Dia itu siapanya kamu?

1.4K 38 1
                                    

Pacar Halal
By : Rita Nuvaina
Part 8

Islam melarang umatnya bersikap buruk sangka sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat ke-12 :

يَأَيُّهَا اَّلذِيْنَ ءَامَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka ( kecurigaan ), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa".

Suatu saat istri Thalhah bin Abdullah bin Auf berkata kepada suaminya, "Aku tidak melihat seorang yang lebih rendah akhlaknya daripada sahabatmu." Thalhah berkata, "Jangan kamu mengatakan hal itu kepada mereka, mengapa demikian?" Istrinya menjawab, "Jika kamu berada dalam kemudahan, mereka menemanimu, tetapi ketika kamu dalam kesusahan mereka menjauhimu." Thalhah berkata, "Menurutku, mereka memilki kemuliaan akhlak!" Thalhah melanjutkan, " Mereka mendatangi kita ketika kita berada dalam kondisi kuat membantu mereka, mereka menjauhi kita ketika dalam kondisi lemah membantu mereka (agar tidak merepotkan kita), oleh karena itu berbaik sangkalah kepada orang lain, niscaya kamu bahagia!"

Berburuk sangka terkadang dipicu oleh perasaan hasad atau iri dengki dengan kenikmatan Allah yang diberikan pada orang lain. Seperti mengatakan, "Dia bersedekah karena riya' atau ingin dipuji."

Umar berkata : " Ya Allah, jangan sampai persangkaanku tentang dia sekarang ini berubah menjadi seperti apa yang mereka adukan."

--------------

Setelah sembuh dari sakitnya Ayla pun kembali bersekolah ia sangat excited karena sudah seminggu Ia tidak menghirup udara segar sekolahannya Ia rindu suasana belajar di sekolah dan juga rindu para sahabatnya.

Seperti biasa Ayla sedang bersiap-siap, kali ini tidak lupa sarapan dan minum obat nya. "Ibu Ayla pamit berangkat sekolah dulu ya, Ayah ayla tunggu diluar." kata Ayla sambil berjalan keluar rumah kepada Syada yang masih menyeruput kopi di cangkirnya.

"Iya." balas Syada singkat dan lagi-lagi menyeruput kopi dicangkirnya lalu Syada mengambil kunci mobilnya. "Ayah berangkat kerja dulu ya Bu."

"Iya, hati-hati." balas Nuvi sambil mencium punggung telapak tangan Syada.

Ayla sangat senang sehingga lompat kesana kemari, terkadang tingkah lakunya sekonyol itu emang. "Jangan loncat-loncat kaya gitu nanti jatuh loh." Ucap Syada menasehati Ayla.

Dan benar saja Ayla jatuh terpeleset "Aaaa Ayah jadi jatuh kan Ayla nya, omongan kan adalah doa dan omongan yang diucap orang tua kepada anaknya itu suka mudah dikabulkan." Ayla memandang sinis Syada.

"Ayah kan cuma mengingatkan Ayla, udah SMA ko loncat-loncat, yaudah ayo berangkat."

Akhirnya Syada dan Ayla berangkat lambat laun meninggalkan rumahnya itu. Diperjalanan Ayla menceritakan kisah dirinya bersama Araf kepada Syada namun mengatas namakan orang lain. "Hm mau nanya sama Ayah tapi, kalo jujur itu tentang Ayla sama Kak Araf mungkin Ayah bakalan marah gak ya, gini aja deh." batin Ayla.

"Ayah."

"Apa?."

"Temen Ayla kan lagi suka nih ya sama kakak kelas kita tapi dia takut kalo itu bukan cinta tapi melainkan nafsu, menurut ayah gimana?."

Syada cukup terkejut karena baru kali ini Ayla berani berbicara pasal cinta. "Temen apa temen?."

"Hm... Kalo pertanyaannya temen apa temen ya Ayla cuma bisa jawab temen, kecuali pertanyaan nya lain hehe." Ayla cukup tegang tapi Ia sedikit melawak Agar tidak terlihat seserius mungkin.

PACAR HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang