lebih tepatnya senyum mengejeknya.
Melihat respon namja di depannya itu lantas membuat Yoora mendengus sebal. "Hah yasudah kalau tidak mau kenalan. Aku tidak maksa", ujarnya lalu duduk kembali.
Taehyung yang merasa muak akhirnya menghampiri Yoora dan mencekal pergelangan tangannya. Refleks Yoora langsung bangun dan menatap Taehyung. "Isshh kau ini apa-apaan sih?" Taehyung mempererat cekalannya pada Yoora, hal itu membuat Yoora meringis pelan. Yoora menatap Taehyung tajam. Sedangkan Taehyung menatap Yoora masih dengan smirk andalannya. "Apa harus kau bersikap seperti ini?". Yoora semakin tidak mengerti dengan situasi ini. "Maksudmu apa?"
Belum sempat Taehyung menjawab, tiba-tiba ada yang mencekal tangan Taehyung. "Lepaskan dia". Taehyung menoleh, "Hyung..." Karena tak kunjung menuruti ucapannya akhirnya Yoongi melayangkan pukulannya pada pipi Taehyung. "AKU BILANG LEPASKAN DIA BRENGSEK". Taehyung yang tiba-tiba dipukul seperti itu langsung melepaskan cekalan itu tadi. Sedangkan Yoora kaget melihat kejadian itu. "OPPA!!"
Saat Yoongi siap melayangkan pukulannya lagi, Yoora langsung menahannya dengan memeluknya. "Oppa berhenti, hiks hiks". Tanpa sadar Yoora menangis. Dia takut sekali melihat Yoongi marah seperti itu. Melihat adiknya yang menangis sesenggukan seperti itu membuat Yoongi tersadar dan akhirnya membawa Yoora untuk pergi dari kantin itu.
"Neo gwenchana?" Jimin membantu Taehyung untuk berdiri. Tanpa mengucap satu katapun Taehyung pergi dari kantin dan menuju rooftop. Dia ingin menjernihkan sendirian sekarang. Jimin yang ingin menyusul Taehyung pun dicekal oleh Namjoon. "Biarkan saja. Biarkan dia sendiri dulu".
"Tapi Hyung..."
"Sudah biarkan dia sendiri dulu. Dia sudah biasa seperti itu", Hoseok menimpali.
Sesampainya di rooftop, ternyata Taehyung melihat Yoora yang sedang menangis di pelukan Yoongi. Taehyung membalikkan badannya berniat untuk pergi. Tapi niat tersebut diurungkannya saat mendengar perkataan Yoora. "Oppa... Dia itu siapa? Hiks hiks... Yoora takut Oppa" Yoora bertanya masih tetap dalam keadaan menangis. Yoongi pun sepertinya enggan untuk menjawab pertanyaan Yoora jadi dia hanya berusaha menenangkan Yoora dengan mengelus surainya itu.
Taehyung yang berada di ambang pintu bingung mendengar penuturan Yoora. Mana mungkin Yoora tidak mengenalnya. Ada apa ini sebenarnya? Apa yang sudah terjadi selama ini? Banyak pertanyaan yang berkecimpung dikepalanya sekarang. Rasanya kepalanya akan pecah karena tak kunjung mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu tadi.
Setelah kejadian tadi Taehyung memutuskan untuk bolos dan pulang kerumahnya. Sedangkan Yoora dan Yoongi tetap berada di rooftop sampai bel pulang sekolah berbunyi.
Sudah tiga hari semenjak kejadian yang menghebohkan itu, Taehyung tidak masuk sekolah. Jimin bilang Taehyung sakit. Tapi Jimin tidak tau Taehyung sakit apa, karena Taehyung tidak bisa dihubungi.
Sekarang Jimin sudah dekat dengan sahabat-sahabat Taehyung. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama. Hal itu juga membuat Jimin mulai dekat dengan Yoora. Apalagi Jimin ternyata juga bergabung bersama klub tari yang dipimpin oleh Hoseok.
Ting!
Satu notifikasi pesan masuk berbunyi di handphone Yoora. Ketika melihatnya, ternyata itu dari Jimin. Langsung saja Yoora membuka pesan itu.Jimin : Yoora-ya
Yoora : Wae?
Jimin : Apakah kau besok sibuk?
Yoora : Ani.. Ada apa memangnya?
Jimin : Aku ingin mengajakmu nonton. Bisa?
Yoora : Boleh. Jam berapa?
Jimin : Jam 3 filmnya dimulai. Jadi aku jemput jam 1an gimana? Sambil makan siang dulu.
Yoora : Baiklah
Sekarang Jimin dan Yoora sedang berada di salah satu restoran dalam Mall di Seoul. Sebenarnya tadi Yoora sempat tidak diijinkan oleh Yoongi, tapi karena Yoora memaksa dan berjanji bahwa tidak akan pulang malam, akhirnya diperbolehkan oleh Oppanya itu.
Setelah selesai makan siang, Yoora dan Jimin langsung menuju ke Bioskop yang ada di Mall itu juga. Jimin langsung membeli tiket untuk mereka. Sedangkan Yoora membeli popcorn dan juga minuman. Setelah pintu theaternya di buka Yoora berdiri bermaksud mengajak Jimin masuk. Tapi Jimin menahan tangan Yoora, "Wae Jimin-ah?"
"Tunggu dulu, temanku belum datang". Akhirnya Yoora duduk kembali. "Aku kira kita hanya nonton berdua". Jimin tersenyum mendapati respon Yoora. "Kenapa? Apakah kau kecewa?", ucapnya sambil mengerling nakal. "Ani.. geunyang... Aku kan hanya beli popcorn dan minuman untuk kita saja. Kasian temanmu nanti", Yoora menunjuk popcorn dan minuman yang ada didepannya itu. "Hahaha biarkan saja. Biar dia beli sendiri. Ahh itu dia sudah datang. Ayoo" Jimin menarik tangan Yoora untuk menghampiri temannya itu.
"Kau..."
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESTORY
FanfictionTatapan mata itu seolah mengunciku dalam diam. Aku tak bisa menggambarkan dengan jelas emosi yang ada di dalamnya. Apakah itu bahagia, sedih, kecewa, ataupun terluka. Semuanya seolah berbaur menjadi satu.