Siang itu panas tak tertahankan melingkupi perkotaan kecil dipinggiran pantai selatan, berjajar penjual dawet dipinggir sepanjang jalan raya.
Seorang gadis menyeruput cendol menggunakan sedotan dengan nikmatnya,menghilangkan dahaganya yang sungguh menyiksa tenggorokannya sejak tadi selama perjalanan mencari pekerjaan.
Sayangnya sampai sesiang ini belum ada pekerjaan yang dia peroleh,padahal banyak tulisan "dibutuhkan karyawan" di toko-toko yang ia lewati,tapi dasarnya emang nggak niat nyari kerja ya di lewatin aja.
"Mbak saking pundi to?"* tanya penjual dawet yang sedang duduk di bangku dekat bangku pelanggan.
"Nyari kerja buk" jawab gadis itu singkat sambil menoleh ke penjual itu .
" oalah ,kok sendiri nggak di anterin pacar bae"
"Pacar nya siapa yg mau dibawa orang saya jomlo heppy buk" jawab gadis itu bersungut sungut.
" jaman saiki kok jomblo ,di ketawain ayam mbak ,emang sih jomblo tapi gebetan sekarung to hehe " ibu trsebut bicara sambol terkrkeh geli.
" lah ibuk tau aja,lagian ribet kalo punya pacar ,maunya dia yg diperhatiin mulu ,emang saya hidup cuma mau merhatiin cowok doang ,saya kn punya kehidupan sendiri" jelas gadis itu dengan semangat.
" mending kanan kiri oke yo mbak " kompor sekali ibu penjual dawet ini.
" buk ,kok gaul bgt sih .
Udah nikah belum sih buk ?" tanya gadis berpipi vhuby itu.
" udah mbak ,tapi kan saya juga pernah muda yang inginnya di manja semua pria haha " jawab ibuk itu tertwa membayangkan masa lalu nya.
"Wah jiwa penggoda nih dulu"gumam gadis itu.
" yo wis ,berapa nih bu " ujar gadis itu sambil bangkit dari duduknya.
" 3000 mbak"
Gadis itu mengeluarkan uang yang bentuknya tak karuan karna tak tertata rapi ,mengambil uang 5 ribuan di antara gumpalan itu.
" nih bu" sambil menyerahkan uang trrsebut.
Ibu itu menerima dan sekarang sibuk mencari kembalian di tas selempengnya yang ia bawa kemana mana.
" kembaliannya mbak " sambil menyerahkan uang 2 ribu yang agak sobek di tengahnya saking leceknya.
" makasih bu,permisi ya." ucap gadis itu lalu meninggaljan gubuk tempak penjual dawet tersebut.Baru mau menyebrang jalan tiba tiba dia melihat orang yg familiar.
" woy gen" teriak gadis itu nelambaikan tangan kearah sebrang jalan yang terdapat seorang cowok berpakaian santai dengan rambut kaya landk.
" woy dira" balas cowik itu semanagt. Gadis itu kemudian menyebrang setelah menoleh kanan kiri dan tak ada kendaraan jarak dekat.
Dira Mendekati cowok itu,
"Hai ta," sapa Dira pada Genta temannya yang tadi.
"Hai,darimana kamu siang siang gini nggak panas emang " tanya Genta.
"Panas bgt lah ,capek hati capek pikiran juga ta," curhat Dira .
Mereka berdua berjalan pulang sambil mengobrol panjang lebar.Genta itu temen sodaranya Dira, tinggi nya sekitar 179, kulit kecoklatan karna bekerja serabutan.
Genta sebenarnya suka sama Dira." Yaudah aku duluan ya ta, kamu pulangnya ati ati" pamit Dira ketika sampai di depan rumahnya.
" iya, aq bakal hati hati mesti kok, "
Balas Genta sambil senyum "
Dira hanya mengacungkan jempolnya sambil jalan ke dalam rumah.
Genta pun bergegas pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mr. Sunsert
Ficción GeneralKehidupan yang tenang seorang gadis rumahan hanya bisa sekolah,makan,tidur harus terusik karena dia sudah lulus dan harus bekerja di perantauan. Melewati beberapa hal yang membuatnya mengerti kejamnya dunia dan membuatnya trauma terhadap seorang pr...