19

102 12 0
                                    

Jangan lupa vote,coment and follow akun saya.

"Ya,halo.."ucap Rio menerima telepon dari seseorang.

"Iya,.....Tiga hari lagi saya akan kembali masuk."ujar Rio tak berapa lama menutup teleponnya.

Ia bangkit dari tempat duduknya kemudian beranjak pergi.Rio mulai menaiki satu persatu anak tangga untuk sampai kekamarnya,dilantai atas.

Di waktu persamaan,Nisa menuruni anak tangga dengan langkah agak terburu buru.

"Oh,Nisa."

"Iya kak?."

"Mungkin tiga hari lagi kak Rio kembali ke Jerman,karena banyak tugas yang harus dikerjakan.Kamu pulang dengan kakak.?"jelas Rio.

"Oh,InsyaAllah pulangnya dengan kakak,tapi Nisa harus tanya Abi dulu."ucapnya.Raut wajahnya sontak berubah,membayangkan dirinya harus meninggalkan rumah lagi dan Kota Jakarta.Sungguh rumit,belajar dinegri orang apalagi meninggalkan orang tuanya.Tapi itulah mencari ilmu dan pengalaman diwaktu muda.Kadang seseorang harus pergi menjauh untuk mendapatkan yang jauh lebih baik,dengan catatan ikhlas dan mencintainya bahkan sesulit apapun itu.

                   #####

"Kak Nisa sudah siap?."tanya Qima.

"Sudah,kamu ikut kepasar juga?."

"Iyalah,sesekali."jawabnya tersenyum lebar.

"Ayo,pak Koko sudah lama menunggu."ujar uminya dengan membawa tempat belanjaan sayur.

"Wahh.umi masih terlihat cantik meski membawa tempat belanjaan sayur."

"Oh,kalau itu sudah dari dulu,kalau tidak bagaimana abi kamu mau menikahi umi."

"Huh,sudahlah,nanti pak Koko kelamaan menunggu."lanjut umi mereka.

Nisa duduk dikursi depan dengan pak Koko sedangkan Qima dan umi mereka duduk di belakang,berdua.

"Neng Nisa kapan kembali ke......"ucap pak Koko yang selalu lupa dengan kata Jerman.

"Jerman pak?."sambung Qima.

"Iya neng, bener.Bapak selalu lupa namanya."ucapnya yang membuat semuanya tertawa bersamaan.

"InsyaAllah tiga hari lagi pak."

"Oh ya umi,InsyaAllah tiga hari lagi Nisa akan kembali ke Jerman."

"Huh?,tidak terasa kamu disini,dan sekarang meninggalkan Jakarta lagi."

"Iya umi,Nisa juga ingin berlama lama di Jakarta tapi kak Rio harus masuk bekerja."

"Oh ya sudah kalau begitu,kalau kamu pulang dengan Rio,umi merasa lebih aman."

                  #####

"Wah wah,kak Ihsan jauh lebih keren bahkan sangat keren."ujar Rifa saat melihat kakaknya itu memakai baju kemeja yang rapi dan keren.

"Yah jelas,calon imam ini mah."

"Huh,Rifa takut kalau kak Nisa tambah suka."

"Ya baguslah kalau sukanya nambah."

"Sukanya nambah tapi sama kemeja kakak."ujar Rifa lalu tertawa renyah.

Mendengar itu,Ihsan meremas dan mencubit pipi adiknya karena menurut Ihsan ucapannya barusan membuat ia merasa jengkel.

Pipinya kini terliahat merah merona,orang yang melihatnya mungkin berpikir bahwa sekarang Rifa sedang baper padahal matanya baru saja berkaca kaca akibat pipinya dicubit cubit.
Andaikan pipinya seperti tanah liat,mungkin sekarang pipinya sudah tidak berbentuk.

"Makanya jangan bicara seperti itu."

"Oh ya,doain kak Ihsan ya,supaya besok lamarannya lancar."

"Aamiin,oke kak,meskipun kak Ihsan sering cubit pipi Rifa."ucap Rifa kemudian tersenyum lebar.

                     #####

Gimana ya,kalau Ihsan melamar Nisa.kira kira Nisa mau nggak?.

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang